Berbagai Jenis Burung Penggemar dan Pemakan Serangga
Bentuk paruh burung pemakan serangga ini pada umumnya agak panjang dan sedikit runcing. Bentuk paruh itu memudahkan burung menangkap serangga sekalipun serangga tersebut berada di celah yang sempit. Salah satu jenis burung pemakan serangga yang sangat populer dikalangan anak-anak adalah jenis burung pelatuk karena ada film kartunnya yang lucu yaitu woody wood pecker alias woody siburung pelatuk.
Burung Robin (Leiothrix lutea)
Sifat khas yang terdapat pada jenis burung robin sangat peka sekali dengan perubahan cuaca pada lingkungan sekitarnya. Robin menyukai tempat yang teduh serta sejuk. Sesuai dengan habitat aslinya di hutan yang lebat. Burung robin di habitat aslinya memakan serangga kecil, seperti jangkrik, belalang serta ulat. Untuk jangkrik cukup diberi 2 ekor saja setiap hari. Di hutan burung ini sering kali ditemukan hedup secara berkelompok dengan jumlah antara 10 hingga 30 ekor.
Burung Ciu Besar (Pteruthius flaviscapis)
Burung ciu besar. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga kecil seperti kumbang, belalang, jangkrik, laba-laba dan juga ulat. Dengan cara menyelinap diantara ranting-ranting kecil. Ciu besar memiliki tubuh berukuran relatif kecil sekitar 13 cm. Ciu besar jantan memiliki kepala berwarna hitam. Mantel dan punggungnya berwarna abu-abu. Pada ekornya berwarna hitam. Sayap hitam dengan ujung bulu primer berwarna putih. Sedangkan Ciu besar betina, warna tubuhnya lebih buram dan kusam. Pada kepala berwarna hijau-zaitun. Warna ujung sayap kusam dan kaki berwarna putih.
Burung Paok Sayap Biru (Pitta moluccensis)
Burung kecil ini memiliki warna yang indah pada bulunya yang bermotif kontras seperti merah, biru putih dan diselingi warna hitam. Burung Paok sayap-biru memiliki ukuran tubuh sedang sekitar 18cm, bertubuh gemuk dan berwarna-warni. Dadanya berwarna merah karat, alisnya coklat pucat dan punggungnya berwarna hijau. Warna pada sayap biru terang dengan bercak putih dan hitam. Kebanyakan Paok sayap-biru memakan serangga, cacing dan siput dengan cara memburu dari atas dahan pohon yang tidak jauh dari permukaan tanah.
Burung Pelatuk (Picus viridis)
Salah satu ciri khas burung pemakan serangga yang satu ini adalah membuat sarang didalam batang pohon untuk tempat bertelur dan membesarkan anak-anaknya (lihat gambar). Burung ini terkenal karena adanya acara film kartun woody si burung pelatuk.
Makanan burung pelatuk ialah serangga-serangga yang ada di balik kulit pohon, di dalam lubang pohon, atau dalam batang pohon yang sudah lapuk. Agar mendapatkan makanannya, burung pelatuk merobek atau melubangi kayu atau pohon. Oleh sebab itu, burung pelatuk mempunyai paruh yang kuat dan runcing.
Burung Cabak (Caprimulgidae)
Burung pemakan serangga yang satu ini mempunyai sifat nocturnal yaitu berburu dimalam hari selayaknya burung hantu yang biasa berburu tikus disawah dan dihutan. Burung Cabak merupakan burung yang beraktivitas pada malam hari dan beristirahat pada siang hari. Burung cabak mempunyai bentuk kaki yang pendek, penglihatan yang sangat tajam, dan rentangan sayap yang cukup lebar. Serangga-serangga nan menjadi target empuk jelek cabak ialah serangga-serangga yang bisa terbang seperti laron, kunang-kunang, kupu-kupu, belalang, dan lain-lain.
Suara Khas Burung Cabak merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh jenis burung pemakan serangga lainnya. Suara yang menusuk, sendu “cwuirp”, dikeluarkan sambil terus menerus terbang sampai tiga puluh menit lamanya, pada petang dan dini hari.
Burung Cabak India (Caprimulgus indicus)
Banyak jenis burung cabak ini dan salah satunya adalah Burung Cabak India yang masih satu marga dengan burung cabak. Burung cabak India banyak ditemukan di daerah-daerah di Pulau Jawa. Burung cabak India umumnya berwarna keabu-abuan, dengan rona kerah merah coklat pada bagian tengkuknya. Habitat burung cabak India ialah di hutan-hutan yang lebat atau di semak-semak belukar. Karena bersifat nokturnal, burung cabak India lebih banyak menghabiskan waktu siangnya buat beristirahat atau bertengger di atas dahan pohon.
