Panduan Singkat Manajemen Cara Merawat Kuda, Dari Pakan Hingga Pengendalian Penyakit

Macam-macam Jenis Pakan Kuda Dan Jenis Penyakit Yang Biasa Menyerang Ternak Kuda Serta Tips Cara Merawat Kuda Bunting

Macam-macam Penyakit Kuda

Penyakit pada ternak termasuk kuda dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Karena banyak penyakit ternak yang tidak hanya menyerang ternak tetapi juga dapat menular kepada manusia disebut penyakit “ZOONOSIS” . Kesehatan ternak adalah suatu keadaan atau kondisi dimana tubuh hewan dengan seluruh sel yang menyusun dan cairan tubuh yang dikandungnya secara fisiologis berfungsi normal. Salah satu bagian yang paling penting dalam penanganan kesehatan ternak kuda adalah melakukan pengamatan terhadap ternak yang sakit melalui pemeriksaan ternak yang diduga sakit.

Pemeriksaan ternak kuda yang diduga sakit adalah suatu proses untuk menentukan dan mengamati perubahan yang terjadi pada ternak melalui tanda-tanda atau gejala-gejala yang nampak sehingga dapat diambil suatu kesimpulan dan suatu penyakit dapat diketahui penyebabnya. Gangguan kesehatan pada ternak terjadi karena adanya infeksi agen penyakit oleh bakteri/ kuman, virus, parasit atau disebabkan oleh gangguan metabolisme.

Oleh karena itu, bekal pengetahuan tentang pentingnya mengenal beberapa jenis penyakit ternak kuda yang sering terjadi di lapangan dan sekaligus upaya penanggulangannya perlu diketahui oleh petugas lapangan/ penyuluh dan peternak di pedesaan. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan memperhatikan perkandangan yang baik misalnya ventilasi kandang, lantai kandang juga kontak dengan ternak lain yang sakit dan orang yang sakit. Sanitasi merupakan usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan perpindahan dari penyakit tersebut.

Beternak kuda seperti laiknya beternak sapi atau kambing maupun ayam, setiap saat penyakit bisa menjadi ancaman yang membahayakan bahkan mematikan. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai adalah perut kembung, mencret, flu atau pilek, bahkan luka-luka sekalipun.

Perut kembung.
Gejalanya, jika kuda mengalami perut kembung, maka ia suka berguling-guling di tanah seperti perut melilit. Hal ini disebabkan oleh pemberian pakan berupa hijauan yang masih segar, karena hijauan segar masih banyak kandungan gas sebagai pemicu perut kembung. Atau bisa juga disebabkan oleh penyebab lain, seperti memandikan ternak sehabis pulang kerja. Hal ini akan mengakibatkan ternak mengalami masuk angin.
Bloat atau Tympani atau Kembung Perut, disebabkan oleh penimbunan gas yang berlebihan di dalam rumen.  Tanda-tanda penyakit ini adalah : Perut di sebelah kiri membesar (gembung), pinggang sedikit  membungkuk, nafas pendek-pendek dan cepat.  Bila tidak cepat ditangani dan berlangsung terus dapat menyebabkan kematian.
Penanganan, Di antaranya mengajak kuda jalan- jalan, kemudian lama kelamaan diajak lari lari sampai kuda terkencing-kencing atau mengeluarkan kotoran. Minumannya berupa parutan buah papaya yang dicampur garam dan minyak goreng secukupnya. Cara lain bisa juga memberikan soda yang ditambah dengan garam.

