Persoalan hijauan mungkin sudah mulai terpecahkan dengan banyaknya teknologi dan cara menyimpan hijauan agar tahan lama. Salah satu cara menyimpan hijauan yang paling populer saat ini adalah dibuat silase. Beberapa jenis hijauan seperti jerami padi biasanya dibuat fermentasi jerami atau amoniasi jerami. Pengawetan bahan pakan hijauan juga dilakukan dengan membuat hay yaitu mengeringkan pakan hijauan sampai kadar airnya benar-benar minim dan kemudian dipacking secara khusus dan disimpan pada gudang yang anti air hujan dan terjaga tetap kering dan tidak lembab.
Jika masalah pakan sudah mulai tertatasi, ternyata ada satu lagi masalah yang bisa terjadi saat musim kemarau dan bisa sangat mengganggu dan merugikan peternak sapi lokal. Masalah ini berhubungan erat dengan suhu atau cuaca panas.
Jenis-jenis sapi tertentu seperti limousin dan simmental adalah sapi yang tidak tahan panas. Berbeda dengan sapi PO dan sapi jenis SO yang terbiasa dengan cuaca panas. Sapi yang tidak tahan panas jika saat musim kemarau berkepanjangan kebanyakan akan mengalami panting atau menggos.
Panting ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa sangat merugikan. Beberapa kerugian jika sapi dibiarkan panting saat musim kemarau tanpa penanganan:
- Berat badan sapi bisa turun drastis karena :
Sapi tidak mau makan
Sapi hanya terus minum
Pernafasan yang cepat bisa menghabiskan energi sapi
- Bisa merusak saluran pernafasan dan paru-paru karena harus bekerja ekstra keras
- Sapi bisa tiba-tiba ambruk dan downer
- dll
- Konstruksi atap kandang dibuat tinggi dan menggunakan bahan yang tidak menyerap panas
- Model atap dibuat model atap monitor yang ada lubang sedemikian rupa dibagian atas
- Menanam pohon perindang yang tinggi disekitar kandang
- Memberikan tambahan elektrolit pada air minum sapi
- Pemberian tambahan hijauan segar sebagai toping pakan/camilan
- Pemberian pakan konsentrat disesuaikan waktunya, sebaiknya pada saat suhu udara tidak terlalu panas seperti pada pagi dan sore hari.