Cara Beternak dan Budidaya Ulat Jerman Sebagai Pakan Ternak Burung dan Ikan Berkualitas
Pengamanan Kotak Kumbang Dan Ulat Jerman.
Pengamanan Minuman dan Makanan Kumbang Dan Ulat Jerman.
Selalu Kontrol Sirkulasi Udara.
Pemisahan Lokasi Kumbang dan Pembesaran Ulat Jerman Untuk Antisipasi Penularan Penyakit
Beternak Ulat Jerman. Ulat jerman mempunyai ukuran yang lebih besar daripada ulat hongkong. Ukuran ulat jerman hampir dua kalinya ulat hongkong tetapi kepopulerannya untuk pakan burung berkicau masih sangat kalah jika dibandingkan dengan ulat hongkong. Banyak para kicau mania alias penggemar burung berkicau yang belum tahu dan belum menggunakan ulat jerman untuk pakan burungnya. Padahal ulat jerman memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan ulat hongkong.
Berikut beberapa keunggulan Ulat Jerman:
Ulat jerman memiliki panjang tubuh sekitar 6 cm, atau lebih besar daripada ulat hongkong. Perilaku makannya juga jauh berbeda. Kalau ulat hongkong kurang aktif dalam menyantap pakan, dan cepat berubah menjadi kepompok, tidak demikian halnya dengan ulat jerman.
Ulat
jerman terkenal sangat rakus. Ia bisa memakan pakan apapun yang
disediakan. Selain itu, ulat jerman juga tak terlalu cepat berubah
menjadi kepompong, sehingga bisa bertahan lebih lama saat Anda
membelinya sebagai persediaan pakan burung.
SEBELUM MEMULAI BETERNAK ULAT JERMAN SEBAIKNYA SIMAK DULU TIPS PENGAMANAN KUMBANG DAN ULAT JERMAN BERIKUT INI:
Pengamanan Lokasi dan Penempatan Rak Kotak Kumbang Dan Ulat Jerman.
Lokasi penempatan untuk rak kotak harus diamankan dari semut dengan cara setiap tiang penyangga
rak diberikan wadah dibawahnya yang berisikan oli atau bisa juga dengan diisikan air secukupnya dengan harapan semut
tidak naik kedalam kotak kumbang maupun ulat jerman. Binatang lain
seperti misalnya tikus harus diwaspadai, sebaiknya gunakan jebakan tikus
setiap saat pada tempat-tempat tertentu sehingga sampai tidak ada lagi
tikus di lokasi kumbang dan ulat jerman.
Pengamanan Kotak Kumbang Dan Ulat Jerman.
Jangan biarkan kotak kumbang dan kotak ulat jerman terbuka tanpa penutup. Kotak Kumbang dan kotak Ulat jerman sebaiknya diberikan penutup berupa
kassa plastik dengan harapan cecak tidak masuk, karena cecak juga akan
memakan kumbang maupun ulat jerman, dan bahkan cenderung akibat ulah si
cecak kumbang banyak yang mati karena dibunuh oleh cecak. Disamping itu
perlu juga disetiap kotak kumbang maupun ulat jerman diberikan pelepah /
debok pisang gajih disetiap sisi ( kiri dan kanan di dalam kotak )
yang memanjang dengan ukuran 5 s/d. 7 cm panjang 50 cm dalam rangka
menjaga kelembaban dan penyerapan panas didalam kotak.
Pengamanan Minuman dan Makanan Kumbang Dan Ulat Jerman.
Kebersihan dari minuman baik kumbang maupun
ulat jerman yang berupa buah2an yang diperkirakan mengandung
insektisida perlu diperhatikan dengan serius, oleh karena itu sebaiknya sebelum diberikan kepada kumbang
dan ulat jerman harus dicuci bersih terlebih dahulu baru di iris dan
diberikan sebagai minuman. Dengan demikian akan dapat mencegah
terjadinya kematian pada kumbang maupun ulat jerman.