Flu atau pilek.
Gejala yang timbul akibat penyakit ini adalah hidung berlendir, sehingga nafas tidak teratur. Gejala utamanya adalah demam dengan suhu 39,5oC - 41,5oC, mata dan hidung berair, stress, pernafasan cepat, batuk yang keras, kelopak mata berwarna pink kekuningan. Pada tahap yang lebih berat akan terjadi pembengkakan pada kelanjar pangkal tenggorokan (submaxillary lymph), temperatur tubuh yang tidak stabil, hidung mengeluarkan ingus,susah bernafas. 
Penanganan, ajaklah kuda jalan-jalan, kemudian lama kelamaan diajak berlari lari. Memandikan kuda hanya sebatas kepala dan kakinya saja, dan memberikan pakan dalam kondisi kering.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi secara berkala. Kekebalan yang di dapat dengan vaksinasi biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek (sekitar 3–4 bulan) dibandingkan dengan kekebalan yang didapat secara alami. Kuda sebaiknya diberi vaksin mulai umur 8–9 bulan. Dilanjutkan setiap 3 bulan sampai berumur 3 tahun. Kekebalan alami dan pencegahan dapat dilakukan dengan perawatan yang baik dan menjauhkan kuda dari keadaan stress.jika suhu tubuh terus meningkat, sebaiknya disuntik antibiotik untuk mencegah terjadinya serangan lebih lanjut oleh bakteri yang dapat menyebabkan pneumunia. Pemeliharaan yang baik; menjaga kebersihan makanan, minuman, peralatan dan lingkungan juga dapat menghambat penyebaran influenza terhadap kuda.

Mencret.
Gejala yang timbul akibat penyakit ini adalah mencret atau diare yang berlebihan, sehingga menyebabkan ternak menjadi lemas, tidak nafsu makan. Jika ternak kuda menderita mencret, hal yang sama juga harus dilakukan, yaitu mengajak kuda jalan-jalan, hingga berlari-lari sampai kuda terkencing-kencing atau mengeluarkan kotoran.

Cacingan
Cacing gelang atau cacing putih (Ascarids) adalah cacing yang hidup pada usus halus dan merupakan parasit terbesar dalam usus tetapi cacing ini tidak menyebabkan kerusakan pada usus. Salah satu jenis cacing gelang yang sering menyerang kuda adalah Parascaris Equorum.

Gejala yang ditimbulkan adalah kondisi kuda tidak tangkas dan mudah lelah, bulu kasar, sering terjadi gangguan pencernaan menumpuk pada usus halus sehingga kuda kelihatan seperti kolik, dan cacing sewaktu-waktu bisa mengganggu hati dan paru-paru.

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, menempatkan kuda belo pada kandang atau lapangan rumput yang bersih, mengumpulkan kotoran pada tempat yang disediakan, serta menyediakan air yang bersih dan segar.

Pemeriksaan telur cacing pada feses anak kuda akan menunjukkan negatif sampai umur tiga bulan sehingga pengobatan akan dilakukan pada saat anak kuda mulai mengkomsumsi rumput dan konsentrat.

Pengobatan dianjurkan menggunakan karbon disulphida atau bisulphida. Obat cacing harus diberikan secara teratur walaupun belum menimbulkan gejala, bila gejala sudah muncul berarti kerusakan pada jaringan tubuh sudah terjadi.

Kuda, yang bahasa latinnya Equus caballus atau Equus ferus caballus. Hewan ini telah lama menjadi salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun.
Umur kuda dapat mencapai 25 tahun. Kuda betina biasa dikawinkan pada umur dua tahun. Setelah melewati masa reproduksi, kuda akan mengandung.

Jenis kuda pacu, piaraan-jenis Thoroughbred sebagai bibit unggulnya, kemudian kuda betina lokal pilihan dan kuda poni hasil perkawinan keduanya.

Kuda piaraan ini banyak jenisnya, antara lain Kuda Arab, Kuda Sumbawa, Kuda Australia, Kuda Inggris, dan Kuda Mustang yang berasal dari Amerika Utara. Jenis-jenis kuda ini adalah jenis unggulan yang bernilai tinggi di pasaran.

