Mengapa Jagal Tidak Suka Sapi Berperut Gendut?

Sapi Bagus, Body Full, Perut Langsing, Pantat Penuh dan Berotot

Apa saja ciri-ciri sapi bagus? Dilihat dari sudut pandang jagal, sapi bagus adalah sapi yang saat dipotong menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang dimaksud tentu saja nila rupiahnya bisa lebih besar daripada saat beli sapi hidup. Jadi kalau ada yang tanya sapi bagus seperti apa, tanyakan dulu dari sisi mana kriteria sapi tersebut.

Sapi bagus untuk penggemukan apa saja cirinya? Dari sisi ini tentunya banyak ciri sapi bisa disebut sebagai sapi bagus, antara lain:
  • Sehat
  • Bentuk badan proporsional
  • Punggung tidak melengkung
  • Posisi kaki normal, tidak bersilang atau membentuk huruf  O
  • Turunan dari breed yang berkualitas seperti Simmental atau Limousine
  • Nafsu makan kuat
  • Mata cerah
  • Bulu mengkilat dan tidak berdiri serta tidak kusam
  • Sifat kadang agak galak
  • dll
Sapi Bagus untuk breeding tentunya lain lagi cirinya, syarat utama untuk pejantan breeding disamping ciri sapi bagus diatas juga harus mempunyai bentuk testis yang bagus dan berimbang, kualitas sperma yang bagus dan tentu saja libido atau kemauan kawin yang bagus. Sedangkan untuk yang sapi betina harus memiliki rahim atau uterus yang bagus dan siap dibuahi sperma pejantan.

Kembali ke masalah sapi bagus menurut jagal, sering ditemui saat kita menjual sapi dengan jalan timbangan berat hidup maka sapi-sapi dengan perut besar atau gendut sangat tidak disukai oleh jagal-jagal. Mengapa jagal sangat menghindari sapi dengan perut gendut? Tentu saja alasannya adalah mereka tidak membeli isi perut tetapi ingin membeli daging.

Ilustrasi:
Dengan berat yang sama selisih isi perut antara sapi dengan perut gendut dan perut normal bisa sampai 30 - 40 kg yang ini berarti jika harga sapi hidup Rp 46.000/kg si jagal sudah membuang uang sejumlah Rp 46.000 x 30 kg = Rp 1.380.000,-. Jadi sangat bisa dimaklumi jika kita menjual sapi dengan sistem timbang hidup maka sapii dengan perut gendut atau besar akan ditolak jagal dan kalaupun bisa dijual maka harga potongan atau diskonnya harus besar agar si jagal mau membelinya. Jika akhirnya sapi perut gendut dipotong maka hasil karkas akan sangat jelek dimana parameter persentase karkas adalah cara termudah menentukan sapi itu menguntungkan atau merugikan bagi seorang jagal sapi.

Sedangkan untuk jual sapi secara jogrogan maka perut besar tidak begitu menjadi masalah, selama tafsiran cocok dengan harga maka terjadilah transaksi jual beli tanpa melihat perut besar atau perut kecil/normal.

Saran: Saat akan menjual sapi dengan sistem timbang hidup, usahakan agar sapi yang digemukkan memiliki perut yang normal sehingga harga jual per kgnya bisa lebih bagus.


Blog, Updated at: 01:29:00