Kembalikan Fungsi Kalimat "In Sya Allah" Pada Tempatnya

Kalimat mulia "In Sya Allah" Mengandung makna yang Sangat Dalam

Saat ini kalimat in sya Allah (kadang ditulis dengan In Sha Allah, tergantung ejaan yang kita gunakan, Indonesia atau Inggris) sudah demikian populer dan memasyarakat. Sudah menjadi kebiasaan dan ini sangat bagus jika kita berjanji kita akan mengucapkan kata In sya Allah terlebih dahulu. Ini adalah tuntunan Islam kepada para pemeluknya agar selalu bertawakkal kepada Allah dan tidak mendahului kehendak Allah. Arti kalimat In sya Allah sendiri jika diterjemahkan secara bebas adalah "jika Allah menghendaki".

Sebenarnya kata in sya Allah jika diposisikan pada tempatnya merupakan kalimat yang memiliki makna yang sangat dalam jika kita mau merenungkannya. Kalimat ini menggambarkan betapa tanpa petolongan Allah kita tidak akan bisa berbuat apa-apa bahkan untuk menepati janji yang kita buat.

Tetapi satu fenomena yang "aneh" terjadi saat ini. Kalimat in sya Allah saat ini menjadi semacam kalimat yang digunakan orang yang diminta melakukan sesuatu tetapi seperti kurang serius jika mengucapkan kata ini saat berjanji untuk melakukannya.

Sebagai contoh, saat anda diundang untuk datang kerumah kerabat atau tetangga yang punya hajat kemudian anda mengucapkan in sya Allah. Apa tanggapan tetangga anda? Mereka berusaha meyakinkan agar anda benar-benar bisa datang, mereka bahkan menjadi tidak percaya anda akan berusaha datang karena mendengar kalimat in sya Allah yang anda ucapkan. Bukankah ini artinya kalimat tersebut bahkan dianggap sebagai kalimat yang bermakna seperti mau menolak secara halus atau malas untuk datang? Inilah fenomena menyedihkan yang terjadi di masyarakat.

Hal seperti di atas sepertinya merupakan kesalahan kita sendiri selaku umat Islam yang sering berjanji dengan mengucapkan in sya Allah tetapi tidak sungguh-sungguh berusaha menepati janji tersebut atau bahkan memang berniat tidak menepati janji atau tidak mendatangi undangan dengan tameng kalimat in sya Allah tersebut.

Coba sekarang anda perhatikan saat anak-anak anda minta dibelikan sesuatu kepada orang tuanya kemudian orang tuanya bilang in sya Allah. Anak-anak akan merasa bahwa orang tuanya tidak akan memberikan permintaannya karena berkata in sya Allah dan bukan berkata iya atau pasti ayah belikan dan lain-lain.

Marilah kita kembalikan fungsi kalimat in sya Allah ini pada tempatnya dengan cara sederhana yaitu saat kita berjanji untuk melakukan sesuatu atau mendatangi suatu undangan atau berjanji membelikan sesuatu kepada anak-anak kita maka tetaplah mengucapkan in sya Allah karena ini tuntunan agama kita dan berusahalah sekuat tenaga untuk menepatinya. Dengan cara seperti ini in sya Allah (jika Allah menghendaki) maka anda akan bisa menepati apa yang anda janjikan. Jangan gunakan kalimat in sya Allah untuk menolak undangan misalnya tetapi jika anda memang tidak berkenan menghadiri suatu undangan katakan saja langsung penolakan atau alasan anda.

Kalimat in sya Allah adalah kalimat agung wujud penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya. Wujud merendahkan diri seorang hamba yang tidak akan bisa berbuat apapun tanpa pertolongan hamba. Dan juga wujud persaksian seorang hamba bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, meski hanya jatuhnya selembar daun kering dari dahan pohon semua itu ada dalam pengawasan dan kehendak Allah.

Wallahua'lam


Blog, Updated at: 18:48:00