Mengenal Salah Satu Kekayaaan Hayati Indonesia Yang Semakin Langka, Buah Gowok
Buah ini mungkin tidak dikenal oleh anak-anak jaman now atau jaman milenial karena memang sudah bisa digolongkan sebagai buah langka.
Buah Gowok
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. polycephalum
Gowok, kupa, atau kepa adalah pohon buah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Indonesia, khususnya Jawa dan Kalimantan.
Buah ini memiliki bentuk yang bulat agak lonjong buah ini mirip dengan Jambu Solo. Buahnya menempel pada tangkai hijau persis sama dengan Juwet. Ukurannya yang sebesar Duku. Kulitnya yang kaku berwarna ungu tua, atau merah ketika masih muda.
Dagingnya berwarna putih terasa kenyal mirip manggis dengan rasa yang asem(sepet) dan seger karena menyimpan banyak air. Biji kecil dan lonjong tersimpan di tengah.
Buah buni, bulat agak gepeng, 2-3 cm garis tengahnya, ungu tua hingga kehitaman mengkilap, bermahkota tabung kelopak, tersusun dalam rangkaian.
Daging buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, masam atau asam manis agak sepat, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.
Buah Gowok tumbuh liar terutama di hutan-hutan sekunder, antara ketinggian 200-1800 m dpl. Selain itu gowok juga ditanam di ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain.
Penggunaan Buah Gowok
Buah Gowok kebanyakan ditanam untuk diambil buahnya, kerap dijual di pasar untuk dimakan segar, sebagai bahan rujak atau untuk disetup. Kayunya berwarna kemerahan, digunakan sebagai bahan bangunan atau perabotan.
Buah ini mungkin tidak dikenal oleh anak-anak jaman now atau jaman milenial karena memang sudah bisa digolongkan sebagai buah langka.
Diyakini sebagai tumbuhan asli Indonsia, tanaman gowok hanya ditemukan di daerah tertentu saja, yaitu di Pulau Jawa dan Kalimantan. Untuk habitatnya, tanaman gowok biasanya tumbuh liar di hutan-hutan sekunder. Meski tumbuh paling baik di ketinggian 1.000-1.800 meter di atas permukaan laut, tanaman gowok masih bisa tumbuh di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Selain itu, gowok juga ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain. Sebagai tanaman berkeping dua (dikotil), untuk memperbanyak tanaman gowok bisa dilakukan dengan cara mencangkok batangnya atau dengan menanam bijinya. Namun biasanya, perkembiangbiakan dilakukan dengan bijinya. Biasanya tanaman ini akan berbunga pada bulan Agustus dan berbuah pada September-Oktober.
Buah Gowok
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. polycephalum
Gowok, kupa, atau kepa adalah pohon buah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Indonesia, khususnya Jawa dan Kalimantan.
Buah ini memiliki bentuk yang bulat agak lonjong buah ini mirip dengan Jambu Solo. Buahnya menempel pada tangkai hijau persis sama dengan Juwet. Ukurannya yang sebesar Duku. Kulitnya yang kaku berwarna ungu tua, atau merah ketika masih muda.
Dagingnya berwarna putih terasa kenyal mirip manggis dengan rasa yang asem(sepet) dan seger karena menyimpan banyak air. Biji kecil dan lonjong tersimpan di tengah.
Buah buni, bulat agak gepeng, 2-3 cm garis tengahnya, ungu tua hingga kehitaman mengkilap, bermahkota tabung kelopak, tersusun dalam rangkaian.
Daging buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, masam atau asam manis agak sepat, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.
Buah Gowok tumbuh liar terutama di hutan-hutan sekunder, antara ketinggian 200-1800 m dpl. Selain itu gowok juga ditanam di ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain.
Penggunaan Buah Gowok
Buah Gowok kebanyakan ditanam untuk diambil buahnya, kerap dijual di pasar untuk dimakan segar, sebagai bahan rujak atau untuk disetup. Kayunya berwarna kemerahan, digunakan sebagai bahan bangunan atau perabotan.