Mengenal Domba Sapudi, Ciri-ciri dan Budidayanya

Cara Memelihara, Beternak dan Budidaya Domba Sapudi
Ternyata pulau Madura tidak hanya menyimpan kekayaan ternak berupa sapi Madura yang terkenal dengan karapan sapinya tetapi juga terkenal dengan ternak dombanya yang khas. Domba ini memiliki kekhasan terutama karena bentuk ekornya yang sangat gemuk. Dan bentuk Ekor ini juga bervariasi dari bentuk segitiga sampai sigmoid, tebal, panjang dan lebar, bagian pangkal tengah lebar dan sering berkelok (sigmoid) dan meruncing pada bagian ujungnya.
Dikenal juga dengan nama domba ekor gemuk. Domba ini awalnya berasal dari Asia Barat Daya yang dibawa pedagang Gujarat pada abad ke-18 ke daerah Lamongan Jawa Timur, Pulau Madura dan sampai di Pulau Sapudi, dan selanjutnya dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat. Wilayah sebaran asli geografis : Kepulauan Madura dan Daerah Tapal Kuda Provinsi Jawa Timur. Wilayah sebaran : Provinsi Jawa Timur.

Domba Sapudi
Ciri-ciri dan  Karakteristik Domba Sapudi. Warna dominan bulu putih, dengan kepala juga warna putih, garis muka agak cembung, telinga cukup besar, panjang dan lebar serta tegak kesamping dengan sudut 45-90 derajat. Tidak bertanduk. Garis punggung melengkung agak cekung dan bagian belakang lebih tinggi dari bagian depan. Ekor bervariasi dari bentuk segitiga sampai sigmoid, tebal, panjang dan lebar, bagian pangkal tengah lebar dan sering berkelok (sigmoid) dan meruncing pada bagian ujungnya. Temperamen atau sifat domba sapudi tenang dan tidak agresif.

Ukuran domba Sapudi berdasar jenis kelamin (dewasa) :
1) ukuran permukaan tubuh:
a) tinggi pundak : Jantan: 70,4±4,2 cm. Betina: 58±2,4 cm.
b) panjang badan: Jantan: 70±5,1 cm. Betina: 58,4±4 cm.
c) lingkar dada : Jantan: 84,8±4,3 cm. Betina: 67,8±6,1 cm.

2) bobot badan : Jantan: 44,6±6,2 kg. Betina: 25,8±5,7 kg.

Data-data mengenai  sifat reproduksi dari domba Sapudi :
  • dewasa kelamin : 242±62 hari.
  • umur beranak pertama : 394±58 hari.
  • lama bunting : 145-151 hari.
  • lama berahi : 28,6±5,7 jam.
  • siklus berahi : 13-18 hari.
  • berahi setelah beranak : 49,6±7,5 hari.
  • jumlah anak sekelahiran : 1,4±0,2 ekor.
  • sifat keindukan : Baik.
  • Sifat produksi : daya adaptasi : Baik
  • Daya tahan penyakit: Cukup baik.
Domba Sapudi merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Jawa Timur, dan telah dibudidayakan secara turun-temurun. Domba Sapudi merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan.

Kandang Domba Sapudi

Cara Perkawinan dan Budidaya Domba Sapudi
Untuk membudidayakan domba sapudi tentunya melalu mekanisme breeding atau dikawinkan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengawinkan domba sapudi adalah pilih domba yang telah dewasa kelamin, dimana domba siap melaksanakan proses reproduksi, domba dapat dikatakan dewasa kelamin apabila mencapai umur 10-12 bulan untuk betina. Perkawinan dapat berhasil apabila domba betina yang dikawinkan telah mengalami birahi.

Birahi pada Domba Sapudi dapat diamati dengan tanda-tanda sebagai berikut:
  • alat kelamin bengkak, kemerahan dan agak basah
  • ternak selalu gelisah dan ribut
  • ekor selalu di gerak-gerakkan
  • akan diam jika dinaiki
  • jika bersebelahan dengan pejantan, maka pejantan pun akan ikut ribut karena terciumnya hormon pada domba betina
  • nafsu makan menurun
Birahi akan terulang kembali antara 14-19 hari kemudian apabila tidak terjadi kebuntingan


Blog, Updated at: 19:46:00