5 Penyebab Turunnya Harga Sapi Lokal di Pasar Hewan Akhir Tahun 2020

Jelang akhir tahun 2020, banyak peternak sapi lokal yang mengeluhkan susahnya menjual sapinya yang sudah gemuk, besar dan siap potong. Kondisi pasar hewan yang sepi pembeli menjadikan transaksi jual beli sapi lokal tidak bergairah.
Peternak yang sangat membutuhkan dana segar akan terpaksa menjual sapinya dengan harga yang dimaui jagal yaitu semurah-murahnya agar sapinya segera laku. Untuk peternak yang masih bisa menahan sapinya dan terus dipelihara berharap semoga harga sapi kembali normal.

Banyak faktor yang menyebabkan harga sapi lokal dipasar hewan terus turun yang ternyata hal ini bertolak belakang dengan harga bakalan sapi impor asal Australia yang terus bertambah mahal seiring dengan anjloknya nilai tukar rupiah. Sebagai tambahan informasi harga sapi lokal siap potong saat ini hanya Rp 42.000 - Rp 43.000 per Kg, turun sekitar 3000 rupiah dari harga bulan sebelumnya. Sementara harga sapi impor sekitar Rp 48.000 - Rp 49.000 per kg sampai dinegara kita.
Berikut ini beberapa penyebab turunnya harga sapi lokal yang meresahkan peternak sapi:

1. Turunnya daya beli akibat pandemi.

Imbas negatif pandemi covid 19 sudah mempengaruhi hampir semua sendi perekonomian negara tidak terkecuali tata niaga sapi lokal. Akibat pandemi daya beli masyarakat turun dan menyebabkan permintaan daging sapi dari masyarakat turum drastis.

2. Turunnya jumlah pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan atau RPH

Hal ini sebenarnya efek karambol dari turunnya daya beli yang mengakibatkan turunnya permintaan daging. Daging bukanlah makanan pokok dan juga banyak bahan makanan lain yang bisa digunakan sebagai substitusi daging sapi yang harganya mahal seperti menggunakan daging ayam maupun ikan laut sebagai sumber protein hewani.

3. Turunnya permintaan hewan kurban

Biasanya setelah momen hari raya kurban, harga sapi lokal cenderung terus naik atau minimal stabil. Hal ini karena saat menjelang hari raya kurban banyak sapi yang terjual sebagai hewan kurban sehingga mempengaruhi ketersediaan sapi lokal dipasaran.

Tetapi tahun 2020 ini permintaan hewan kurban tidak sebanyak tahun sebelumnya dan bahkan banyak pedagang hewan kurban yang dagangannya tidak habis atau laku hanya sedikit sehingga sisa sapinya dialihkan menjadi sapi potong. Banyaknya sisa sapi alokasi kurban ini menyebabkan jumlah sapi dipasaran melebihi permintaan dan terjadilah hukum ekonomi, harga turun karena permintaan jauh lebih kecil daripada supply.
4. Daging kerbau impor asal India.

Meski jumlah daging impor tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya tetapi karena kondisi pasar daging sedang sepi karena turunnya permintaan maka pengaruh daging impor asal India ini sangat dirasakan pedagang sapi. Dengan harga daging kerbau impor yang sangat miring alias murah banget banyak pedagang daging nakal yang mengoplos daging kerbau impor ini dengan daging sapi segar dan dijual dengan harga daging sapi dengan sedikit diskon biar laris manis. Hal seperti ini menyebabkan permintaan karkas ke jagal sapi semakin menurun dan tentunya jagal akan mengurangi jumlah potongan sapinya.

Belum lagi adanya peredaran daging kerbau impor ilegal yang masuk  ke pasar-pasar becek dan tidak diketahui berapa jumlahnya.
5. Peternak terjepit kebutuhan dana tunai akibat pandemi

Banyak peternak sapi lokal yang juga terdampak dengan wabah covid 19. Turunnya permintaan daging sapi menyebabkan mereka kesusahan menjual sapinya yang tidak mungkin dipelihara terus menerus karena semakin besar akan semakin tidak ekonomis lagi dan akan dibayangi kerugian besar. 

Peternak juga masih harus membeli pakan konsentrat maupun hijauan untuk sapinya yang masih dalam masa penggemukkan sehingga mereka akan sangat membutuhkan perputaran dana tunai dari hasil menjual sapinya yang sudah gemuk. Peternak yang kepepet dana tunai seperti ini dengan terpaksa akan menjual sapinya dengan harga sangat murah yang penting laku. Kondisi ini jika berlanjut terus akan semakin memperparah harga sapi lokal kedepannya.

Beberapa penyebab harga sapi lokal anjlok tersebut diatas hanya sebagian saja yang bisa ditangkap penulis. Tentunya masih ada faktor lain yang mungkin menjadi penyebab juga. 

Peran pemerintah yang paling diharapkan saat ini adalah stop impor daging kerbau India segera agar harga sapi lokal bisa kembali normal dan peternak kecil kembali bergairah memelihara sapi.


Blog, Updated at: 23:06:00