Video Update info harga sapi impor dan sapi lokal dipasar sapi, info selengkapnya klik saja video youtube diatas.
Gonjang-ganjing harga sapi lokal yang semakin mahal makin santer. Harga sapi terus naik tidak hanya karena moment lebaran dan hari raya kurban tetapi juga dipengaruhi sedikitnya jumlah sapi impor karenal mahalnya harga bakalan sapi asal Australia ini. Dari akhir tahun 2021 lalu hingga tahun 2022 harga sapi bibit brahman impor terus naik.
Harga sapi impor tahun 2022 ini bahkan sudah mencapai US$ 4.5 yang jika dikurs dengan rupiah mencapai Rp 64.000 per kg. Dengan harga sapi impor semahal ini otomatis para feedlotter akan menahan pembelian sapinya karena tidak ekonomis sama sekali alias rugi. Mereka hanya akan membeli dalam jumlah yang sangat terbatas sekedar mengisi kandang agar tetap ada kegiatan disamping siap merugi tapi terukur kerugiannya. Harga sapi impor yang mahal tersebut masih tidak sebanding dengan harga daging sapinya.
Harga sapi lokal tentunya ikut terus naik seiring mahal dan kurangnya sapi impor yang siap panen. Saat ini harga sapi lokal super sudah berkisar Rp 51.000 - 53.000 per kg, sedangkan sapi kualitas biasa harganya masih berkisar Rp 47.000 - Rp 49.000 per kg berat badan sapi hidup.
Jenis sapi limousin dan simmental adalah yang paling disukai dan paling dicari para jagal sapi dipasar hewan. Selain itu sapi murah yang berupa sapi betina afkir indukan atau cows dan juga sapi-sapi jenis FH yang harganya miring laris manis akibat mahalnya sapi metal dan limosin jantan.
Harga sapi yang mahal ini jika terus bertahan maka kemungkinan akan muncul keseimbangan baru antara harga sapi dengan harga daging. Hal ini berarti mau tidak mau harga daging harus ikut naik seiring kenaikkan harga sapi hidup. Tentu saja harga karkas sapi di rumah potong hewan otomatis akan ikut naik. Pertanyaannya mampukah daya beli konsumen menjangkau harga daging sapi yang akan semakin mahal tersebut?