Selalu Kontrol Sirkulasi Udara.
Sirkulasi udara dalam ruangan tempat beternak seyogyanya cukup bebas,
sehingga dapat memberikan temperatur yang jauh lebih normal. Namun
demikian perubahan cuaca yang ekstrem saat ini harus pula disikapi
dengan kewaspadaan yang tinggi, misalnya dengan menempatkan alat
temperatur untuk mengetahui suhu udara di lokasi dan perlu pula
disiapkan alat penggerak udara ( kipas angin ).
Pemisahan Lokasi Kumbang dan Pembesaran Ulat Jerman Untuk Antisipasi Penularan Penyakit
Sebaiknya lokasi bertelurnya Kumbang terpisah dengan
lokasi pembesaran ulat Jermannya, hal ini sebagai antisipasi jika
terdapat virus pada ulat jermannya tidak sampai mengganggu aktivitas
kumbang jerman untuk bertelur. Dan pada awal beternak sebaiknya lokasi,
rak, kotak kumbang maupun kotak ulat jerman harus steril dari berbagai
kemungkinan virus, kuman dan semacamnya dengan cara menyemprot dengan
bahan pembunuh kuman yang dianggap baik dan dilakukan sebulan sekali.
Beternak Ulat Jerman. Ulat jerman mempunyai ukuran yang lebih besar daripada ulat hongkong. Ukuran ulat jerman hampir dua kalinya ulat hongkong tetapi kepopulerannya untuk pakan burung berkicau masih sangat kalah jika dibandingkan dengan ulat hongkong. Banyak para kicau mania alias penggemar burung berkicau yang belum tahu dan belum menggunakan ulat jerman untuk pakan burungnya. Padahal ulat jerman memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan ulat hongkong.
Siklus hidunya memang lebih lama daripada ulat hongkong. Umurnya bisa mencapai 1 tahun, dan hanya akan menjadi kepompong jika dipisahkan dari larva lainnya. Bandingkan dengan siklus ulat hongkong yang segera menjadi kepompong dalam waktu 12 – 50 hari.
![]() |
Ulat Jerman Pakan Unggulan Burung Berkicau |
Berikut beberapa keunggulan Ulat Jerman:
- Ulat Jerman memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada ulat hongkong
- Karena ukurannya yang lebih besar, maka nutrisi yang terkandung dalam ulat jerman juga lebih banyak daripada ulat hongkong
- Ulat Jerman memiliki daya tahan yang lebih bagus terhadap penyakit daripada ulat Hongkong sehingga efeknya bagi burung berkicau adalah burung menjadi lebih tahan terhadap penyakit dengan kata lain daya tahan tubuh burung yang diberi Ulat Jerman lebih baik daripada yang diberi ulat hongkong.
- Ulat Jerman tidak bersifat panas, yaitu tidak membuat burung menjadi over birahi atau panas seperti efek jika kita memberikan terlalu banyak ulat hongkong pada burung.
- Dibandingkan dengan Ulat Hongkong, maka kandungan khitin atau exoskeleton pada Ulat Jerman lebih sedikit sehingga lebih aman diberikan pada burung berkicau.
- Untuk burung berkicau yang berukuran kecil seperti burung prenjak atau ciblek, burung pleci maka pemberian ulat Jerman harus dipotong-potong dahulu.
- Untuk pemberian ulat jerman pada burung berkicau ukuran besar seperti burung Pentet, Murai Batu atau Kacer maka Ulat Jerman bisa langsung diberikan tanpa perlu memotongnya terlebih dahulu
Ulat jerman memiliki panjang tubuh sekitar 6 cm, atau lebih besar daripada ulat hongkong. Perilaku makannya juga jauh berbeda. Kalau ulat hongkong kurang aktif dalam menyantap pakan, dan cepat berubah menjadi kepompok, tidak demikian halnya dengan ulat jerman.
