Juara Kategori Sapi Kereman Ekstrem pada Kontes Sapi dalam Festival Ternak Poncogati 2018, Lindu Aji Dengan Bobot 1.318 Kg (1,3 Ton)
Kontes Sapi yang diikuti oleh 114 ekor sapi dalam rangka Festival Ternak Poncogati melombakan tujuh kategori yang meliputi kategori sapi pedhet jantan, sapi pedhet betina, sapi calon kereman, sapi kereman, sapi calon induk, sapi induk, dan sapi kereman berbobot ekstrem. Peserta berasal 22 kecamatan yang ada di Bondowoso, ditambah utusan dari kabupaten Jember, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo. Penilaian kontes sapi meliputi bentuk badan, bobot badan dan kesehatan sapi. Terpilih sebagai juara umum dalam Kontes Sapi dalam Festival Ternak Poncogati 2018 adalah kontingen Kecamatan Grujugan Bondowoso. Selain menggelar kontes sapi, panitia juga mengadakan lelang sapi dan layanan konsultasi kesehatan sapi. “Kalau ada yang mau membayar 150 juta rupiah, si Lindu Aji saya lepas,” pungkas Aji Sumoko saat ada pengunjung yang menanyakan harga sapi kesayangannya.Festival Ternak Poncogati 2018, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Program Studi Ilmu Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Jember yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso. Terdapat 114 ekor sapi yang turut meramaikan kontes, namun dari sekian banyak sapi yang turut berlomba, ada satu sapi yang menarik perhatian pengunjung. Bagaimana tidak, sapi berkulit hitam legam bernama Lindu Aji itu memiliki bobot 1.318 kilogram alias 1,3 ton ! Lindu Aji pun berhak menyandang juara sapi terberat di kategori Sapi Kereman Ekstrem pada Kontes Sapi dalam Festival Ternak Poncogati 2018.
“Ini Lindu Aji, usianya empat tahun 1 bulan. Lindu Aji ini sapi persilangan antara sapi perah Senduro dengan sapi jenis limousine,” kata Aji Sumoko, peternak sekaligus pemilik Lindu Aji mengawali ceritanya dengan bangga. Aji Sumoko pantas bangga, sebab si Lindu Aji yang berperawakan super besar ini berhasil menyisihkan lawan-lawannya. “Ini gelar kedelapan si Lindu Aji, kalau saya tidak salah ingat sapi ini sudah meraih juara satu untuk keempat kalinya, termasuk menjadi juara satu dalam Festival Ternak Poncogati ini,” imbuh Aji Sumoko, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Aji Sumoko mulai merawat si Lindu Aji saat usianya 16 bulan, dibeli dari pedagang lainnya seharga 32,5 juta rupiah.
Setelah melewati penjurian ketat, sapi bernama linduaji milik sumoko asal Kabupaten Lumajang keluar sebagai pemenang. Ternak hasil persilangan sapi perah senduo dan sapi jenis limosin berbobot 1,3 kilogram langsung memiliki nilai tawar yang cukup fantastis. Yakni hampir Rp 150 juta. Menurut Sumoko pemilik sapi jumbo, sapi kontes ini merupakan hasil tenak sehat. Selain perawatan kebersihan, sapi ini hanya diberi pakan dari dedaunan hijau. "Pakan sehat tersebut berupa kombinasi tanaman jagung, daun lamtoro dicampur ampas singkong yang diberikan secara rutin," kata Sumoko.
Banyak pengunjung yang kagum akan perawakan si Lindu Aji, bahkan bertanya langsung kepada sang empunya bagaimana cara membesarkan sapi hingga bobotnya di atas 1 ton. “Tidak terlalu sulit kok, pertama bibitnya harus bibit unggul, kedua telaten dalam merawat. Lindu Aji saya kasih pakan berupa hijauan seperti rumput atau daun jagung sepuluh kilo per harinya. Sementara untuk pakan tambahan saya beri ampas tahu atau singkong serta tetes tebu. Jika dirupiahkan per harinya si Lindu Aji menghabiskan dana sebesar 30 ribu rupiah. Sapi juga butuh dijemur setiap hari, juga diajak berjalan-jalan agar badannya sehat,” tutur Aji Sumoko sambil sesekali mengelus-elus sapi kesayangannya. Uniknya, walau berbadan super besar tetapi Lindu Aji berperangai tenang, bahkan banyak pengunjung yang turut mengelus elus tubuhnya. “Lindu Aji ini gak pernah rewel, kalau diikut sertakan dalam lomba di luar kota selalu tenang bahkan tidur di truck,” imbuh Aji Sumoko yang siang itu ditemani tiga asistennya.