Meski Beracun dan Memabukkan, Kecubung Bermanfaat Juga Sebagai Obat Herbal

Macam-macam Manfaat Lain dari Tanaman Kecubung si Bunga Memabukkan yang Jarang Diketahui Orang
Nama-nama Lain dari Kecubung, Kacubung, Cubung (Jawa dan Sunda), Kacobhung, Cobhung (Madura), Bembe (Bima), Bulutube (Gorontalo), Taruapalo (Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kucubu (Halmahera, Ternate), Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa), Babotek (Timor). Di Sumatera juga dikenal sebagai Toru Mabo, Kucubu, atau Kecubueng. Sedangkan nama tumbuhan ini dalam bahasa Inggris adalah Angel’s Trumpet, Devil’s Trumpet, atau Metel. Dan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Datura metel.

Bunga Kecubung
Kalau mendengar kata kecubung atau bunga kecubung maka yang terbayang adalah efeknya yang bisa memabukkan bahkan kadangkala dianggap bisa lebih berbahaya daripada ganja. Namun disamping efek negatif yang sering disalahgunakan untuk sekedar "fly" atau melayangkan angan-angan alias mabuk, ternyata kecubung juga memiliki kegunaan lain yang bermanfaat bagi kesehatan asal digunakan secara tepat. Kecubung tidak hanya berguna sebagai tanaman pembius. Khasiat lain yang bisa didapat dari kecubung ternyata cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah sebagai obat sakit gigi dan asma.
Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Bunga kecubung menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Kecubung merupakan tanaman berbunga layaknya terompet. Sedikitnya ada sembilan jenis tanaman yang biasa disebut Kecubung diantaranya adalah Kecubung Kasihan (Datura metel), Kecubung Kecil (Datura stramonium), dan Kecubung Hutan (Brugmansia suaveolens). Namun yang paling umum dikenal sebagai Kecubung di Indonesia adalah Datura metel.

Kecubung (Datura metel L) selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius karena daun kecubung berkhasiat anestesi. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.

Karena bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai devil trumpet. Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.

Manfaat Kecubung Selain sebagai Pembius

  • Untuk Obat Flu
  • Pengobatan impotensi
  • Meningkatkan gairah seksual
  • Meringankan asma / pereda asma
  • Obat Selesma
  • Obat Sakit gigi
Cara Membuat dan Memanfaatkan Ramuan Kecubung Untuk Pengobatan Sakit Gigi
Tanaman kecubung sering digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain. Akarnya punya khasiat menghilangkan nyeri gigi, cara penggunaannya adalah:


Menggosokkan akar pada gusi gigi yang sakit.
Akar ditambah jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit.
Campuran air jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.

Akar kecbung (50 gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum setelah diberi sedikit garam.



(Pemanfaatan untuk pengobatan tersebut di atas harus sangat berhati-hati dan atas pengawasan ahlinya karena bunga kecubung terkenal memiliki racun).

Hingga kini, kecubung pun masih dianggap negatif. Padahal, anggapan tersebut tidak terlalu tepat karena tanaman ini juga memiliki nilai positif. Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu.

Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.

Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.

Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.

Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.

Cara Mengatasi Keracunan Kecubung

Yang perlu diperhatikan, penggunaan kecubung bisa berefek samping. Keracunan bisa saja terjadi. Menurut Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.Itu sebabnya, kita harus sangat hati-hati dalam penggunaan kecubung. Paling tidak, berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.

Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.

Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka dari itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar.Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Nama nama Kecubung di Berbagai Daerah

Kecubung di beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai Kecubung, Kacubung, Cubung (Jawa dan Sunda), Kacobhung, Cobhung (Madura), Bembe (Bima), Bulutube (Gorontalo), Taruapalo (Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kucubu (Halmahera, Ternate), Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa), Babotek (Timor). Di Sumatera juga dikenal sebagai Toru Mabo, Kucubu, atau Kecubueng. Sedangkan nama tumbuhan ini dalam bahasa Inggris adalah Angel’s Trumpet, Devil’s Trumpet, atau Metel. Dan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Datura metel.

Jika dimanfaatkan secara benar maka tanaman-tanaman yang ada di bumi Indonesia ini sebenarnya banyak memiliki manfaat bagi kesehatan. Explorasi yang intensif perlu dilakukan untuk meneliti tanaman-tanaman lain yang sebenarnya mungkin sudah sejak jaman dahulu kala dipakai oleh leluhur kita sebagai pengobatan alternatif yang tentunya masih perlu dibuktikan secara ilmiah atas kesesuaiannya dengan ilmu kedokteran sehingga bisa mengurangi efek negatif yang mungkin timbul. Banyak tanaman herbal dari Indonesia yang sudah mendunia dan diakui memiliki khasiat untuk pengobatan penyakit tertentu. Dan kita harus yakin bahwa masih banyak lagi tanaman-tanaman negeri kita yang memiliki potensi sebagai tanaman obat herbal. Saatnya kembali ke alam.....


Blog, Updated at: 21:33:00