Burung Kakatua Raja, Si Jambul Eksentrik

Jenis Kakatua Raja, Spesies Burung Kakatua Terbesar

 
Nama-nama lokal kakatua raja antara lain alkai (Aru), awehie (Membramo), Kasmalas (Papua barat-laut), Mampais (Doreh), Sangya (Sorong), dan Siong (Andai). Sedangkan dalam bahasa Inggris burung paruh bengkok ini dinamai Palm Cockatoo, Cape York Cockatoo, Great Palm Cockatoo, Black Macaw, Great Black Cockatoo, atau Goliath Cockatoo.
Kakatua Raja termasuk salah satu spesies burung Kakatua terbesar. Burung asli Indonesia ini tersebar di Papua, Papua Nugini dan sedikit di Australia Utara (dekat Papua). Bulu didominasi warna abu-abu dengan bulu kepala tumbuh tegak memanjang. Pipi berwarna merah pucat dan akan berubah menjadi merah menyala saat burung ini terkejut, waspada atau tertarik dengan sesuatu.
International Union for Conservation of Nature dalam IUCN Red List  memasukkan jenis burung kakatua raja sebagai spesies Least Concern. Sedangkan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) memasukkannya dalam daftar Appendix I sejak 22 Oktober 1987.
Selain jambulnya yang eksentrik, Kakatua Raja terkenal dengan ukuran paruhnya yang sangat besar. Sepintas paruh ini mirip belalai Gajah sehingga oleh Gmelin, seorang naturalis berkebangsaan Jerman, burung ini diberi nama Probosciger aterrimus (Proboscis= belalai, ger= membawa, ater=kata sifat superlatif yang berarti hitam). Paruh Kakatua Raja memiliki ukuran terbesar dibandingkan jenis kakatua lainnya. Paruh ini hanya sedikit lebih kecil dari paruh Hyacinth Macaw asal Brazil yang dikenal sebagai burung paruh bengkok terbesar di dunia.


Kakatua Raja (Probosciger aterrimus).Sumber Arkive.
Burung Kakatua raja (Probosciger aterrimus) merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari. Makanan utamanya adalah biji-bijian yang besar dan keras, selain memakan buah dan tunas daun.
Berbeda dengan kakatua lainnya, paruh atas Kakatua Raja berukuran besar, pipih dan melengkung. Bagian dalamnya berlekuk-lekuk dengan ujung meruncing yang sangat tajam. Bentuk paruh ini disesuaikan untuk memecahkan, mengupas dan membuka makanan yang berkulit keras seperti buah kenari. Selain kenari, Kakatua Raja juga memakan buah pandan dan buah-buah lainnya.


Blog, Updated at: 19:18:00