Daun Senggani atau Harendong, Manfaat dan Cara Penggunaannya

Manfaat Tanaman Harendong, Senggani, Kaduduak, Kluruk, Kemanden

Tanaman Senggani. Tanaman ini memang memiliki banyak nama yang berbeda-beda di berbagai daerah seperti sub judul diatas, ada yang mengenalnya sebagai Harendong bagi orang Sunda, Kaduduak untuk orang minang dan Senggani jika di Jawa. Dan nama-nama lain lagi yang berbeda di tiap daerah.

Habitat tanaman senggani yang merupakan tanaman bunga liar banyak tumbuh di lereng-lereng gunung, bukit, ataupun semak belukar. Bagi masyarakat Minang pedesaan, pohon ini sudah akrab sebagai tumbuhan pewarna lidah. Cukup dengan memakan buah harendong atau senggani atau kluruk ini maka lidah akan segera berubah biru kehitaman.

Senggani / Harendong
Tumbuhan ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1.650 m dpl. Perdu, tegak, tinggi 0,5 – 4 m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 – 20 cm, lebar 0,75 – 8,5 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk keluar di ujung cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4 – 1 8, mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warnanya cokelat. Buahnya dapat dimakan, sedangkan daun muda bisa dirnakan sebagai lalap atau disayur.

Rasa buahnya lumayan manis, sehingga banyak disukai anak-anak. Buah pohon yang disebagian daerah disebut senggani ini, sangat unik. Jika buahnya telah matang, maka ia akan retak di tengah, menampilkan isi buah yang mirip susunan buah manggis. Warna hitamnya yang menggoda, memang sedikit memberi rasa was-was pada anak-anak yang memakannya. Jika tidak dicoba, maka mereka tidak akan tahu, kalau buah kaduduak bisa dimakan sebagai cemilan.

Tidak hanya manusia, buah kaduduak juga disukai bangsa burung. Maka jangan heran, saat buahnya sudah matang, bangsa burung bisa mendahului manusia, dalam hal menyantap buahnya yang manis. Senggani atau Melastoma candidum D. Don, memiliki bunga yang indah. Warna pink dengan benang sari kuning campur putih, setidaknya layak dipamerkan untuk koleksi tumbuhan bunga. Sayangnya, banyak penduduk desa yang enggan menjadikannya tumbuhan penghias taman.

Hasil penelitian di laboratorium, membuktikan kaduduak memiliki kandungan kimia. Khususnya pada daun, mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Sementara untuk pengobatan, selain daun, biji dan buahnya juga bisa memberikan manfaat. Tanaman senggani bisa dimanfaatkan sebagai obat gangguan pencernaan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, ; Keputihan (leukorea), sariawan, haid berlebihan, wasir darah, ; Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, ; Radang dinding pembuluh darah; pembekuan (tromboangitis). Rasa pahid di daun kaduduak, bisa sebagai pereda demam atau antieprik. Ia juga dipercaya sebagai penghilang nyeri atau analgesik. Bagi yang susah kencing, maka sifat diuretiknya bisa melancarkan kencing keluar. Selain itu, ia juga dapat menghilangkan pembengkakan, dan melancarkan aliran darah.

Batang kaduduak lumayan keras, dengan warna kuning saat sudah menjadi kayu, merah saat masih muda, dan kulit luarnya sedikit bersisik dan berambut. Jika sudah tua, ia bisa menjadi kayu bakar yang sangat ampuh memasak nasi atau gulai dalam waktu cepat. Baranya juga cukup bagus, untuk keperluan membakar ikan, jagung ataupun pisang.


Daun muda tanaman senggani bisa untuk disayur. Bagi penduduk nelayan, ia biasa digunakan untuk campuran masakan ikan hiu. Kulit kasar hiu, diharapkan luntur oleh rasa kasar dari permukaan daun kaduduak. Untuk membuat anyang, ia juga sering dicampurkan bersama daun pepaya muda, daun kedondong dan lainnya. Jika serius ingin menanamnya, bisa dilakukan dengan perantaraan biji. Selain sebagai sayuran, penduduk desa juga mengenal tumbuhan ini sebagai tumbuhan obat. Jika terluka oleh parang atau benda tajam lainnya, maka sifat hemostatis dari tumbuhan ini, bisa menghentikan pendarahan. Cukup lumatkan bunganya, dan letakkan pada luka yang mengalir darahnya, insya Allah darah akan segera berhenti.