TIPS SINGKAT CARA PERAWATAN KUDA

Pakan utama atau makanan pokok kuda adalah rumput. Akan tetapi rumput yang dikonsumsi kuda bukanlah rumput liar, melainkan rumput dengan jenis Panicum maticum atau Brachiaria mutica. Rumput sebagai pakan kuda hanya mampu memberikan energi untuk kegiatan biasa yang dilakukan sehari-hari pada kuda. Sedangkan untuk kuda-kuda dalam kompetisi pacuan kuda dan kuda untuk transportasi dibutuhkan tambahan nutrisi dan gizi selain rumput. Tambahan nutrisi dan gizi disebut juga dengan tambahan konsentrat dalam pakan. Konsentrat merupakan pakan yang diberikan pada kuda untuk menambahkan energi. Konsentrat dapat diberikan pada kuda dengan memberikan pakan berupa jagung, gandum, ataupun kacang-kacangan seperti kedelai.

Untuk perawatan rutin kuda, dilakukan secara khusus seperti mandi 2 kali sehari. Sedangkan makanan juga diramu khusus baik dari makanan lokal maupun makanan nutrisi tambahan. Makanan diberikan 2 kali dalam sehari.

Sumber energy yang dibutuhkan kuda berasal dari carbohidrat pada tanaman forages (cellulosa) rumput-rumputan, biji-bijian (grain), protein dan lemak. Rumput hijau memiliki kandungan energi dan nutrisi lebih tinggi dibanding yang sudah tua dan kering. Tiap hari untuk satu ekor kuda menghabiskan 6 kg pakan, sedangkan untuk rumput hijau merupakan makanan ringan saja bagi kuda.
Ransum kuda sehari-hari terdiri atas rumput hijau (forages), biji-bijian, serta mineral yang dibutuhkan. Biji-bijian (grain) bisa dari jagung giling, bekatul, bren, oats, padi dll. Baik dalam bentuk pecah giling ataupun berupa pellete. Kebutuhan energi kuda pekerja lebih besar daripada kuda yang istirahat. Kadang-kadang kuda perlu pakan ekstra, seperti pelet, grain, serta suplemen vitamin dan mineral. Selain itu, bisa juga dengan pemberian konsentrat dengan frekuensi yang tetap, misalnya setiap hari, dua kali sehari, atau tiga kali sehari. Kuda dengan beban yang berat memerlukan asupan kalsium (Ca) dan fosfor (P) agar terbentuk tulang-tulang yang kuat. Kekurangan Ca dan P dapat menyebabkan timbulnya penyakit richets. Jumlah pakan yang diberikan setiap hari sebanyak 2 lbs (1 kg) untuk tiap 100 lbs berat badannya, 0,5—1 lbs (225—450 g) grain, dan 1,25—1,5 lbs (570—680 g) hay untuk setiap 100 lbs (45 kg) berat badan. Leguminosa biasanya diberikan untuk kuda muda dalam masa pertumbuhan dan kuda betina bunting. Campuran ransum untuk kuda dewasa mengandung 10% protein, sedangkan kuda bunting dan kuda menyusui membutuhkan sekitar 12% protein. Peternak hendaknya waspada terhadap gangguan terjadinya sand colic, yaitu gangguan yang disebabkan oleh pemberian pakan jerami yang diletakkan di atas tanah.
Air bersih yang tidak terkontaminasi harus diberikan sebagai asupan sehari-hari secara bebas sesuai kebutuhannya, kuda membutuhkan air untuk proses metabolisme, sebagai pengganti keringat yang keluar saat bekerja atau berlari.

Namun pemberian air ini diatur setelah melalui proses pendinginan badan, kira-kira 1 jam setelah kerja atau lari selesai. Berikan rumput setelah kuda selesai berlari sampai suhu badan betul-betul dingin normal kembali baru diperbolehkan minum air. Pemberian air setelah kerja keras dilakukan dapat menyebabkan gangguan seperti munculnya cholic dsb.

Pada kandang yang dipakai alasnya adalah serbuk gergaji kayu. Fungsi dari serbuk kayu disamping bisa menyerap kotoran, serbuk kayu juga bisa menghilangkan bau. Untuk kuda sendiri juga bisa terasa lebih hangat.

