Inilah Ciri-Ciri Pedet Sapi Potong Yang Bagus dan Sehat

Sebagai salah satu komponen yang bisa mendukung keberhasilan usaha peternakan, pemilihan pedet untuk bibit sangat perlu dilakukan. Tidak asal pedet bisa menjadi bakalan yang baik dan pada akhirnya bisa menjadi sapi siap potong yang berkualitas. Salah satu yang sangat berperan terhadap kualitas pedet adalah potensi genetiknya. Telah banyak diketahui bahwa pedet keturunan sapi bangsa Limousine dan Simmental memiliki kecepatan pertumbuhan lebih bagus daripada sapi jensi PO dengan perlakuan pakan yang sama.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka seorang calon peternak penggemukan sapi wajib memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana memilih atau menyeleksi pedet atau bakalan sapi yang bagus dan tentunya juga sehat. Dasar-dasar kesehatan ternak menyebutkan beberapa poin tentang tanda-tanda sapi yang sehat, diantaranya: Sempurna secara fisik, gerakan lincah dan respon aktif terhadap bunyi dan gerakan benda, bulu bersih dan tidak berdiri.

Dan dalam ilmu usaha ternak dijelaskan bahwa ternak yang baik untuk dipelihara adalah bakalan ternak yang memiliki kecepatan pertumbuhan yang cepat, kalau untuk sapi dikategorikan pertumbuhannya cepat bila pertambahan berat badan harian diatas 0,7 Kg per hari.

Tips cara memillih pedet yang bagus dan sehat :
  • Kulit mulus dan tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit atau kerontokan bulu.
  • Pusarnya bersih dan kering. Bila masih lunak dan tidak berbulu, pertanda pedet masih berumur kurang lebih dua hari.
  • Mempunyai tanda telinga, artinya pedet tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya
  • Matanya tampak cerah dan bersih.
  • Tidak terdapat tanda-tanda sering batuk, terganggu pernapasannya, serta tidak keluar lendir dari hidungnya.
  • Kukunya tidak terasa panas dan bengkak bila diraba.
  • Tidak terlihat adanya eksternal parasite pada kulit dan bulunya.
  • Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian pangkal ekor dan dubur.
  • Warna kulit dan bulu cerah atau berkilat seperti berminyak dan tidak ada bulu yang berdiri
  • Pedet yang baik akan mengeluarkan kotoran yang normal, tidak terlalu berair.
Ciri pedet atau anakan sapi yang baik dilihat dari sempurnanya bentuk tubuh, yang perlu diperhatikan disini adalah organ terluar, pedet dikatakan sempurna bila lengkap semua anggota badan dan tumbuh secara normal, normalnya anggota badan setiap ternak memiliki perisi simetris untuk anggota badan berpasangan seperti; kedua kaki depan tumbuh secara simetris begitu juga dengan kaki belakang, telinga kiri dan kanan tumbuh secara simetris, begitu juga dengan mata kedua lobang hidung dan lainnya yang berpasangan.


Untuk anggota badan tunggal dapat dikatakan normal bila tumbuh dengan semestinya, misalkan punuk anak sapi ongole minimal tingginya sejajar dengan kepala, salah satu ciri pedet jantan yang baik adalah memiliki ekor melampaui lutut, dan untuk jantan lepas sapih ujung bulu ekor mencapai mata kaki belakang. Hubungan panjang ekor sangat erat dengan kesehatan ternak. Semakin panjang ekor sapi maka semakin luas jangkauannya untuk mengusir serangga yang merugikan terhadap perkembangan tubuh.

Metode Seleksi
Terdapat sedikitnya 4 jenis seleksi yaitu: Seleksi atas dasar catatan individu (seleksi massa), seleksi atas dasar catatan tetua (seleksi silsilah), seleksi atas dasar catatan keturunan (seleksi progeni), dan seleksi atas dasar catatan saudara (seleksi kolateral).
  • Metode Seleksi atas dasar catatan individu (seleksi massa) yang menggunakan catatan performen produksi individu itu sendiri. Metode ini merupakan metode seleksi yang paling sederhana diantara metode yang lain dan yang sering digunakan, karena keaslian data pada individu itu sendiri. Untuk melakukan seleksi dengan menggunakan catatan produksi individu itu sendiri memiliki syarat, yaitu mempunyai catatan produksi individu ternak (recording), buat ranking antar individu berdasarkan catatan produksi tersebut, dan lakukan seleksi, dimana dalam seleksi menghasilkan ternak yang dipilih (menjadi induk untuk dikembagbiakkan) dan ternak yang harus dipisahkan (dijual, dimakan,dan sebagainya) dari populasi ternak tersebut.
  • Metode Seleksi atas dasar catatan tetua (seleksi silsilah). Seleksi ini banyak digunakan, jika individu yang akan diseleksi tidak mempunyai catatan recording sendiri. Jadi dalam proses seleksi harus menggunakan catatan dari induknya (induk jantan dan betina), tergantung dari produksi yang akan diseleksi. Misalnya seleksi performan produksi susu, kita ketahui bahwa ternak jantan idak memiliki catatan produksi susu, namun jantan memiliki performan gen (produuksi susu) yang akan diwariskan keanaknya jadi kita bisa menggunakan sebagai induk jantan.
  • Metode Seleksi atas dasar catatan turunan (progeni) merupakan kebalikan dari metode seleksi silsilah. Pada metode seleksi silsilah, catatan produksi dari induk digunakan untuk menseleksi anaknya. Sedangkan pada seleksi progeni, menggunakan catatan produksi anaknya untuk menseleksi induknya,
  • Metode Seleksi atas dasar catatan saudara (seleksi korateral). Saudara terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Jadi metode seleksi ini menggunakan catatan dari saudara kandung atau saudara tiri. 


Blog, Updated at: 23:41:00