Tips: Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan mata tempel. Kalau terlalu lama kambium pada kayu bisa kering.Untuk memperbanyak tanaman buah banyak cara yang bisa dilakukan antara lain Okulasi, Cangkok, Sambung Pucuk dan penaman dengan biji. Masing-masing cara tersebut pasti ada kelebihan dan kelemahannya, tinggal kita pilih sesuai kebutuhan kita dalam memperbanyak tanaman buah. Sebelumnya dalam blog ini telah dibahas tentang pembibitan menggunakan cara atau teknik sambung pucuk (Klik DISINI) dan sekarang akan coba dibahas tentang perbanyakan tanaman dengan teknik okulasi yang sudah lama dikenal tetapi masih banyak yang sering gagal saat mempraktekkannya.
Teknik dan Cara OKULASI pada Tanaman Buah
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan teknik okulasi tanaman buah? Saat terbaik adalah pada pagi hari dimana pohon sedang melakukan pembelahan sel kambium yaitu pada saat proses fotosintesis. Tepatnya saat pagi hari menjelang siang adalah waktu yang pas untuk melakukan okulasi atau penempelan mata tunas.Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya. Pada dasarnya langkah2 Okulasi dapat di jelaskan sebagai berikut :

- Batang bawah disayat, berukuran lebar 1 cm panjang 2 cm kemudian ditarik kebawah hingga menyerupai lidah lalu baigain lidah dipotong separuhnya.
- Mata tunas (entres) pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari arah bawah keatas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu dikelupas.
- Mata tunas (entres) ditempelkan / disisipkan pada celah sayatan batang bawah hingga benar-benar menyatu.
- Pada bidang tempelan (okulasi) dibalut dengan plastik bersih mulai dari tempelan bawah sampai keatas dan berakhir dibawah lagi.
- Pada umur 4-6 minggu setelah penempelan pembalut plastic dapat dibuka untuk mengetahui keberhasilannya.
- Apabila mata tempel menyatu dan berwarna hijau segar berarti okulasi berhasil, namun bila berwarna coklat sampai hitam dan kering berarti penempelan gagal.
Keterangan Gambar:
1. Pengambilan Mata Tunas dengan sekali sayat pada gambar 1
2. Sayatan pada pohon induk membentuk huruf T seperti pada gambar 2
4. Ikat dengan tali sampai menutup semua bagian yang diokulasi agar tidak terjadi pembusukan. Segera lepas tali jika terlihat okulasi sudah berhasil agar mata tunas bisa tumbuh dengan wajar dipohon induknya.
Faktor-Faktor Penting Yang Mendukung Keberhasilan Teknik Okulasi
Memilih Mata Tunas Yang Tepat
Tanaman yang akan dijadikan pendonor mata tunas harus merupakan tanaman yang sehat dan memiliki kualitas produksi buah yang unggul dan tidak dalam kondisi terserang penyakit atau harus dalam keadaan sehat.Ketepatan memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu kunci keberhasilan okulasi. Mata tunas yang dipilih harus yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya? Pada tanaman jambu dan mangga, pilih mata tunas yang sudah keluar tunas kecil. Sementara untuk tanaman lain, Adung alias Abdul Ghani menyarankan mata yang sama sekali belum bertunas. Untuk mangga dan duren sering diakali dengan cara perompesan/pelerengan. Caranya? Pangkas habis daun pada pucuk pohon mangga. Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru. Nah, tunas baru itulah yang bisa dipakai.
Cara dan Teknik Menyayat Batang Induk dan Batang Atas
Pemilihan pohon yang akan dijadikan induk untuk penempelan mata tunas haruslah memiliki perakaran yang kuat dan sudah berumur untuk memastikan bahwa batang pohonnya sudah berkambium karena kambium merupakan faktor penentu keberhasilan okulasi.Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan batang atas. Kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkan kambium, semacam lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalu-lintas makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada. Tunas baru pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan, potong cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang atas. Baru kemudian sayat pohon induk. Tujuannya agar kambium tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan higienis.
Cara Mengikat Mata Tempel
Mengikat mata tempel juga tidak boleh sembarangan. Ikatan harus rapat sampai angin tak bisa masuk ke tempelan. Harus pas, tidak boleh terlalu kencang tidak juga terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan sempurna sudah cukup. Kalau terlalu kencang, bisa tercekik.
Mata tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas yang ditutup punya kelebihan. Gangguan dari luar, terutama air tidak bisa masuk. Tapi ikatan pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya tunas bisa tumbuh. Kalau mata tunas tidak ditutup harus dipastikan air tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres bisa busuk kalau kena air.
Kecepatan Kerja Untuk Menghindari Kambium Mengering
Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan mata tempel. Kalau terlalu lama kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak terganggu, sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat yang dibutuhkan. Siapkan dulu mata tempel, baru sayat batang induk. Ada lagi cara untuk menyiasati kelambatan kerja. Bekerjalah di tempat yang teduh. Sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari. Terik matahari tentu akan mempercepat, kambium menjadi kering. Sebaiknya letakkan hasil okulasi di tempat teduh. Selain menghindari terik matahari, juga agar tak ada air yang masuk ke sambungan.
Baca Juga:
Ternyata Pohon Pepaya Juga Bisa Dicangkok, Caranya? Klik DiSINI
sumber:ayoberkebun-hervin.blogspot.com dan sumber lainnya