Apa Itu Kuda Nil? Seperti Apa Suara Kuda Nil?
Kuda nil atau hippo adalah mamalia dari keluarga Hippopotamidae yang berukuran besar, omnivora, dan berasal dari Afrika sub-Sahara. Kuda nil adalah hewan darat terbesar ketiga setelah gajah dan badak putih. Kuda nil kebal terhadap banyak penyakit yang mengganggu sub-Sahara Afrika, yang menyebabkan mereka bertahan lebih lama dari spesies lainnya. Mereka dapat bertahan hidup hingga usia 45 tahun. Hal tersebut terjadi karena kuda nil mengeluarkan zat merah berminyak yang bertindak sebagai pelembap, tabir surya, dan pelindung mereka dari kuman. Hal itu juga membuat mereka terlihat seperti berkeringat darah.Kuda nil besar hidup di dekat air. Mata, telinga dan hidungnya terletak di bagian atas kepalanya. Ia dapat melihat, mendengar, dan bernapas dengan bagian bawah kepalanya berada di dalam air. Kuda Nil menggunakan sebagian besar waktunya di dalam air. Sekali menyelam, kuda nil dapat berendam di bawah air sampai lima menit lamanya.
- Link video penampakan bayi kuda nil di kebun binatang, Silakan KLIK DISINI
Meski ganas dan bisa membunuh manusia, nafsu makan kuda nil relatif kecil jika dibandingkan dengan besar tubuhnya. Kuda nil merupakan hewan darat terbesar ketiga di dunia setelah gajah dan badak putih. Kuda nil jantan berbobot 1.600-3.200 kilogram, sementara betina 650-2.350 kilogram. Namun, mereka makan hanya 1-1,5 persen dari berat badan mereka setiap hari. Mereka bahkan mampu bertahan tanpa makan selama tiga minggu.
Tahukah Anda Jika Kuda Nil Dapat Berlari Kencang?
Awas hati-hati, jangan terkecoh dengan penampilan kuda nil. Meski berbadan besar, terlihat bodoh dan lamban, kuda nil sangatlah ganas dan dapat berlari kencang. Mereka bisa berlari 28-30 km/jam. Dengan kecepatan tersebut, tidak mengherankan jika kuda nil mampu mengejar dan membunuh manusia.
Sebelumnya, kuda nil dikelompokkan ke dalam famili Suidae, atau sejenis babi. Namun, penelitian terbaru pada tahun 2015 mengkonfirmasi bahwa kuda nil berkerabat dengan mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba.
Bagaimana bisa? Titik terang jawaban tersebut adalah penemuan fosil hewan berusia 28 juta tahun di Lokone, Kenya, yang dinamai Epirigenys lokonesis. Dari hasil rekontruksi fosil tersebut, diketahui bahwa lokonesis merupakan transisi evolusi kuda nil.
Tahukah Anda bahwa kotoran kuda nil seperti jerami?
“Makanan yang sebagian besar mereka konsumsi adalah rumput, yang kurang lebih berbentuk seperti jerami. Banyak rumput Afrika yang digunakan sebagai jerami dan pakan ternak di tempat seperti Amerika. Jadi mereka punya bibir yang mereka gunakan seperti mesin pemotong rumput untuk memakan rumput-rumput pendek. Dan sepertinya rumput-rumput ini juga pendek agar bisa diakses oleh kuda nil ini," kata McCauley.
McCauley mengatakan kotoran bahkan juga digunakan sebagai alat komunikasi.
“Mereka menggunakan kotoran sebagai sinyal di antara mereka. Jadi seekor hewan jantan membuang kotoran di tempat yang didominasi oleh hewan jantan. Mereka juga melemparkan kotoran ini dengan ekor mereka yang berbentuk seperti dayung."
Tapi yang terpenting tentang kotoran kuda nil adalah tempatnya di rantai makanan.
