Cikalang Christmas (Fregata andrewsi), Jenis Burung Laut Langka

Burung Cikalang
Burung Cikalang Christmas, Hanya Membesarkan Satu Anakan Dalam 2 Tahun
Cikalang christmas adalah spesies burung dari keluarga Fregatidae, dari genus Fregata. Burung ini merupakan jenis burung pemakan ikan dan bagian tubuh binatang lain, hidup atau mati yang memiliki habitat di laut, pantai. Nama ilmiah: Fregata andrewsi Cikalang Christmas (Fregata andrewsi)(wikipedia)
Burung Cikalang Christmas adalah burung laut berwarna hitam, besar, dengan ekor bercabang panjang. Di Indonesia dikenal sebagai Cikalang. Burung itu berkembang biak di Pulau Christmas, Australia, sekitar 300 km selatan bagian Jawa Barat. Burung suka mencari makanan di perairan Indonesia, khususnya di perairan Teluk Jakarta dan sekitarnya. Karena itu sekitar 10 persen dari jumlah populasi Cikalang Christmas di dunia dapat ditemui di perairan Teluk Jakarta.

Burung ini memiliki tubuh berukuran besar (95 cm), berwarna gelap. Jantan : hitam-hijau berkilap dengan kantung paruh merah da perut putih. Betina : dada dan perut putih, ‘taji’ putih meluas sampai sayap bawah, kerah putih, lingkar mata merah jambu. Remaja : lebih coklat, kepala coklat karat pucat, adagaris lebar gelap melintang pada dada. Iris coklat gelap, paruh hitam (jantan) atau kemerahjabuan (betina dan remaja), kaki abu-abu keunguan dengan telapak kaki kemerah-hijauan.

Burung ini suka bernyanyi dengan nada naik turun dan berbunyi seperti tepukan hanya pada waktu berada di sarang. Sedangkan saat berada dilautan hampir tidak ada suara kicauan yang dikeluarkan.

Berbiak di P. Chritsmas, Samudera Hindia. Tercatat di utara sampai ke Malaysia, Thailand, dan Australia Utara. Secara teratur tercatat di pesisir Sumatera dan Kalimantan. Tidak jarang ditemukan di L. Jawa dan lebih umum terlihat di pesisir selatan Jawa, Khususnya Jawa bagian Barat daya.

Source image ro.wikipedia.org

Nama Lokal : Cikalang Christmas
Nama Bahasa Inggris : Christmas frigatebird or Christmas Island frigatebird, Andrews’ Frigatebird
Nama Latin : Fregata andrewsi
Habitat : christmas island ( sebelah barat pulau Jawa )
Warna : Burung laut yang sebagian besar warnanya hitam dengan kemilau hijau pada bulu kepala dan punggung, Betina bagian dada dan perut berwarna putih sedangkan untuk jantan ada kantong guler berwarna merah untuk menarik pasangan.
Panjang : 90 hingga 100 cm dengan Lebar sayap sekitar 205-230 cm
Makanan : Ikan

Status : Terdaftar di IUCN dengan status Critically Endangered B2ab(ii,iii,v) ver 3.1 – Terancam punah


Hidup di laut, membumbung tinggi di atas permukaannya, mengikuti udara panas atau berputar-putar di atas ikan. Menangkap makanan dan dari permukaan laut tanpa mendarat atau memburu burung laut lain untuk merampas makanan. Bertengger atau beristirahat pada bagan penangkap ikan dan diatas pepohonan di pulau-pulau kecil. Daerah mencari makan dapat mencapai ribuan kilometer dari koloni sarang, dan dapat terbang 26 hari tanpa berhenti.

Memakan ikan terbang, cumi-cumi, dan hewan laut lain, dan sangat bergantung pada predator di laut untuk mendorong makanan mereka ke permukaan air laut sehingga bisa dimangsa oleh Cikalang. Burung ini juga bersifat kleoptoparasite (mencuri makanan dari burung lain). Bersarang di pohon yang tinggi seperti Terminalia catappa dan Celtis timorensis. Hanya mampu membesarkan satu anak tiap dua tahun sekali.

Burung Cikalang dan Teluk Jakarta

Teluk Jakarta merupakan tempat singgah burung-burung saat musim migrasi. Salah satunya burung langka, Cikalang Christmas.

Burung Cikalang Christmas adalah burung laut berwarna hitam, besar, dengan ekor bercabang panjang. Di Indonesia dikenal sebagai Cikalang.

Burung itu berkembang biak di Pulau Christmas, Australia, sekitar 300 km selatan bagian Jawa Barat.

Burung suka mencari makanan di perairan Indonesia, khususnya di perairan Teluk Jakarta dan sekitarnya.

Karena itu sekitar 10 persen dari jumlah populasi Cikalang Christmas di dunia dapat ditemui di perairan Teluk Jakarta.

Secara umum 36 persen jumlah jenis burung laut yang tercatat di Indonesia juga ada di perairan ini.

Burung-burung mencari makan di Teluk Jakarta. Perairan di Indonesia menjadi salah satu tempat mencari makan selama burung laut melakukan migrasi.

Perairan sekitar Laut Jawa menjadi lokasi penting selama musim tidak berbiak.

Namun, burung-burung itu ternyata menantang resiko dengan mampir ke Teluk Jakarta. Ancaman yang mereka hadapi cukup besar dan daerah tempat mencari makan tidak memiliki perlindungan hukum setara dengan cagar alam.

Ancamannya berupa tersangkut kail hingga mati, perburuan, pemberian racun, pemasangan tali senar pada kaki burung, dan sampah telah terjadi.

Resiko-resiko ini merupakan hasil pengamatan dari kegiatan yang telah dilakukan dari tahun 2011 hingga 2013 oleh komunitas burung lokal 'Burung laut Indonesia' (Seabirds Indonesia), sebagai bagian dari 'Survey Burung Laut Indonesia (Indonesia Seabirds Survey -ISSUE).

Kegiatan lanjutan akan dilakukan pada Agustus hingga Desember tahun ini sebagai lanjutan untuk memantau ancaman terhadap Burung Cikalang Christmas dan burung laut lainnya di Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu.

Selain itu tim akan memberikan pengetahuan konservasi burung laut kepada masyarakat lokal.

Tim akan bergabung dengan staf Taman Nasional Kepulauan Seribu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, relawan dari Organisasi Non Pemerintah lokal (LSM), dan klub pengamat burung untuk membantu dalam menyelamatkan Cikalang Christmas dan burung laut lainnya.

Fransisca Noni, koordinator dari kegiatan ini, mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya sangat berharap semakin banyak lembaga pemerintah, lembaga swasta, hingga masyarakat lokal yang peduli akan keberadaan burung laut sebagai bagian dari ekosistem yang perlu di jaga.

“Dunia internasional telah mengakui bahwa perairan Indonesia menjadi salah satu jalur penting untuk burung laut di dunia. Dan seharusnya kita patut bangga akan hal ini,”jelasnya.

Sumber: wikipedia.org, tribunnews.com,majalahhewan dan sumber lainnya


Blog, Updated at: 18:06:00