![]() |
Ulat Jerman |
Siklus hidunya memang lebih lama daripada ulat hongkong. Umurnya bisa mencapai 1 tahun, dan hanya akan menjadi kepompong jika dipisahkan dari larva lainnya. Bandingkan dengan siklus ulat hongkong yang segera menjadi kepompong dalam waktu 12 – 50 hari.Makanan yang diberikan kepada Kumbang Jerman maupun Ulat Jerman yang utama adalah Polard gandum dan bisa juga ditambahkan BR 5 ( pakan ayam ) dengan campuran antara polard gandum dengan BR 5 berbanding 2 : 1 .Sedangkan sebagai media minumnya diberikan antara lain irisan waluh kuning,wortel, pepaya mentah, ketela pohon, manisah, semangka, melon dan beberapa buah2an yang banyak mengandung air.
Berikut
beberapa persiapan alat dan bahan serta langkah-langkah untuk memulai
budidaya ulat Jerman yang diluar negeri bahakan sudah dijadikan semacam
camilan untuk dimakan manusia karena kandungan nutrisi dan proteinnya
yang diyakini sangat tinggi.
KOTAK ULAT / KUMBANG JERMAN
Kotak Kumbang yang berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan Kumbang Jerman sebanyak maksimal 500 ekor. Dengan demikian kebutuhan kotak Kumbang Jerman disesuaikan dengan jumlah Kumbang Jerman yang akan diternak.
Adapun contoh Kotak Kumbang Jerman adalah sbb:
Sedangkan kotak Ulat Jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yang terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya serta lakban. Kebutuhan kotak Ulat Jerman ini setiap kotak Kumbang jerman adalah 4 buah untuk setiap panen per 15 hari. Jika dibuat panenan per 15 hari, maka selama produksi 3 bulan ( 90 hari ) dibutuhkan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, setelah kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah menggunakan kotak pertama karena kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual. Jadi jika peternak akan beternak Kumbang Jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya adalah 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.
Adapun contoh kotak Ulat jermannya adalah :
Selanjutnya Kebutuhan kandang / rak untuk masing2 kotak ulat jerman bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yang akan digunakan. Pada rak kotak ini tinggi setiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yang lebih baik. Bahan rak bisa dibuat dari bambu ataupun kayu.
Contoh rak adalah sebagai berikut :
PEMISAHAN TELUR KUMBANG JERMAN.
Pemisahan telur kumbang jerman dari kumbang jerman dilakukan maksimal 15 hari produksi, untuk selanjutnya pemisahan telur yang sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana setiap kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak, dan pemisahan yang berikutnya ketika ulat jerman telah berusia 2 bulan setiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua kotak lagi.
Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya menggunakan alat penyaring / ayakan dengan ukuran yang disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya memiliki besar yang sama.
Adapun contoh ayakan yang digunakan untuk pemisahan ulat adalah :
Pemberian pakan pada Kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat ram tertutup dan tidak menimbulkan gesekan dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan minuman yang terbaik untuk kesehatan Kumbang Jermannya adalah irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yang telah dipisahkan dari Kumbang Jerman maksimal 3 cm dari alas kotak dan minuman yang diberikan tergantung bahan yang ada dengan irisan tipis dan setiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang bisa diberikan tambahan secukupnya.
Makanan dianggap telah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu adalah kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, karena lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan. Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan cara mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja. Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, karena ulat jerman akan merasakan bahwa tempat / kotak yang ditempati ulat adalah habibatnya.
Mengenai kotoran yang sudah tidak digunakan lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun karena pada dasarnya kotoran ulat jerman ini dapat dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga bisa dimanfaatkan untuk tanaman yang dimiliki seperti jeruk, padi, cengkeh, bunga dan sebagainya.
