Cara Menanam dan Memelihara Tanaman Sengon Penghasil Kayu


Teknik dan Cara Budidaya Tanaman (Kayu) Sengon atau Albasia

Sengon adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia. Di beberapa daerah, pohon ini dikenal sebagai séngon, singon, sengon jåwå; jeungjing, jeungjing sunda; séngghung. Pohon peneduh dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia. Sengon juga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pemanenan dan kegiatan pemeliharaannya relatif mudah dan ekonomis.
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik dan optimal pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7. Ketinggian ideal sebagai tempat yang optimal untuk tanaman sengon adalah antara 0 – 800 m dpl. Walaupun demikian tanaman kayu sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Pohon kayu sengon sendiri termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.
Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

Cara Menanam Sengon - Albasia. Sengon dalam bahasa latin disebut Paraserianthes falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut :

Tanaman Kayu Sengon
a. Jawa: jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa).
b. Maluku: seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore).

Adapun bentuk batang dan tinggi batang tanaman sengon memiliki bentuk batang bulat dan tidak berbanir, sedangkan tinggi batang tanaman sengon dapat mencapai 30-45 meter dengan diameter 70 – 80 cm.

Untuk warna kulit, bentuk daun tanaman sengon adalah sebagai berikut :
a. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas
b. Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun
c. Daun yang tidak terlalu lebat.
d. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok
e. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.
f. Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu.
g. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.
h. Buah sengon berbentuk polong, pipih, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji.
i. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.

Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon idealnya adalah antara 0 – 800 m dpl. Walaupun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

Untuk waktu berbunga dan berbuah, tanaman sengon mulai berbunga sejak umur 3 tahun, mulai berbunganya pada bulan Maret – Juni dan pada bulan Oktober – Desember. Pembuahan pada tanaman sengon terjadi sepanjang tahun terutama bulan Juli – September.

Langkah-langkah Menanam Sengon
Lokasi persemaian hendaklah dipilih di tempat terbuka, pada ketinggian di bawah 250 m dpl. Hal ini berguna untuk mengurangi serangan karat tumor pada awal pertumbuhan semai. Monitoring gejala penyakit karat tumor harus dilakukan secara teratur sejak dini. Dengan demikian, pengetahuan tentang gejala dini penyakit karat tumor pada semai harus segera disosialisasikan.

Penggunaan benih yang telah disertifikasi sangat dianjurkan. Setidaknya, benih harus berasal dari pohon yang jelas asal-usul dan karakteristiknya. Perlakuan benih harus dilakukan dengan tepat untuk mengurangi resiko terbawanya jamur melalui benih. Jamur Uromycladium tepperianum dapat terbawa melalui biji (seed transmitted), namun bukan merupakan jamur yang berasal dari biji (seed born).

Pemilihan lokasi tanam perlu dilakukan secara tepat. Dianjurkan pada lokasi di bawah 300 m dpl. Monitoring secara teratur dan pembuangan inokulum yang berupa tumor (gall).

Penjarangan tanaman perlu dilakukan antara lain untuk meningkatkan jumlah sinar matahari yang masuk dan mengurangi kelembaban, sehingga mengurangi resiko serangan karat tumor. Penjarangan diprioritaskan untuk mengeluarkan tanaman yang pertumbuhannya kurang baik, tertekan atau telah menunjukkan gejala karat tumor pada tingkat lanjut.

Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :
  • Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m)
  • Jarak tanam 3 x 2 meter
  • Satu lubang satu benih sengon
  • Satu kilogram benih berisi 40.000 butir
  • Daya tumbuh 60 %
  • Tingkat kematian selama di persemaian 15 %
Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.
Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll. Merupakan kayu serba guna untuk konstruksi ringan, kerajinan tangan, kotak cerutu, veneer, kayu lapis, korek api, alat musik, pulp. Daun sebagai pakan ayam dan kambing. Di Ambon kulit batang digunakan untuk penyamak jaring, kadang-kadang sebagai pengganti sabun. Ditanam sebagai pohon pelindung, tanaman hias, reboisasi dan penghijauan.
Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan agar bisa tumbuh lebih optimal.


Blog, Updated at: 23:43:00