Warna-warni Air Telaga Warna Bisa Hilang Jika Alamnya Tidak Dijaga

Dieng dan Mitos. Dieng memang identik dengan sekumpulan mitos, mulai dari rambut gimbal atau rambut gembel hingga cerita wayang. Pernah dengar jika tokoh wayang gatutkaca bisa sakti memiliki otot kawat dan tulang besi karena kecemplung  atau diceburkan dikawah candradimuka? Ini hanya cerita dan jangan ditiru ya bisa gosong nanti tubuh jika anda nyebur ke kawah candradimuka. Dan banyak lagi mitos mitos lainnya.

Telaga Warna

Salah Satu Mitos yang Cukup Populer di Masyarakat Dieng, Konon Katanya Telaga Warna ini Adalah Salah Satu Tempat Mandinya Dewi Nawang Wulan ( 7 Bidadari). Ada juga mitos lainnya tentang telaga warna yang beredar dari mulut ke mulut masyarakat dieng. Tetapi kita tidak akan menyoroti masalah mitos.

Disebut telaga warna karena air di telaga ini terlihat berwarna warni saat terkena sinaran matahari. Menurut informasi penyebab warba tersebut adalah kandungan sulfur yang tinggi pada telaga warna dan juga tumbuhnya spesies tanaman air ganggang merah di telaga warna tersebut. Anda juga akan susah menemukan kehidupan binatang air seperti ikan ditelaga warna karena kandungan belerang yang tinggi pada air telaga warna.

Keindahan telaga warna dengan warna warni airnya dan lingkungan alamnya yang asri telah mampu menyedot ribuan bahkan mungkin jutaan wisatawan dari dalam dan luar negeri semenjak Dataran Tinggi Dieng ditetapkan sebagai salah satu ikon wisata kota Wonosobo.

Berdasarkan dari Catatan Prasasti Sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang Memilh Dieng sebagai Pusat Pendidikan dan Pusat Peribadatan Masyarakat Hindu Kuno di Tanah Jawa sekitar abad ke 8 masehi yaitu pada masa Pemerintahan Raja Rakai Warak Dyah Manara , Dan sampai sekarang pun Dieng masih terselimuti kabut Misteri dan banyak Filosofi yang ada di Gunung yang katanya Tempat Bersemayamnya Para Dewa ini , dan salah satunya adalah Taman Wisata Alam Telaga Warna ini.

Ternyata warna warni air telaga warna juga bisa lenyap jika kita tidak ikut melestarikannya. Data menunjukka bahwa sedimentasi lumpur sudah mulai mencemari telaga warna. Lumpur yang berasal dari sawah sawah terasering diatas lereng lereng yang langsung mengalir ke tepian telaga ternyata sangat berpotensi menyebabkan pendangkalan telaga warna.

Selain pendangkalan atau sedimentasi lumpur, ulah wisatawan yang sembarangan membuang sampah kedalam telaga juga bisa mengakibatkan rusaknya ekisistem telaga warna. Pencemaran yang parah bisa menyebabkan ganggang merah tidak akan tumbuh sehingga warna merah yang disebabkan ganggang ini bisa lenyap dari telaga warna.

Jadi jika kita sendiri sebagai warga Wonosobo umumnya dan warga Dieng khususnya tidak mau peduli dengan pencemaran dan pendangkalan telaga warna maka pelan tapi pasti keindahan warna warni air telaga warna dieng bisa lenyap dan kalau kita amati saat ini telaga warna dieng sudah tidak seindah dulu. Peran pemerintah daerah tentu sangat diharapkan agar keindahan telaga warna bisa terus terjaga dan tidak bertambah suram. Jangan sampai telaga ini hanya dieksploitasi untuk meningkatkan pendapatan daerah saja tetapi tidak diurus kelestariannya.


Blog, Updated at: 18:37:00