“Ada banyak bahan yang baik di kotoran kuda nil. Ada banyak nitrogen, karbon dan bahkan sedikit fosfor. Dan sebagian nutrisi ini tidak banyak ditemukan di air. Jadi lewat kotorannya, kuda nil menyediakan bahan-bahan tersebut ke sungai. Dan kelihatannya banyak hewan di air yang senang menerima bahan-bahan itu. Beberapa di antaranya memakan kotoran kuda nil langsung dan beberapa lainnya, seperti ikan, akan memakan serangga yang menyambung hidupnya dengan memakan kotoran kuda nil," ujarnya.
McCauley menggambarkan kotoran kuda nil sebagai sumber kehidupan di sungai dan danau Afrika. Tapi ia mengatakan bila aliran air terlalu dangkal, kotoran itu bisa memenuhi ekosistem dan menjadi polutan. Terlalu banyak air, maka bahan-bahan yang terkandung di kotoran kuda nil akan larut.
Tapi sementara para peneliti mempelajari lebih dalam tentang pentingnya kuda nil, jumlah kuda nil semakin berkurang.
“Kuda nil semakin berkurang di Afrika sub-Sahara. Dalam beberapa dekade terakhir, kita melihat penurunan jumlah kuda nil sekitar 10 sampai 20 persen. Dan selain itu mereka kini hanya ditemukan di beberapa tempat. Ada beberapa negara yang betul-betul sudah kehilangan kuda nil, Mesir contohnya. Kuda nil dulu menjadi simbol dewa. Kuda nil dulu adalah dewa kelahiran di Mesir. Hal itu bisa dilihat dari gambar-gambar kuda nil di jimat dan tongkat dan pedang," ujarnya.
McCauley mengatakan manusia bertanggungjawab atas semakin berkurangnya populasi kuda nil akibat perburuan dan semakin luasnya penyebaran populasi manusia.
“Mereka harus punya air. Dan semua orang juga menginginkan air. Jadi sangat sial bila nasib hewan bergantung pada air karena mereka harus bersaing dengan manusia. Bila bersaing dengan manusia, hewan biasanya kalah. Orang-orang menginginkan air dari sungai dan danau untuk membangun kota, untuk membantu mendinginkan turbin atau membendung sungai,” ujarnya.
Kuda nil diperkirakan membunuh 3.000 orang setiap tahunnya. Mereka bisa menyerang, contohnya, kalau manusia terlalu dekat dengan ibu dan anaknya.
Kuda nil adalah mamalia darat terbesar ketiga setelah gajah dan badak. Namanya diambil dari bahasa Yunani kuno untuk kuda sungai. Kuda nil menghabiskan 16 jam di air setiap harinya dan hanya pergi ke daratan di malam hari untuk tidur. Mereka memakan rumput tropis lebih dari 200 kg setiap kali makan. Dan yang mereka makan pada akhirnya akan dikeluarkan kembali. Dan kotoran yang dihasilkan oleh kuda nil itulah yang merupakan bahan utama untuk ekosistem air Afrika.
Douglas McCauley dan koleganya memutuskan untuk mempelajari hal tersebut.
“Kami mulai memperhatikan kuda nil dan menyadari bahwa kotoran mereka adalah bagian yang penting dari kuda nil, dan nutrisi serta energi yang disebarkan melalui apa yang mereka makan dan kotoran yang mereka keluarkan,” ujarnya.
McCauley adalah asisten professor ekologi, evolusi dan biologi kelautan di University of California Santa Barbara. Ia mengatakan kuda nil melintasi batas-batas ekosistem.Ada 10.000 spesies burung di dunia, 350 ekor kuda, dan lebih dari 3.000 spesies ular tersebar di seluruh dunia. Tapi kuda nil? Hanya dua. Pertama, kuda nil standar (Hippopotamus amphibius), yang biasa kita lihat di TV atau media lainnya. Kedua, kuda nil kerdil (Choeropsis liberiensis). Seperti namanya, ukurannya jauh lebih kecil dari kuda nil yang gemuk.