Panen Pedet Hasil Program Upsus SIWAB Digelar dan Dipamerkan di Pasar Induk Puspa Agro Sidoarjo Berbarengan Dengan Ajang Kontes Ternak
Panen Pedet dan Kontes Ternak merupakan rangkaian kegiatan berupa panen pedet hasil Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), pameran ternak, produk peternakan, dan kesehatan hewan dengan dihadiri kurang lebih 10.000 undangan yang terdiri dari Peternakan dan Petugas se-Provinsi Jawa Timur, stake holder dari 34 Provinsi, Kementerian Pertanian dan Kementerian terkait.Kabupaten Sidoarjo ditunjuk lagi untuk menggelar kegiatan expo produk dan alsintan peternakan dan kesehatan hewan. Dikemas dalam acara kontes ternak dan panen pedet Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Acara ini digelar di Pasar Induk Puspa Agro Jemundo, Kecamatan Taman. Kontes ternak dan panen pedet dibuka Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah SH, MHum. Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr drh I Ketut Diarmito MP, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Pimpinan Puspa Agro, Forkopimda Sidoarjo, dan OPD di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Pada kontes ternak, peternak dari seluruh Indonesia hadir memamerkan pedet dan sapi kebanggan mereka. Sapi jantan ekstrim hasil inseminasi buatan menarik minat pengunjung karena bobotnya mencapai 1 ton lebih. Selain itu juga ditampilkan sapi jenis Belgian Blue hasil Tranfer Embrio yang memiliki perototan besar yang beratnya bisa mencapai di atas 1,2 ton – 1,6 ton. Belgian Blue bukan sapi biasa, pertambahan bobot badannya tinggi sekali, per hari bisa mencapai 1,2 – 1,6 kg. Sampai saat ini, telah ada 80 ekor kelahiran sapi Belgian Blue yang berhasil dikembangbiakkan baik dari hasil Transfer Embrio (TE) maupun Inseminasi Buatan (IB) dan sudah ada sebanyak 276 ekor sapi bunting. Kementan menargetkan kelahiran 1.000 pedet Belgian Blue pada mendatang 2019 baik melalui Inseminasi Buatan maupun transfer embrio. Selain percepatan dalam peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus SIWAB juga telah mampu menghasilkan sapi-sapi yang berkualitas dengan peningkatan kualitas sumber daya genetik ternak sapi.Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka Kontes Ternak dan Panen Pedet di Pasar Induk Puspa Agro, Sidoarjo, Minggu (28/10/2018). Sebanyak 2.500 ekor lebih sapi hasil program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) dipamerkan dalam acara ini. Pada kontes ternak, peternak dari seluruh Indonesia hadir memamerkan pedet dan sapi kebanggan mereka. Sapi jantan ekstrim hasil inseminasi buatan menarik minat pengunjung karena bobotnya mencapai 1 ton lebih.
Selain itu juga ditampilkan sapi jenis Belgian Blue hasil Tranfer Embrio yang memiliki perototan besar, beratnya bisa mencapai diatas 1,2 – 1,6 ton. Belgian Blue bukan sapi biasa, pertambahan bobot badannya tinggi sekali, per hari bisa mencapai 1,2 - 1,6 kg.
Salah satu sapi ekstrim pemenang lomba Kontes Ternak Hasil Inseminasi Buatan 2018 mendapat perhatian Mentan Amran, karena bobotnya lebih dari 1 ton dan harganya mencapai 200 juta.
Dalam acara kontes ternak ini, Mentan memberikan apresiasi kinerja terhadap peternak teladan, petugas Inseminator, Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKb), dan Dokter Hewan berprestasi, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Upsus SIWAB. "Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan mensejahterakan peternak. Ke depan, peternak Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia sesuai visi lumbung pangan dunia 2045," kata Amran.
Sejak pelaksanaan Upsus SIWAB tahun 2017 hingga saat ini Oktober 2018, telah lahir 2.325.977 ekor dari indukan sapi milik peternak. Dalam 6 bulan kedepan, diprediksi akan bertambah lagi dan akan mencapai kurang lebih 3,5 juta ekor lebih.
"Dalam pelaksanaannya, Kementan memberikan gratis semen beku beserta alat dan sarana prasarana, serta biaya operasional kepada peternak. Selain itu juga diberikan pelayanan gratis dalam penanganan sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi," terang Amran. Provinsi Jawa Timur, sebagaimana disampaikan Menteri Amran, mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo terkait pertambahan populasi sapi yang jauh diatas rata-rata nasional.
"Kelahiran sapi hasil Upsus SIWAB untuk Provinsi Jawa Timur mencapai 1,3 juta ekor dalam setahun. Kalau ada 5 provinsi seperti Jawa Timur, selesai persoalan kebutuhan daging sapi Indonesia," tutup Amran yang sempat memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo atas kepeduliannya terhadap peternakan dan kesehatan hewan.
Pada puncak acara diserahkan penghargaan bagi pemenang kontes ternak, petugas berprestasi serta pemenang lomba lingkup pertanian, lingkup peternakan tingkat Provinsi Jawa Timur dan Nasional. “Kinerja Upsus Siwab tahun 2017 target kami 1,36 juta ekor dan realisasi 1,69 ekor capaiannya mencapai 124 persen. Untuk tahun 2018 target 1,29 juta ekor atau 43 persen kontribusi Jawa Timur terhadap nasional dan realisasi sampai 18 Oktober 2018 capaiannya sebesar 125 persen,” jelas Wemmi.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr drh I Ketut Diarmito MP, merasa bangga dengan Provinsi Jawa Timur, karena Upsus Siwab yang dibebankan di provinsi Jawa Timur capaiannya tidak hanya seratus persen namun sudah mencapai 125 persen, ini tidak lepas dari peran inseminator Jawa Timur. “Jawa Timur dari anggaran yang kami miliki di pusat, kami berikan Jawa Timur hampir 60 persen, karena Jawa Timur ini adalah gudang ternak, peternakannya benar-benar maju. Indonesia tahun 2045 bukan hanya mimpi sebagai lumbung pangan Asia, tetapi kita melakukannya langkah-langkah yang kongkrit,” ujarnya.
Bupati Sidoarjo mengatakan, dengan program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Induk wajib Bunting) diharapkan populasi sapi dan sebangsanya meningkat dalam upaya peningkatan swasembada daging sehingga program ini secara otomatis mendukung lumbung pangan di Indonesia dan dunia. Dan untuk di Kabupaten Sidoarjo setiap tahun menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha dilaksanakan Kontes Ternak, yang tujuannya menetukan ternak terbaik serta ditinjau dari kesehatannya juga. “Jawa Timur, targetnya sudah memenuhi lebih dari seratus pesen. Jadi bisa diekspor hasil peternakannya, sesuai dengan petunjuk Presiden RI, harus banyak ekspor untuk meningkatkan kesejahteraan peternak,” ujar bupati.
Dari berbagai sumber