Penyebab Turunnya Harga Sapi Lokal Tahun 2020 Setelah Lebaran Haji, Jenis Apa Yang Turun Harga Paling Anjlok?

Prediksi harga sapi lokal dipasar hewan yang oleh beberapa pelaku pasar seperti blantik dan pedagang sapi yang memperkirakan harga akan bertahan atau bahkan naik setelah Idul Adha ternyata meleset. Penyerapan kurban yang jauh menurun dibandingkan tahun lalu dianggap sebagai penyebab utama turunnya harga disamping efek covid 19 yang hingga saat ini belum jelas kapan berakhir.
Limousin super, harga turun

Seminggu pasca kurban yang biasanya populasi pasar hewan masih sepi ternyata tahun ini berubah kondisinya. Sapi mulai banyak beredar sementara pembeli cenderung sepi. Pembeli luar kota bahkan hampir tidak ada. Pembatasan-pembatasan kegiatan menjadikan aktifitas perdagangan sapi juga terganggu. Bahkan beberapa waktu yang lalu pemerintah daerah dari beberapa kabupaten dan kota membatasi jam kerja pasar hewan bahkan sebagian menutup total aktifitas jual beli di pasar hewan. Tetapi dengan banyaknya komplain dari pedagang, blantik dan peternak akhirnya semua pasar hewan dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan minimal yaitu pedagang dan pengunjung wajib memakai masker dan cuci tangan dengan air bersih dan sabun ataupun menggunakan hand sanitizer.
Simental Super, harga anjlok

Pasca hari raya kurban tahun 2020 terjadi fenomena yang tidak biasa terhadap harga sapi lokal. Jika pada tahun-tahun sebelumnya harga sapi lokal baik PO, BALI, LIMOUSIN DAN SIMMENTAL akan cenderung naik setelah kurban maka tahun 2020 ini harga bahkan turun drastis.

Jenis sapi yang harganya cenderung stabil adalah jenis sapi Madura dan sapi Bali. Sedangkan yang turun drastis adalah jenis sapi PO. Sapi Madura dan Bali harganya cenderung bertahan karena penyerapan kurban untuk kedua jenis sapi ini cukup tinggi. Ukuran yang kecil dan memenuhi syarat kurban sehingga harga sesuai dengan kantong pembeli menjadikan sapi Madura dan Bali lebih banyak diminati calon pekurban.
Sapi Lokal Limousin dan Pegon

Penurunan harga yang cukup signifikan hingga 2 juta per ekor untuk sapi jenis metal, PO dan limousin menjadikan harga sapi lokal terlihat sangat anjlok. Harga turun pada semua umur dan berat sapi lokal. Bahkan untuk sapi ukuran jumbo diatas 500 kg harga sangat bersahabat hanya sedikit diatas 20 juta per ekornya padahal sebelum Idul Adha harga sapi dengan ukuran yang sama sekitar 24 juta hingga 25 juta per ekornya.

Penurunan harga yang lebih parah terjadi pada sapi betina jenis cow atau indukan afkir. Sedangkan untuk harga pedet relatif stabil meskipun untuk jenis pedet PO harga tetap jauh lebih murah.

Mengapa harga sapi lokal dipasar hewan turun?

Efek pandemi covid 19 yang juga menyasar sektor peternakan menjadikan turunnya permintaan daging sapi karena daya beli yang turun drastis. Pandemi yang belum jelas kapan berakhir ini menjadikan masyarakat sangat berhati-hati membelanjakan uangnya hanya untuk kebutuhan primer yang paling penting.

Adanya pembatasan kegiatan yang menyebabkan kerumunan massa juga sangat menyumbang sepinya permintaan daging sapi. Pembatasan hajatan  terutama resepsi pernikahan yang banyak membutuhkan daging sapi sebagai sajian utama menjadi salah-satu penyebab turunnya permintaa daging sapi. Meskipun saat ini resepsi pernikahan sudah diijinkan tetap jumlah undangannya sangat dibatasi. Hajatan masyarakat biasanya akan menyerap semua jenis daging termasuk tetelan dan rawonan untuk diolah menjadi aneka masakan.

Pembatasan hajatan bahkan pelarangan didaerah tertentu yang masih zona merah menjadikan daging sapi yang berupa rawonan, tetelan dan lemak yang biasanya laris menjadi tidak laku meskipun untuk permintaan daging murni tetap bertahan. Akibatnya jagal mengurangi pemotongan sapi untuk menekan sisa daging yang tidak laku dan efeknya pasar sapi menjadi sepi dan harga otomatis terkoreksi turun.

Penyebab lain yang dianggap sangat berpengaruh menurunkan harga sapi lokal adalah turunnya penyerapan sapi kurban. Penjualan sapi kurban menjadi tidak seramai tahun sebelumnya karena efek pandemi sehingga sisa sapi yang oleh peternak rencana dijual sebagai sapi kurban akhirnys dilempat ke pasar hewan.

Banyaknya sapi yang beredar dipasar hewan saat ini menjadi tidak sebanding dengan kebutuhan jagal. Jagal mengurangi pemotongan sementara sapi dipasar hewan populasinya naik. Kondisi ini mengakibatkan harga sapi lokal turun drastis.

Apakah Harga Sapi Lokal Akan Terus Turun?

Jika pandemi terus berlarut-larut dikhawatirkan harga sapi lokal akan semakin anjlok dan bisnis sapi akan menjadi tidak menarik. Tetapi masih ada faktor lain yang mampu mencegah harga terus anjlok yaitu suplai sapi impor yang tersendat karena harga di Australia saat ini cukup mahal. Bahkan jika dikurs rupiah harga sapi impor dari Australia jauh lebih mahal dibandingkan sapi lokal.

Saat tulisan ini dibuat, harga sapi impor sudah diatas $3 US per kg dan dengan kurs saat ini yang sudah sekitar Rp 14.700 per 1 dolar menjadikan harga sapi impor sangat tidak layak untuk dibeli. Harga impor yang tinggi ini kemungkinan bisa menyebabkan feedlotter melirik sapi lokal dipasar hewan untuk digemukkan daripada kandang kosong karena sapi impor tidak terbeli.

Jika banyak feedlotter yang membeli sapi lokal bakalan maka harga sapi akan cenderung naik dan bisnis sapi lokal akan menjadi lebih bergairah lagi. Saat ini sepertinya beberapa feedlotter sudah mulai berfikir untuk belanja sapi lokal ke sentra sapi lokal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sapi Simental
Info Harga Sapi Lokal Saat Ini 

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, harga sapi lokal per kg saat ini berkisar antara Rp 42.000 - Rp 44.000 untuk jenis limousin dan simental. Untuk jenis PO harga bisa lebih murah lagi.

Harga sapi yang sebelumnya diatas 20 jutaan saat sudah bisa dibeli dengan harga 18 - 19 juta saja dan barangnya banyak tersedia dipasaran. Untuk sapi super jumbo penurunan harga jauh lebih parah bisa 3 - 5 juta dibawah harga sebelum Idul Adha 2020.

Bagi peternak yang sedang membutuhkan bakalan sapi lokal maka sekaranglah saat yang tepat untuk belanja bakalan. Prediksi penulis dalam sebulan sampai dua bulan kedepan harga sapi lokal bisa naik jika sapi impor asal Australia tetap tidak masuk ke Indonesia karena mahalnya harga.


Blog, Updated at: 19:45:00