Dalam perawatan kuda biaya yang diperlukan per bulannya sekitar 2 juta rupiah/ekor. Sedangkan untuk kuda pacu Juara bisa sampai 15 juta per bulannya. Ini karena perlu perawatan super intensif.

Mulai dari makanannya yang khusus dibandingkan kuda yang lain, kemudian kunjungan dokter hewan dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkala. Kemudian belum lagi untuk pelatihan tiap harinya untuk dijadikan kuda pacuan,”

Kuda merupakan hewan yang memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya.

Selain merupakan hewan kesayangan, kuda juga dinilai sebagai hewan ‘prestisius’ yang berkaitan dengan gengsi dan martabat seseorang. Oleh karena itu, kehadiran dan kelahiran kuda baru sangat didambakan oleh setiap peternak kuda.

Perawatan Kuda Bunting

1. Pendeteksian Kuda Bunting

Bagi pemula kadang tidak tahu sama sekali kalau kuda dalam kondisi sedang bunting muda. Bahkan karena ketidak tahuannya tersebut sering kita lihat kuda bunting dilarikan dalam pacuan. Untuk itu cara-cara sederhana untuk mendeteksi kuda bunting harus dipahami oleh setiap pemilik kuda maupun pelatih dan perawat kuda.

Cara sederhana yaitu dengan mendeteksi apakah kuda betina itu mengalami “beger” pada siklus waktu yang sudah diprediksi sebelumnya

Pengamatan kuda betina bunting juga dilakukan lewat pengamatan fisik si kuda betina tersebut. Seekor kuda betina yang bunting muda (sebelum 5 bulan) akan sulit dibedakan apakah kuda itu memang sedang bunting atau “gemuk”.

Kuda betina bunting muda sebenarnya bisa dilihat dari perubahan bentuk tubuh dibagian perut, juga warna bulunya yang cenderung lebih “mengkilat”. Juga nafsu makan yang lebih besar dibandingkan dengan saat sebelum bunting.

Dia juga sangat tidak senang didekati oleh kuda jantan. Biasanya akan “menjerit” dan “menggigit” kuda jantan yang mendekati. Perbedaan kuda bunting dan gemuk terdapat pada sisi bawah perut. Kuda bunting bagian bawah perutnya akan membesar. Sedangkan kuda gemuk cenderung pembesaran perut kearah samping.

Juga kadang terjadi pembesaran pada punting susu bila kuda sedang hamil, sedangkan pada kuda gemuk tidak terjadi. Kalau anda ragu lebih baik minta bantuan seorang dokter hewan untuk memastikannya.

Ransum Makanan

Secara otomatis kuda hamil maka akan makan dengan jumlah yang lebih dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu kita berikan makanan ekstra. Ternyata dengan memberikan jumlah makanan ektra justru akan menaikkan resiko kuda mengalami kegemukan dan keguguran.

Pemberian makanan lebih baik “pas” tidak “lebih” tidak “kurang”. Memperbesar anak kuda lebih baik setelah anak kuda lahir bukan saat berada di dalam kandungan. Kandungan yang berukuran besar juga beresiko bagi induk, apalagi induk muda yang belum pernah melahirkan anak.

Pemberian kalsium secara rutine dengan takaran yang benar juga sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak dan memberikan ketahan tubuh yang lebih baik buat induk.

Perawatan

Kuda bunting perlu gerak dan jalan yang cukup untuk memelihara otot dan stamina tubuhnya. Oleh karena itu perlu dibebaskan bergerak di “lahan pelepasan” yang cukup.

Bila pad dock pelepasan tidak ada, maka kuda dibawa berjalan-jalan atau “stap” dengan jarak yang cukup setiap pagi dan sore. Perawatan kebersihan kuda juga perlu dilakukan, terutama sekitar puting susu.

Menghitung Hari Kelahiran
Memprediksi hari kelahiran adalah pekerjaan yang sulit namun sebagai peternak kuda kita harus mampu melakukannya untuk memprediksi kapan si anak kuda akan lahir.

