Rasialiskah Mereka Yang Tidak Dukung Ahok?

Ada Apa Dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta?

Pilgub DKI yang akan digelar pada 2017 mendatang ini sepertinya merupakan pilgub yang paling ramai dan paling penuh dengan intrik dan trik. Tim kampanye calon-calon pasangan gubernur dan wagub mulai sibuk meraba-raba kekuatan lawan yang akan dihadapinya. Berbagai jurus kampanye sudah dipersiapkan untuk mempromosikan jagoannya.

Banyak cara kampanye yang ditempuh masing-masing team sukses, baik dengan cara yang baik dan penuh tata krama hingga jika perlu menggunakan black campaign untuk menjelekkan lawan atau bahkan untuk menjelek-jelekkan jagonya sendiri. Kok bisa kampanye dengan menjelekkan jagonya sendiri? Nah inilah seni kampanye yang orang awam jarang mengetahuinya.

Seperti diketahui salah satu calon gubernur adalah dari etnis china yaitu ahok yang akan maju diusung oleh 3 partai yaitu partai golkar, hanura dan nasdem. Sebagai etnis tionghoa, ahok dianggap memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan calon yang pribumi. Ternyata inilah yang saat ini dimanfaatkan oleh tim kampanye ahok sebagai senjata kampanye.

Dengan halus mereka mulai menyebarkan jargon-jargon yang jika dilihat sepintas sepertinya benar tetapi jika ditelaah secara mendalam ternyata merupakan slogan kampanye. Salah satu yang gencar dihembuskan di media adalah bahwa mereka yang tidak mendukung ahok adalah rasialis. Mereka tidak mau pilih ahok karena ahok orang china, dan seterusnya. Jargon ini demikian massif diserukan oleh media-media yang nota bene adalah pendukung ahok. Tujuannya jelas yaitu mempermainkan psikologis calon pemilih bahwa jika tidak ingin dianggap rasialis maka pilih ahok. Inilah jenis kampanye terselubung yang saat ini gencar dijalankan oleh tim ahok untuk menjaring pemilih.

Tetapi cara tersebut sepertinya tidak akan benar-benar berhasil karena ternyata pemilih DKI 1 sudah lebih cerdas dan tidak akan mempan dengan isu rasialis. Kenyataan dikalangan rakyat bawah, nama ahok memang sudah tidak populer bukan karena dia china tetapi karena sepak terjangnya yang tidak pro rakyat miskin. Kasus- kasus penggusuran yang tidak manusiawi terhadap masyarakat bawah dan sifatnya yang arogan serta cara bicaranya yang kasar dan seperti paling benar menjadikan ahok tidak layak untuk dipilih menjadi gubernur.

Jadi bukan masalah rasialis jika banyak orang tidak menyukai ahok, kelakuan ahoklah pemicu utama yang menyebabkan dia tidak layak memimpin DKI. So...jangan takut dianggap rasialis jika anda semua tidak mendukung ahok. Pilihlah calon pemimpin yang santun dan membela kepentingan rakyat bawah (rakyat kecil) dan masyarakat pinggiran agar bisa dientaskan dari kemiskinan. Jangan pilih pemimpin yang hanya membela pemodal dan konglomerat dan hobi menggusur rakyat miskin.

Mungkin jika yang menjadi calon gubernur adalah ust. Felix Siauw yang sama-sama keturunan china, pandangan orang akan lain lagi. Tentu sudah banyak yang tahu jika gaya bicara Felix Siauw halus dan sopan serta pro dengan kalangan bawah. Ini hanyalah contoh sederhana bahwa meski sama-sama keturunan tionghoa tetap akan mendapat banyak dukungan jika kelakuannya baik, tidak arogan dan tidak merasa paling benar.


Blog, Updated at: 19:26:00