Burung Cabak Maling (Caprimulgus macrurus)
Burung cabak maling berukuran lebih besar daripada burung cabak India, yaitu sekitar 30 cm. Burung cabak maling banyak ditemukan di hutan-hutan di Pulau Jawa. Pada siang hari, burung cabak maling lebih suka beristirahat dan tidur di tepi hutan, atau berteduh di bawah pohon.
Burung Pelatuk Besi (Dinopium javanense)
Burung ini biasa mencari makan dengan cara melubangi pohon untuk mencari larva atau serangga yang ada di dalam batang pohon, dan sarang semut. Burung ini biasa dan sering ditemukan di hutan yang lebat. Burung ini juga bersarang di lubang pohon dengan terlebih dahulu melubangi pohon tersebut. Burungini biasa bertelur 2‐3 butir tiap sarang.
Burung Murai Gila (Rhipinura javanica)
Jenis burung murai sudah lama dikenal dan didomestikasi menjadi burung piaraan. Burung ini biasa terlihat di daerah aliran air dan perkebunan. Burung ini memakan serangga kecil. Burung ini biasa bersarang di pohon yang tinggi dan senang membuat sarang di cabang pohon yang kecil. Burung ini membangun sarangnya dengan rumput yang melekatkannya di cabang pohon. Burung ini bertelur 2 ‐3 butir tiap sarangnya.
Burung Cipoh Kacat (Aegithina tiphia)
Nama burung ini memang agak sulit untuk dilafalkan bagi yang belum terbiasa, burung pemakan serangga Cipoh Kacat. Burung ini biasa ditemukan di pohon yang rimbun sedang mencari makannan seperti ulat dan serangga. Burung ini biasa mencari makan secara berkelompok dengan jumlah 3-5 ekor. Burung ini biasa bersarang di pohon yang rimbun dengan jumlah telur 2-3 butir. Burung ini merawat anaknya sampai bisa mencari makan sendiri.
Burung penggemar serangga bukan berarti burung ini hanya makan serangga, tetapi serangga tersebut telah dijadikan sebagai makanan utamanya. Serangga yang biasa dimakan burung jenis pemakan serangga antara lain semut, belalang, ulat, kroto, jangkrik, larva kumbang, laba-laba, kumbang dll. Burung-burung ini juga suka memakan cacing, laron dan kunang-kunang serta tidak ketinggalan siput kecil.Macam dan Jenis Burung Pemakan Serangga antara lain:
- Burung Robin (Leiothrix lutea)
- Burung Ciu Besar (Pteruthius flaviscapis)
- Burung Paok Sayap Biru (Pitta moluccensis)
- Burung Pelatuk (Picus viridis)
- Burung Cabak (Caprimulgidae)
- Burung Cabak India (Caprimulgus indicus)
- Burung Cabak Maling (Caprimulgus macrurus)
- Burung Pelatuk Besi (Dinopium javanense)
- Burung Murai Gila (Rhipinura javanica)
- Burung Cipoh Kacat (Aegithina tiphia)
Bentuk paruh burung pemakan serangga ini pada umumnya agak panjang dan sedikit runcing. Bentuk paruh itu memudahkan burung menangkap serangga sekalipun serangga tersebut berada di celah yang sempit. Salah satu jenis burung pemakan serangga yang sangat populer dikalangan anak-anak adalah jenis burung pelatuk karena ada film kartunnya yang lucu yaitu woody wood pecker alias woody siburung pelatuk.
Makanan burung pelatuk ialah serangga-serangga yang ada di balik kulit pohon, di dalam lubang pohon, atau dalam batang pohon yang sudah lapuk. Agar mendapatkan makanannya, burung pelatuk merobek atau melubangi kayu atau pohon. Oleh sebab itu, burung pelatuk mempunyai paruh yang kuat dan runcinBerikut penjelasan singkat tentang jenis-jenis burung pemakan serangga.
Burung Robin (Leiothrix lutea)
Sifat khas yang terdapat pada jenis burung robin sangat peka sekali dengan perubahan cuaca pada lingkungan sekitarnya. Robin menyukai tempat yang teduh serta sejuk. Sesuai dengan habitat aslinya di hutan yang lebat. Burung robin di habitat aslinya memakan serangga kecil, seperti jangkrik, belalang serta ulat. Untuk jangkrik cukup diberi 2 ekor saja setiap hari. Di hutan burung ini sering kali ditemukan hedup secara berkelompok dengan jumlah antara 10 hingga 30 ekor.
Burung Ciu Besar (Pteruthius flaviscapis)
Burung ciu besar. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga kecil seperti kumbang, belalang, jangkrik, laba-laba dan juga ulat. Dengan cara menyelinap diantara ranting-ranting kecil. Ciu besar memiliki tubuh berukuran relatif kecil sekitar 13 cm. Ciu besar jantan memiliki kepala berwarna hitam. Mantel dan punggungnya berwarna abu-abu. Pada ekornya berwarna hitam. Sayap hitam dengan ujung bulu primer berwarna putih. Sedangkan Ciu besar betina, warna tubuhnya lebih buram dan kusam. Pada kepala berwarna hijau-zaitun. Warna ujung sayap kusam dan kaki berwarna putih.
