Burung kicau yang terserang penyakit tertentu biasanya akan malas berkicau. Hal ini seringkali terjadi karena kondisi tubuhnya merasa tidak nyaman mengakibatkan dia malas mengeluarkan suara.
Jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa diatasi penyakitnya tentu burung akan semakin banyak diam dan tentunya bukanlah hal yang menggembirakan memiliki burung kicau tanpa terdengar nada kicaunya sama sekali.
Salah satu jenis penyakit yang suka menyerang burung kicau adalah berak kapur. Bagaimana cara mengobati dan mengatasi berak kapur pada burung anda?
Berak kapur atau pullorum merupakan salah satu penyakit yang menular pada burung dan ayam serta jenis unggas lainnya, penyakit ini kebanyakan disebut dengan nama berak putih ( Bacilary White Diarhrhea ). Penyakit berak kapur pada ayam sangat berbahaya yang akan mengakibatkan angka kematian tinggi pada ayam yang berumur 1-10 hari. Penyakit berak kapur bukan hanya ayam saja yang diserang, melainkan unggal lainnya seperti puyuh, burung, kalkun, angsa dan lainnya. Penyakit berak kapur ini disebabkab oleh bakteri samonella pullorum dan bakteri gram negatif yang dapat bertahan hidup lebih dari 1 tahun di dalam tanah.
Secara umumnya, penyakit berak kapur merupakan penyakit yang sangat banyak ditemui, mesikipun menyerang pada berbagai umur tetapi angka kematian yang paling tinggi adalah menyerang anak yang baru menetas mobilitas mencapai 40 % dan mortalitas atau angka kematian mencapai 85 %.
Berikut ini adalah salah satu jenis obat hewan yang bisa dipakai untuk mengatasi berak kapur pada berbagai macam jenis burung peliharaan baik itu burung hias maupun burung kicau.
(Mengobati diare, berak kapur pada segala jenis burung)
Tiap ml mengandung:
Sulfadiazine 5 mg
Mengobati infeksi saluran pencernaan: berak kapur,diare, enteritis
Untuk semua jenis burung:
2 tetes/100 gr BB diberikan 2x sehari selama 3 hari
10 ml
Info order Hp.Wa.08561141624
Ciri – ciri burung terkena penyakit berak kapur
Burung kicaun yang mengalami atau terkena penyakit berak kapur, secara umumnya di tandai dengan ciri – ciri berikut :
Feses atau kotoran burung encer dan memiliki warna keputihan.
Burung lebih cendrung menunduk dan bagian sayapnya akan terlihat lemah serta bulu pada burung akan mengembang dengan sendirinya.
Nafsu makan berkurang dan gerakan lambat.
Kicauan burung akan mengalami penurunan dari biasanya
Lutut membengkak, lema dan bagian pantat akan kotor dengan bulu yang lengket
Pernafasan akan terganggu atau megap- megap.
Pencegahan penyakit berak kapur
Melakukan sanitasi kandang dengan menggunakan antiseptic, untuk menghilangkan atau menghindari bakteri atau jamur yang mengendap dalam kandang.
Menggusahakan melakukan manajemen pengelolalan dengan baik, dalam segi kandang, pakan dan pemberikan nutrsi secara teratur.
Melakukan pembersihan peralatan yang di gunakan secara teratur, baik tempat pakan, minum, maupun lainnya dengan cara membersihakannya atau merendam dengan larutan antiseptic.
Lakukan pemandian secara teratur, untuk menghindari kotoran yang menempel yang mengakibatkan berbagai penyakit datang.
Pemberian pakan atau minuman jangan berlebih, yang akan membuat penumpukan sisa makanan sehingga menyebabkan bakteri atau jamur muncul dan menyerang burung