Apa perbedaan antara 3 jenis gula tradisional, gula merah, gula kelapa dan gula aren? Berikut sedikit penjelasan untuk meluruskan anggapan jika ketiga jenis gula tersebut sama atau salah persepsi terhadap gula tradisional tersebut. Terutama dari bahan baku pembuatan gula merah, gula kelapa dan gula aren.
1. GULA MERAH.
- Merupakan hasil olahan nira / gula kelapa yang dibuat dalam bentuk padatan yang dicetak dengan tempurung kelapa / bambu dan biasanya juga disebut sebagai gula jawa (Ningtyaset. al., 2013).
- Teksturnya kompak, tidak terlalu keras, mudah dipatahkan, rasanya ada asamnya, aromanya khas, dan rasa manisnya terbentuk dari perpaduan sukrosa, fruktosa, glukosa, dan maltosa (Nurlela, 2002).
- Gula merah ini sendiri terdiri dari beberapa jenis tergantung dari bahan bakunya, diantaranya gula merah tebu, gula aren, gula kelapa, dan gula siwalan. Namun umumnya di pasaran Gula Merah adalah gula kelapa yg ditambahkan gula tebu / gula pasir sehingga teksturnya sedikit berubah menjadi lebih keras, lebih licin, warnanya lebih cerah dan manisnya lebih sederhana.
2. GULA KELAPA.
- Gula ini hanya dibuat dari nira pohon kelapa (Cocos nucifera) saja. Citarasanya yg kaya, teksturnya yg legit, dan aromanya yg gurih wangi menjadi ciri khas Gula Kelapa. Teksturnyapun saat kering lebih empuk, namun tetap padat lengket jika disentuh.
- Kandungan lemaknya yg tertinggi dari jenis gula merah. Makanya flavornya lebih berat sehingga cocok dipadukan dengan jajanan pasar / kue basah maupun untuk masakan gurih.
3. GULA AREN.
- Gula ini hanya dibuat dari nira pohon Enau / Aren (arenga pinnata) dan sering juga disebut sebagai Arenga Sugar atau Palm Sugar, sekalipun sebenarnya gula kelapa dan gula aren sama datangnya dari varietas pohon palem.
- Perbedaannya, Gula Aren sangat rendah lemaknya, sehingga rasa & teksturnya lebih “apa adanya” dan terasa lebih manis. Makanya Gula Aren lebih sering digunakan untuk minuman terutama untuk kopi, teh, boba drinks, dll.
- Bedanya dengan Gula Kelapa, Gula Aren ada kesan pahit sedikit pada aftertastenya. Ini dikarenakan kandungan mineralnya. Dan karena kandungan karbonya lebih tinggi, gula aren akan lebih mudah gosong / pahit jika dimasak terlalu lama.
Dan sekalipun kadar Indeks Glisemiknya lebih rendah drpd gula pasir, ketiga Gula Merah ini tetaplah gula olahan yg berkalori tinggi dan tetap rendah nilai gizinya jika dibandingkan makanan alami lainnya.
Jangan beranggapan bahwa gula tersebut aman untuk diabetes dan bisa dikonsumsi dalam jumlah besar karena kalorinya tetap tinggi meskipun tidak setinggi gula pasir. Dalam jumlah terbatas mungkin gula ini memang lebih aman selama tidak berlebihan dalam pemakaiannya.