Halalkah Daging Kerbau Impor Dari India? Baca Disini!

Daging Kerbau Asal India Sudah Masuk Ke Indonesia, Bagaimana Status Halal-Haram Daging Ini?
 
Pemerintah sedang getol memasukkan daging kerbau yang berharga murah dari India. Salah satu alasanya tentu saja untuk menekan harga daging agar bisa dibawah 100 ribu rupiah. Apalagi Jokowi pernah memerintahkan jajarannya yang terkait dengan masalah peternakan untuk bisa menekan harga daging sampai 80 ribu rupiah per kg.


Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana status kehalalan daging kerbau asal India ini? Mengingat mayoritas masyarakat konsumen daging kerbau ini adalah muslim. Apakah pemerintah sudah memastikan kehalalan daging tersebut dengan semacam sertidikat khusus? Seperti dilansir dari Okezone, Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, untuk memastikan kualitas kesehatan dan kehalalan daging kerbau, pemerintah telah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, MUI juga langsung melihat kualitas daging di India.


"Kan Bulog dapat izin untuk impor 10 ribu ton, jadi September ini akan datang semua. Waktu memang prosesnya makan waktu, kita harus dapat sertifikasi dari MUI, jadi anggota MUI sudah ke India sudah lihat sendiri bagaimana pemeliharaannya bagaimana pemotongannya. Alhamdulilah semua sudah bisa dilewati, sudah mendapatkan sertifikasi halal," jelasnya di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (2/9/2016)
Kandungan Kolesterol pada daging kerbau ternyata 49 persen lebih rendah dibandingkan daging sapi. Kalorinya juga 55 persen lebih rendah dibandingkan daging sapi.
Menurut Rini, daging kerbau lebih sehat dibandingkan daging sapi. Dengan harga yang lebih murah, Rp65 ribu per kg, seharusnya masyarakat dapat lebih memilih untuk konsumsi daging kerbau ini.

"Dan memang daging kerbau ini lebih rendah kolesterolnya, lebih tinggi proteinnya. Orang mengatakan, 'wah kerbau itu karena mungkin pekerja keras, dagingnya keras, tadi saya coba tenderloinnya (bagian punggung) sip'," tutupnya.

Kandungan Gizi Daging Kerbau



"Satu alasan dari kami untuk berani adalah karena fakta daging kerbau memiliki kelebihan tertentu dari daging sapi," ujarnya di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Menurut Djarot, kandungan zat besi daging kerbau adalah 69 persen lebih tinggi dibandingkan daging lainnya. Adapun protein pada daging kerbau 10 persen lebih tinggi dibandingkan daging sapi.

"Kolesterol daging kerbau ternyata 49 persen lebih rendah dibandingkan daging sapi. Kalorinya juga 55 persen lebih rendah dibandingkan daging sapi. Ini adalah alternatif yang kaya rasa dan lebih hemat," jelasnya.
Menurut Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti, keputusan Bulog untuk impor daging kerbau merupakan keputusan yang cukup berani. Hanya saja, Bulog pada akhirnya berani untuk melakukan impor karena kandungan gizi yang tinggi.


Blog, Updated at: 17:51:00