Bagaimana Cara Memilih Sapi Unggul Jenis Perah Betina Untuk Indukan dan Produsen Susu?
Untuk mengetahui dan memilih sapi perah betina yang benar-benar bagus untuk dipelihara dan dikembangbiakkan tentunya peternak atau calon peternak wajib mengetahui ciri-ciri apa saja yang bisa dijadikan dasar untuk menyeleksi sapi perah betina yang bagus. Ciri sapi perah betina yang bagus tentunya harus dilihat dari dua sisi yaitu sisi performance fisiknya dan juga sisi keturunannya. Kedua hal ini akan saling mendukung produktifitas yang tinggi. Sebelumnya perlu juga dikenali berbagai bangsa sapi perah yang sudah lama dibudidayakan dan termasuk jenis sapi unggulan.
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
Sementara calon induk yang baik antara lain:
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Contoh Cara Seleksi Sapi Bibit
Seleksi bibit sapi perah dilakukan berdasarkan performan anak dan individu calon bibit sapi perah tersebut, dengan mempergunakan kriteria seleksi sebagai berikut:
1. Seleksi dilakukan oleh peternak terhadap bibit ternak yang akan dikembangkan di peternakan ataupun terhadap keturunan/bibit ternak yang diproduksi baik oleh kelompok peternak rakyat maupun perusahaan peternakan untuk keperluan peremajaan atau dijual sebagai bibit.
2. Seleksi calon bibit jantan dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang dikawinkan dengan betina unggul 40-50% dari populasi selanjutnya dilakukan uji performan yang dilanjutkan dengan uji zuriat untuk menghasilkan proven bull .
3. Seleksi calon bibit betina dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang dikawinkan dengan betina unggul 70-85% dari populasi selanjutnya dilakukan uji performan.
Dalam melakukan seleksi bibit harus diperhatikan sifat-sifat sapi perah sebagai berikut:
1. Sifat kuantitatif - umur pubertas; - melahirkan teratur; - berat lahir, berat sapih, berat kawin, berat dewasa; - laju pertumbuhan setelah disapih; - tinggi pundak; - produksi susu; - lingkar scrotum.
2. Sifat kualitatif - bentuk tubuh/eksterior; - abnormalitas/cacat; - tidak ada kesulitan melahirkan; - libido jantan; - tabiat; - kekuatan (vigor).
Sesuai namanya sapi perah tentunya yang diandalkan adalah hasil perahannya yang berupa susu. Makin tinggi hasil susu seekor sapi perah maka nilai sapi tersebut otomatis akan semakin mahal. Sapi perah betina yang memiliki produksi susu tinggi umumnya akan menurunkan anakan yang memiliki sifat gen yang sejenis yaitu bagus produksi susunya.Apa yang dimaksud dengan sapi perah? Sapi susu atau sapi perah adalah sapi yang dikembangbiakan secara khusus karena kemampuannya dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Sapi susu adalah varietas dari spesies Bos taurus. (Wikipedia).
Untuk mengetahui dan memilih sapi perah betina yang benar-benar bagus untuk dipelihara dan dikembangbiakkan tentunya peternak atau calon peternak wajib mengetahui ciri-ciri apa saja yang bisa dijadikan dasar untuk menyeleksi sapi perah betina yang bagus. Ciri sapi perah betina yang bagus tentunya harus dilihat dari dua sisi yaitu sisi performance fisiknya dan juga sisi keturunannya. Kedua hal ini akan saling mendukung produktifitas yang tinggi. Sebelumnya perlu juga dikenali berbagai bangsa sapi perah yang sudah lama dibudidayakan dan termasuk jenis sapi unggulan.
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia).
Sapi perah atau susu dapat digembalakan oleh petani maupun dipelihara di dalam kandang secara komersial, dalam usaha peternak susu. Ukuran peternakan dan jumlah sapi susu dapat bervariasi tergantung luas kepemilikan lahan dan struktur sosial. Di Selandia Baru, jumlah kepemilikan sapi susu rata-rata 375 ekor per peternak. Di Australia, jumlah kepemilikan sapi susu rata-rata adalah 220 ekor per peternak. Di Inggris, terdapat dua juta ekor sapi susu dengan rata-rata kepemilikan 100 ekor. Di Amerika Serikat, jumlah kepemilikan sapi bervariasi antara selusin hingga 15000 ekor. Sedangkan di Indonesia kepemilikan sapi susu rata-rata hanya 4 ekor per peternak.Ciri-ciri Sapi Perah Betina Yang Unggul
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
- (a) produksi susu tinggi,
- (b) umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
- (c) berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai eturunan produksi susu tinggi,
- (d) bentuk tubuhnya seperti baji,
- (e) matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat,
- (f) ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelokkelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
- (g) tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
- (h) tiap tahun beranak.
Sementara calon induk yang baik antara lain:
- (a) berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
- (b) kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
- (c) jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,
- (d) pertumbuhan ambing dan puting baik,
- (e) jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta
- (f) sehat dan tidak cacat
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- (a) umur sekitar 4- 5 tahun,
- (b) memiliki kesuburan tinggi,
- (c) daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
- (d) berasal dari induk dan pejantan yang baik,
- (e) besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
- (f) kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
- (g) muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
- (h) paha rata dan cukup terpisah,
- (i) dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
- (j) badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
- (k) sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya
Contoh Cara Seleksi Sapi Bibit
Seleksi bibit sapi perah dilakukan berdasarkan performan anak dan individu calon bibit sapi perah tersebut, dengan mempergunakan kriteria seleksi sebagai berikut:
1. Seleksi dilakukan oleh peternak terhadap bibit ternak yang akan dikembangkan di peternakan ataupun terhadap keturunan/bibit ternak yang diproduksi baik oleh kelompok peternak rakyat maupun perusahaan peternakan untuk keperluan peremajaan atau dijual sebagai bibit.
2. Seleksi calon bibit jantan dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang dikawinkan dengan betina unggul 40-50% dari populasi selanjutnya dilakukan uji performan yang dilanjutkan dengan uji zuriat untuk menghasilkan proven bull .
3. Seleksi calon bibit betina dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang dikawinkan dengan betina unggul 70-85% dari populasi selanjutnya dilakukan uji performan.
Dalam melakukan seleksi bibit harus diperhatikan sifat-sifat sapi perah sebagai berikut:
1. Sifat kuantitatif - umur pubertas; - melahirkan teratur; - berat lahir, berat sapih, berat kawin, berat dewasa; - laju pertumbuhan setelah disapih; - tinggi pundak; - produksi susu; - lingkar scrotum.
2. Sifat kualitatif - bentuk tubuh/eksterior; - abnormalitas/cacat; - tidak ada kesulitan melahirkan; - libido jantan; - tabiat; - kekuatan (vigor).