Masa kebuntingan kuda biasanya 11 bulan sejak perkawinannya. Untuk memprediksi waktu kelahiran anaknya kita bisa mempergunakan hitungan 11 bulan -5 hari sampai dengan +5 hari. Jadi anda harus menunggunya selama 10 hari berturutan tanpa absen.

Kuda biasanya melahirkan anak pada malam hari setelah matahari terbenam. Sangat jarang kuda lahir siang hari alasanya mengapa belum bisa diterangkan. Biasanya membutuhkan situasi tenang dan sunyi tidak banyak gangguan. Oleh karena itu kita harus menunggunya namun tidak mengganggu konsentrasinya.

Persalinan Kuda

Kuda beranak pada sore hari atau tengah malam, jarang sekali anak kuda lahir siang hari.

Oleh karena itu setelah matahari terbenam, amati dari jauh gerak-gerik induk. Induk akan gelisah, makan tak enak tidur tak nyenyak. Bingung kelihatannya mau buang kotoran, kencing atau mau lahirkan anak. Kadang berjalan-berputar putar sekitar kandang, tidur merebahkan tubuh dan sebentar bangun.

Sediakan rumput dan minum selalu didekatnya. Jangan ganggu konsentrasinya meskipun anda mengamatinya dari kejauhan. Proses kelahiran sangat cepat sekitar 5 s/d 10 menit.

Bila induk sudah terlihat mengeluarkan air ketuban, maka anak kuda akan segera menyusul, induk akan merebahkan diri dan mengeluarkan tenaga luar biasa disertai tendangan kaki atau bergulir serta napasnya akan terdengar keras bersuara.
Pakailah sarung tangan plastik yang sudah anda persiapkan sebelumnya.

Tempatkan diri anda dengan aman dibelakang kuda induk untuk membantu mengeluarkan anak kuda. Anak kuda akan lahir dengan 2 kaki depan terlebih dahulu diikuti bagian kepala.

Bila tubuh bayi kuda sudah separoh keluar, tangkaplah tubuhnya dan bantulah dengan menarik secara perlahan-lahan dan hati-hati supaya anak tidak terhimpit antara induk dan dinding kandang.

Bila anak kuda lahir masih terbungkus kulit “ari-ari” cobalah bantu untuk merobeknya dengan tangan anda. Tarik anak kuda dan jauhkan dari induk dan bersihkan dengan handuk yang sudah anda persiapkan sebelumnya.

Jangan takut akan induknya, meskipun induknya termasuk kuda yang “galak”, saat melahirkan anak si induk tak akan berdaya dan akan tertidur sekitar 20 s/d 30 menit untuk memulihkan tenaganya. Disaat itulah anda bisa memberikan perawatan bagi anaknya. Keringkan tubuh bayi, merawat tali pusarnya dengan memotong dengan gunting yang bersih dan steril serta oleskan Betadin pada bekas lukanya.

Taruhlah si bayi kuda agak jauh dari induknya sehingga saat bangun nanti induk tak menggilasnya. Keluarlah anda dari kandang dan tunggu induk akan berdiri lagi.

Induk akan berdiri dengan kulit “ari-ari” masih bergelantungan, tunggu sampai ari-ari jatuh dengan sendirinya (biasanya sekitar 30 menit s/d 1 jam) dan segeralah ambil untuk dirawat dan dikubur ditanah segera mungkin.

Induk akan dengan sendirinya menghampiri anaknya yang baru lahir dan membersihkan tubuhnya. Si anakpun dengan cepat akan bisa bereaksi dan dalam waktu 1 jam akan berusaha berdiri. Anak yang sehat akan “meringkik” dan “mengibaskan” kepalanya serta “ekornya”. Dia akan bangun dan mencari susu induknya. Amatilah apakah induknya merespond dan bersedia menyusuinya.


Blog, Updated at: 21:01:00