Burung Paok Sayap Biru (Pitta moluccensis)
Burung kecil ini memiliki warna yang indah pada bulunya yang bermotif kontras seperti merah, biru putih dan diselingi warna hitam. Burung Paok sayap-biru memiliki ukuran tubuh sedang sekitar 18cm, bertubuh gemuk dan berwarna-warni. Dadanya berwarna merah karat, alisnya coklat pucat dan punggungnya berwarna hijau. Warna pada sayap biru terang dengan bercak putih dan hitam. Kebanyakan Paok sayap-biru memakan serangga, cacing dan siput dengan cara memburu dari atas dahan pohon yang tidak jauh dari permukaan tanah.
Burung Pelatuk (Picus viridis)
Salah satu ciri khas burung pemakan serangga yang satu ini adalah membuat sarang didalam batang pohon untuk tempat bertelur dan membesarkan anak-anaknya (lihat gambar). Burung ini terkenal karena adanya acara film kartun woody si burung pelatuk.
Makanan burung pelatuk ialah serangga-serangga yang ada di balik kulit pohon, di dalam lubang pohon, atau dalam batang pohon yang sudah lapuk. Agar mendapatkan makanannya, burung pelatuk merobek atau melubangi kayu atau pohon. Oleh sebab itu, burung pelatuk mempunyai paruh yang kuat dan runcing.
Burung Cabak (Caprimulgidae)
Burung pemakan serangga yang satu ini mempunyai sifat nocturnal yaitu berburu dimalam hari selayaknya burung hantu yang biasa berburu tikus disawah dan dihutan. Burung Cabak merupakan burung yang beraktivitas pada malam hari dan beristirahat pada siang hari. Burung cabak mempunyai bentuk kaki yang pendek, penglihatan yang sangat tajam, dan rentangan sayap yang cukup lebar. Serangga-serangga nan menjadi target empuk jelek cabak ialah serangga-serangga yang bisa terbang seperti laron, kunang-kunang, kupu-kupu, belalang, dan lain-lain.
Suara Khas Burung Cabak merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh jenis burung pemakan serangga lainnya. Suara yang menusuk, sendu “cwuirp”, dikeluarkan sambil terus menerus terbang sampai tiga puluh menit lamanya, pada petang dan dini hari.
Burung Cabak India (Caprimulgus indicus)
Banyak jenis burung cabak ini dan salah satunya adalah Burung Cabak India yang masih satu marga dengan burung cabak. Burung cabak India banyak ditemukan di daerah-daerah di Pulau Jawa. Burung cabak India umumnya berwarna keabu-abuan, dengan rona kerah merah coklat pada bagian tengkuknya. Habitat burung cabak India ialah di hutan-hutan yang lebat atau di semak-semak belukar. Karena bersifat nokturnal, burung cabak India lebih banyak menghabiskan waktu siangnya buat beristirahat atau bertengger di atas dahan pohon.
Burung Cabak Maling (Caprimulgus macrurus)
Burung cabak maling berukuran lebih besar daripada burung cabak India, yaitu sekitar 30 cm. Burung cabak maling banyak ditemukan di hutan-hutan di Pulau Jawa. Pada siang hari, burung cabak maling lebih suka beristirahat dan tidur di tepi hutan, atau berteduh di bawah pohon.
Burung Pelatuk Besi (Dinopium javanense)
Burung ini biasa mencari makan dengan cara melubangi pohon untuk mencari larva atau serangga yang ada di dalam batang pohon, dan sarang semut. Burung ini biasa dan sering ditemukan di hutan yang lebat. Burung ini juga bersarang di lubang pohon dengan terlebih dahulu melubangi pohon tersebut. Burungini biasa bertelur 2‐3 butir tiap sarang.
Burung Murai Gila (Rhipinura javanica)
Jenis burung murai sudah lama dikenal dan didomestikasi menjadi burung piaraan. Burung ini biasa terlihat di daerah aliran air dan perkebunan. Burung ini memakan serangga kecil. Burung ini biasa bersarang di pohon yang tinggi dan senang membuat sarang di cabang pohon yang kecil. Burung ini membangun sarangnya dengan rumput yang melekatkannya di cabang pohon. Burung ini bertelur 2 ‐3 butir tiap sarangnya.
Burung Cipoh Kacat (Aegithina tiphia)
Nama burung ini memang agak sulit untuk dilafalkan bagi yang belum terbiasa, burung pemakan serangga Cipoh Kacat. Burung ini biasa ditemukan di pohon yang rimbun sedang mencari makannan seperti ulat dan serangga. Burung ini biasa mencari makan secara berkelompok dengan jumlah 3-5 ekor. Burung ini biasa bersarang di pohon yang rimbun dengan jumlah telur 2-3 butir. Burung ini merawat anaknya sampai bisa mencari makan sendiri.