Cara Meningkatkan Bobot Lahir Pedet Dengan Persilangan Sapi

Peningkatan Mutu Genetik Sapi Dengan Persilangan Untuk Menaikkan Berat Lahir


Tujuan utama menyilangkan sapi dari beberapa breed sapi adalah untuk mendapatkan bibit unggul yang merupakan perpaduan sifat baik antara bangsa sapi yang disilangkan. Salah satu contoh mengawinkan silang bangsa sapi telah diteliti antara sapi Bali dengan Simmenta dan Sapi Bali dengan Limousine.
Suatu penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui produktivitas dan reproduktivitas sapi hasil persilangan Bos taurus x Bos banteng melalui aplikasi teknologi IB. Sapi yang diamati adalah persilangan Simmental x Bali sebanyak 115 ekor (46 ekor jantan dan 69 ekor betina) dan persilangan Limousine x Bali sebanyak 151 ekor (70 ekor jantan dan 81 ekor betina). Parameter yang diamati adalah bobot lahir, umur pertama kali kawin, kawin per bunting, lama bunting, kawin post partum, dan jarak beranak. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji-T. 
Seperti diketahui, sapi Bali betina adalah sapi dengan sifat keindukan yang bagus dan memiliki kualitas serta tingkat reproduksi yang tinggi. Tetapi pedet sapi Bali memiliki berat lahir yang kecil. Penambahan berat lahir diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan sapi Bali. Cara yang bisa digunakan untuk menaikkan bobot lahir adalah dengan persilangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot lahir sapi hasil persilangan Simmental x Bali nyata lebih tinggi (P lebih kecil dari 0,05) dibandingkan sapi hasil persilangan Limousine x Bali. Dilihat dari jenis kelamin, bobot lahir sapi jantan nyata lebih tinggi (P lebih kecil dari 0,05) dibandingkan sapi betina baik pada persilangan Simmental x Bali maupun Limousine x Bali. 
Dan ternyata terbukti dari hasil persilangan, pedet yang lahir memiliki bobot lahir yang lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dengan bobot lahir sapi Bali yang tidak disilangkan.
Umur pertama kali kawin dan kawin per bunting tidak berbeda (P lebih besar dari 0,05) antara kedua persilangan, tetapi lama bunting, kawin post partum dan jarak beranak sapi hasil persilangan Simmental x Bali nyata berbeda (P lebih kecil dari 0,05) dibandingkan sapi hasil persilangan Limousine x Bali. 
Dengan demikian disimpulkan introduksi pejantan Bos taurus terutama Simmental melalui IB dapat memperbaiki bobot lahir, lama bunting, kawin post partum, dan jarak beranak; tetapi belum mempengaruhi umur pertama kali kawin.

Hanya perlu dicatat bahwa untuk persilangan antara sapi Bali dengan Pejantan Simmental atau limousin sebaiknya menggunakan sapi Bali Indukan yang pernah melahirkan minimal 1 kali. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya kesulitan beranak yang diakibatkan ukuran pedet yang terlalu besar.


Blog, Updated at: 02:01:00