Cara Membuat dan Memanfaatkan Tanaman Senggani / Harendong Sebagai Obat

Ramuan Harendong untuk obat luka berdarah atau luka bakar. Caranya: ambil 30 – 60 gram akar kaduduak. Semua bahan kemudian direbus, lalu diminum. Sementara untuk pemakaian luar, daun segar atau yang telah dikeringkan digiling halus, lalu dibubuhkan pada luka bakar atau luka berdarah. Luka kemudian dibalut.

Ramuan Senggani untuk obat alami keputihan. Cara menggunakannya adalah siapkan daun segar kaduduak sebanyak 2 genggam, jahe dan bengle masing-masing seukuran ibu jari, lalu dicuci bersih, dan dipotong-potong seperlunya. Masukkan 3 gelas air dan 1 sendok makan cuka, lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Jika tidak ada jahe dan bengle, ia dapat diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka dan 3 biji pinang yang tua.

Ramuan Harendong untuk obat disentri basiler. Caranya siapkan daun harendong/senggani/kaduduak dan aseman (Polygonum chinense), masing-masing bahan dalam keadaan segar sebanyak 60 gram. Bahan kemudian direbus dengan 3 gelas air, sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.

Ramuan Senggani untuk obat alami sariawan dan diare. Caranya adalah siapkan daun kaduduak muda  2 lembar, lalu dicuci bersih, dan dibilas dengan air matang. Lalu kunyahlah dengan sedikit garam, airnya ditelan, lalu ampasnya dibuang. Untuk Penderita diare ambil segenggam saja daun kaduduak muda, ditambah 5 gram kulit manggis, dan 3 lembar daun sembung. Cusi semua bahan, dan direbus dengan 1 1/2 gelas air bersih, sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore.

Ramuan daun Harendong untuk obat alami pada bisul. Caranya siapkan sebanyak 50 g, lalu direbus. Air rebusannya diminum, ampasnya dilumatkan dan dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut. Untuk menetralkan racun singkong, segeralah ambil akar atau daun kaduduak sebanyak 60 g. Bahan kemudian direbus, dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sekaligus.

Ramuan Biji Senggani untuk pendarahan pada ibu hamil. Cukup ambil 15 gram, kemudian direndang sampai hitam, lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan pengobatan setiap hari, sampai diperoleh kesembuhan. (Catatan: Harap berhati-hati pemakaian pada ibu hamil, lebih baik konsultasikan dulu pada ahli medis anda atau herbalis yang sudah berpengalaman agar tidak membahayakan bagi janin)

Cara Menanam dan Budidaya Senggani

Tanaman Harendong atau Senggani bisa diperbanyak dengan cara generatif yaitu menggunakan bijinya. Cara pemeliharaannya juga sangat mudah, perlu cukup air dengan penyiraman yang cukup, menjaga kelembapan dan pemupukan terutama pupuk dasar. Jangan sampai terlalu lama terendam air karena bisa mengakibatkan tanaman senggani menjadi busuk.

Tips Memaasak Bunga Senggani
Bunga senggani pisahkan bunga dan calon bakal biji karena calon bakal biji inilah yang tidak bisa di olah karena rasanya asam dan pahit,setelah terpisah bunga dan calon bijinya rendamlah bunga senggani tadi dengan air panas diamkan beberapa saat agar bunga menjadi layu setelah layu buang air panasnya dan tiriskan dan di bilad dengan air bersih dan bunga senggani siap untuk di masak. Adapun untuk pengolahannya bisa di buat oseng osengan dengan campuran bisa ikan teri asin atau ikan cumi asin tergantung selera. dan sebagai bumbu bumbunya antara lain:cabe merah,bawang merah,bawang putih,dan tomat semua bahan di iris.setelah siap tumislah bumbu tersebut beserta ikan asin dan bunga senggani siap untuk di masukkan oseng beberapa saat masukan garam,dan penyedap rasa dan siap untuk di hidangkan bersama nasi putih.
Efek Samping dan Bahaya Pemakaian Tanaman Harendong
Belum ada info resmi dan laporan mengenai efek samping pemakaian tanaman harendong sebagai obat herbal selama pemakaiannya tidak berlebihan dan mengikuti cara, aturan dan dosis yang dianjurkan. Silakan berkonsultasi dulu dengan ahli herbal sebelum anda memutuskan menggunakan ramuan herbal apapun sebagai obta alternatif.

Silakan bagikan dan sebarkan artikel tanaman senggani ini jika bermanfaat. Terima kasih.


Blog, Updated at: 17:46:00