Adapun gambar pemberian pakan dan minum kumbang jerman maupun ulat jerman adalah sbb :
Referensi:http://ulatjermanblitar.blogspot.com
KOTAK ULAT / KUMBANG JERMAN
Kebutuhan kotak terdapat dua macam, yaitu kotak untuk wadah / tempat
Kumbang Jerman dan kotak untuk wadah / tempat Ulat Jermannya. Adapun
ukuran kotak untuk tempat Kumbang Jermannya memiliki selisih minimal 2
cm baik panjang maupun lebarnya dari kotak tempat Ulat Jermannya.
Artinya jika kotak untuk Ulat Jerman berukuran misalnya 40 x 60 cm, maka
ukuran kotak untuk Kumbang Jerman adalah 38 x 58 cm. Hal ini
dimaksudkan agar kotak Kumbang dapat masuk kedalam kotak Ulat jermannya.
Sedangkan tinggi kotak adalah minimal 12 cm.
Kotak Kumbang yang berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan Kumbang Jerman sebanyak maksimal 500 ekor. Dengan demikian kebutuhan kotak Kumbang Jerman disesuaikan dengan jumlah Kumbang Jerman yang akan diternak.
Adapun contoh Kotak Kumbang Jerman adalah sbb:

Sedangkan kotak Ulat Jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yang terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya serta lakban. Kebutuhan kotak Ulat Jerman ini setiap kotak Kumbang jerman adalah 4 buah untuk setiap panen per 15 hari. Jika dibuat panenan per 15 hari, maka selama produksi 3 bulan ( 90 hari ) dibutuhkan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, setelah kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah menggunakan kotak pertama karena kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual. Jadi jika peternak akan beternak Kumbang Jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya adalah 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.
Adapun contoh kotak Ulat jermannya adalah :

Selanjutnya Kebutuhan kandang / rak untuk masing2 kotak ulat jerman bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yang akan digunakan. Pada rak kotak ini tinggi setiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yang lebih baik. Bahan rak bisa dibuat dari bambu ataupun kayu.
Contoh rak adalah sebagai berikut :

PEMISAHAN TELUR KUMBANG JERMAN.
Pemisahan telur kumbang jerman dari kumbang jerman dilakukan maksimal 15 hari produksi, untuk selanjutnya pemisahan telur yang sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana setiap kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak, dan pemisahan yang berikutnya ketika ulat jerman telah berusia 2 bulan setiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua kotak lagi.
Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya menggunakan alat penyaring / ayakan dengan ukuran yang disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya memiliki besar yang sama.
Adapun contoh ayakan yang digunakan untuk pemisahan ulat adalah :

PEMBERIAN MAKANAN.
Makanan yang diberikan kepada Kumbang Jerman maupun Ulat Jerman yang
utama adalah Polard gandum dan bisa juga ditambahkan BR 5 ( pakan ayam )
dengan campuran antara polard gandum dengan BR 5 berbanding 2 : 1
.Sedangkan sebagai media minumnya diberikan antara lain irisan waluh
kuning,wortel, pepaya mentah, ketela pohon, manisah, semangka, melon dan
beberapa buah2an yang banyak mengandung air.
Pemberian pakan pada Kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat ram tertutup dan tidak menimbulkan gesekan dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan minuman yang terbaik untuk kesehatan Kumbang Jermannya adalah irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yang telah dipisahkan dari Kumbang Jerman maksimal 3 cm dari alas kotak dan minuman yang diberikan tergantung bahan yang ada dengan irisan tipis dan setiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang bisa diberikan tambahan secukupnya.
Makanan dianggap telah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu adalah kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, karena lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan. Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan cara mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja. Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, karena ulat jerman akan merasakan bahwa tempat / kotak yang ditempati ulat adalah habibatnya.
Mengenai kotoran yang sudah tidak digunakan lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun karena pada dasarnya kotoran ulat jerman ini dapat dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga bisa dimanfaatkan untuk tanaman yang dimiliki seperti jeruk, padi, cengkeh, bunga dan sebagainya.
Adapun gambar pemberian pakan dan minum kumbang jerman maupun ulat jerman adalah sbb :


Referensi:http://ulatjermanblitar.blogspot.com