Sunaryo Warga Boyolali Pemilik Sapi Yang Memenangkan Kontes Ternak Boyolali Kategori Sapi Ekstrim Dengan Berat 1,3 Ton
Pemenang lomba sekaligus pemilik sapi berbobot 1,3 ton, Sunaryo mengatakan, dirinya cukup bangga dengan hasil ini. Selama ini tidak ada perawatan khusus yang dilakukan terhadap sapi jantannya. Dirinya hanya rutin melakukan pembersihan kandang. Yakni setiap pagi dan sore harinya. "Tidak ada makanan khusus, perawatan saya lakukan biasa saja paling kandang dibersihkan secara rutin," ungkapnya. Dengan kemenangan ini, Sunaryo pun berhak mendapatkan uang pembinaan dari panitia lomba sebesar Rp 4 juta. Kemenangan ini membuat Sunaryo semakin bersemangat untuk merawat sapi yang saat ini berusia dua tahun tersebut. "Saya tidak ingin menjualnya, " tandasnya.Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mengadakan kontes sapi, Rabu (25/7). Kontes yang diikuti ratusan sapi dengan kualitas unggulan ini diadakan di pasar hewan Jelok, Boyolali, Jateng. Dari hasil penilaian juri, sapi milik Sunaryo warga Boyolali dengan berat mencapai 1,3 ton berhasil memenangi kontes yang baru pertama kali diadakan.
Pemkab Boyolali terus berupaya mengangkat pamor ternak sapi. Seperti dilakukan pada ajang kontes sapi dan bursa hewan kurban di Pasar Hewan Jelok, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Rabu (25/7). Menurut Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali, Juwaris, langkah ini sebagai upaya mengapresiasi para peternak yang telah aktif membangun peternakan di Boyolali, utamanya ternak sapi perah dan sapi pedaging. diharapkan, para peternak terangkat dan merasa dihargai dalam usaha pemenuhan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha. ''Kami mendukung agar sapi kurban itu sehat, sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk berkurban,'' katanya. Senada, Wabup Boyolali, M Said Hidayat mendukung upaya mewujudkan Boyolali sebagai penghasil sapi. ''Kami berupaya mendorong peternak. Terbukti dengan begitu sapi gemuk dan sehat. Ini upaya riil yang diwujudkan secara bersama karena peran serta antara peternak dengan pemerintah,'' ujar Wabup.Kabid Produksi Ternak Dinas Peternakan Boyolali, Rudyanto menjelaskan, bahwa kegiatan kontes sapi ini merupakan kontes yang pertama kali diadakan oleh Pemkab Boyolali. Kegiatan ini sesuai dengan visi dari Bupati Boyolali, Seno Samodro untuk menjadikan Pemkab Boyolali sebagai kota susu dan juga ternak unggulan.
Diharapkan, kontes sapi unggulan ini bisa diselenggarakan secara rutin dan bisa lebih meriah. Termasuk juga untuk mengadakan kontes dengan beberapa kategori. (Ari Purnomo/JawaPos.com) "Kalau kontes ini memang yang pertama, sebelumnya memang pernah ada kontes serupa tapi yang mengadakan dari pemerintah provinsi," terangnya, Rabu (25/7).
Rudy menambahkan, kegiatan ini selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Diharapkan, kontes sapi unggulan ini bisa diselenggarakan secara rutin dan bisa lebih meriah. Termasuk juga untuk mengadakan kontes dengan beberapa kategori.
Seperti kategori indukan sapi perah, indukan sapi potong, penggemukan sapi silangan, calon indukan sapi perah dan juga kategori calon indukan sapi potong. "Jadi ke depan kategorinya akan lebih banyak, lebih kurang akan ada lima kategori," ungkapnya.
Selain itu, tambah Rudy, kegiatan ini sengaja dilakukan menjelang perayaan Idul Adha atau Idul Kurban. Selain kontes, diharapkan para pengunjung bisa memilih calon sapi yang akan dikurbankan kelak.
"Kami juga ingin merangsang para peternak yang ada di Boyolali untuk lebih giat, termasuk juga dalam menyiapkan hewan ternak terbaik untuk kurban mendatang," tandasnya.
Apresiasi disampaikan oleh Kepala Bidang Budi Daya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Haryanta Nugraha. Pihaknya kagum melihat potensi ternak yang ada di Kabupaten Boyolali, ternyata tidak kalah dengan kabupaten lain. Potensi yang paling menonjol dari Boyolali adalah sapi perah dan ini sudah dikukuhkan Kementan bahwa Boyolali ditetapkan menjadi kawasan pengembangan sapi perah Indonesia. ''Hal itu tidak mustahil karena populasi sapi perah di Jawa Tengah ada 130 ribu ekor, dan 80 ribu ekor ada di Boyolali.'' Ditambahkan, saat ini program utama pemerintah pusat, yakni upaya khusus sapi indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB) yang salah satunya dengan peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB). ''Tahun 2017, Provinsi Jawa Tengah menjadi penyelenggara UPSUS SIWAB terbaik dengan capaian 117 persen melebihi target, berkat dukungan dari Kabupaten Boyolali.'' Dalam kesempatan tersebut juga diluncurkan Mobil Ikon Boyolali Kota Susu oleh Wabup Said disaksikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, S Paryanto, Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Kav Herman Taryaman dan undangan lainnya.