Fakta Gunung Sindoro dan Sejarah Letusannya

Gunung Sindoro Adalah Gunung Volkano yang Masih Aktif

Jika kita berkunjung ke Wonosobo, sebuah kabupaten kecil di Jawa Tengah maka kita akan bertemu dengan dua buah gunung yang berdiri kokoh berdampingan yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Jika saat pagi hari anda berkesempatan mengabadikan kedua gunung tersebut dengan kamera maka anda akan mendapatkan pemandangan yang demikian indah dan menyejukkan mata, apalagi saat kedua gunung tersebut masih tersaput awan tipis atau kabut di pagi hari.


Dengan ditambah udara dingin pagi hari, penampakkan gunung Sindoro yang terlihat tenang seakan ikut mengawal dan mengawasi aktifitas pagi warga Wonosobo dan warga Temanggung sebagai dua kota yang memliki posisi geografis/letak paling dekat dengan gunung Sindoro.

Meski terlihat tenang, sebenarnya gunung sindoro merupakan gunung volkano aktif dengan kawahnya yang masih aktif dan masih mengeluarkan asap putih. Gunung ini juga pernah meletus dengan intensitas ringan sampai sedang.

Gunung Sindoro yang memiliki ketinggian 3.150 meter diatas permukaan laut ini pernah mengalami letusan beberapa kali, berikut sejarah sebagian letusan gunung sindoro:

Sejarah letusan yang terjadi pada sekitar tanggal 16 - 21 Oktober 1903 : 
  • Posisi letusan di rekahan kali Prupuk di atas Gunung Kembang (sebutan untuk kawah terbesar di gunung sindoro), di antara ketinggian 2850-2980 meter (letusan samping). 
  • Hujan abu sampai di Kejajar dan Garung.
Sejarah Letusan Sindoro pada 22/09 - 20/12 Tahun 1906 :
  • Letusan di rekahan S1 dan terbentuknya K5 di selatan dataran pasir Z1. 
  • Pada 25 September, terjadi hujan abu di Kledung. 
  • Tanaman banyak yang rusak, rumah penduduk terbakar.
1908 : 10 Februari. Peningkatan aktivitas vulkanik. Terdengar suara gemuruh.
1910 : Januari. Peningkatan aktivitas vulkanik. Di Temanggung kadang-kadang terdengar suara gemuruh.

Setelah tahum 1910, aktifitas gunung sindoro relatif stabil dan tenang, tetapi 60 tahun kemudian mulai tercata lagi aktifitas aktif gunung ini setelah beristirahat panjang, berikut catatanya:

Sejarah Letusan Gunung Sindoro pada tahun 1970 :
  • 21 Oktober kira-kira pukul 05.30 dan pada 28 Oktober kira-kira pukul 06.30, terasa bumi bergetar di Kampung Sigedang di lereng barat laut, kurang lebih 4,5 km jauhnya dari puncak.
  • 29 Oktober. Mulai tampak asap putih tipis mengepul dari lubang letusan lama.
  • 1 November. Kira-kira pukul 06.00, tampak asap putih tipis lurus mengepul ke atas.
  • 2 November. Pada pagi hari kira-kira pukul 06.00 Tampak asapnya menebal. Antara pukul 09.00 hingga 14.00 terdengar suara blazer. Di malam hari tampak asap berwarna merah di atas Gunung Sindoro, kemudian di siang hari asap putihnya menipis kembali.
Setelah tahun 1970, Gunung Sindoro juga tidak menampakkan aktifitas letusan dan kondisi gunung tenang seakan-akan bukan merupakan gunung volkano aktif. Baru pada tahun 2011 gunung sindoro terlihat mulai menampakkan aktifitasnya lagi yaitu pada bulan November 2011 dan terus berlangsung hingga 30 Maret 2012. Terjadi semburan asap solfatara di beberapa tempat pada dinding dan dasar kawah utama. Aktivitas kegempaan juga mengalami peningkatan sejak bulan November 2011.

Karakter Letusan Gunung Sindoro
Dari sejarah dan endapan hasil letusannya, diperkirakan letusan tipe strombolian mendominasi karakter letusan Gunungapi Sindoro.

Dari catatan sejarah yang menunjukkan bahwa gunung Sindoro merupakan gunung volkano aktif maka sangat wajar jika dari puncak gunung masih sering terlihat asap yang keluar dari kawah gunung. Selama tidak ada aktifitas kegempaan yang biasanya menandai akan terjadinya letusan maka kondisi gunung masih dianggap wajar.

Jika ada aktifitas gunung yang tidak biasa dan semakin aktif biasanya para pejabat terkait yang aktif mengawasi kegiatan gunung berapi aktif maupun yang pasif/tidur pasti akan segera melakukan pengamatan intensif untuk memprediksi aktifitas lanjutan dari gunung yang sedang aktif.

Status Gunung Sindoro Sejak Maret 2012
Status Gunung Sindoro sejak tanggal 30 Maret 2012 yang lalu adalah masih termasuk dalam kategori gunung volkano yang Aktif Normal (Level I) menyusul terjadinya penurunan aktivitas vulkanik secara visual maupun kegempaan.

Demikian info singkat fakta dan sejarah Gunung Sindoro, semoga bermanfaat.

Referensi: wikipedia.org


Blog, Updated at: 19:08:00