Masalah banjir di Jakarta sudah menjadi problem klasik. Janji janji gubernur ahok yang saat ini memimpin Jakarta untuk mencegah banjir seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Membereskan masalah banjir jakarta memang tidak cukup dengan koar koar dan omong besar. Gampang kata ahok mengelola banjir.
Sindiran netizen terhadap "keberhasilan" ahok mengelola banjir di Jakarta kadang malah sering bikin geli. Coba saja sampai ada netizen yang menulis begini:
Ahok: "Bandung bondowoso kalah ama gue, dia hanya bisa membuat 1000 candi dalam semalam sementara gue bisa bikin 1000 sungai hanya beberapa jam" . He...he...he menggelikan bukan.
Banjir di Jakarta memang bertambah parah sepertinya. Kawasan elit seperti Kemang yang belum pernah banjir sekarang kebanjiran. Hujan yang tidak sampai 1 jam bisa membuat banjir dimana mana. Mengutip pernyataan menteri susi menyorot banjir di Jakarta. Gimana tidak banjir jika sungai diluruskan dan pantai dijauhkan dari daratan dengan proyek reklamasi?
Reklamasi adalah proyek bermasalah tetapi ahok tetap nekad meneruskan reklamasi demi menyenangkan para cukong pengembang. Kajian LH yang tidak beres, ijin IMB yang belum kelar dan analisis dampak lingkungan yang masih kacau diterjang semua.
Reklamasi adalah proyek pengelolaan banjir tetapi bukan mengelola lebih baik bahkan menambah titik titik area banjir tambah banyak karena air terhalang. Pantai diurug jadi daratan lebih tinggi, kemana air di Jakarta harus mengalir? Kemana pula air hujan harus berkumpul? Jawabnya ya di tengah kota Jakarta. Kalau perlu ngumpul semua air di Balai Kota Jakarta!
Ingaj lagu ini : "Jakarta kebanjiraaaaan.. "
