Harga Daging Terus Naik Sejak Sapi Import Dikenai PPN 10%
Harga Daging dan PPn 10%. Analisa pemerintah yang memperkirakan harga daging tidak akan terlalu terpengaruh dengan adanya ppn 10% terhadap sapi impor sepertinya meleset jauh. Harga-harga daging diberbagai daerah terus naik terutama di Jabodetabek sebagai konsumen utama sapi import.
Seolah mengikuti kenaikan harga di Jawa Barat, Jakarta dan Banten, pedagang daging di Jawa Timur juga ikut menaikkan harga jual dagingnya dengan alasan harga sapi di pasar hewan yang semakin mahal dan sapinya semakin langka / susah dibeli. Nota bene sapi lokal bukanlah termasuk sapi yang terkena ppn 10% karena berdasarkan peraturan pemerintah tersebut hanya sapi bakalan dan sapi potong import yang dikenai ppn 10% (ataukah sapi lokal juga akan dikenai?)
Kenaikkan harga yang dilakukan pedagang daging sebenarnya seperti makan buah simalakama, jika tidak dinaikkan mereka akan rugi besar karena harga sapi yang terus naik tetapi jika dinaikkan pembeli daging akan berkurang drastis akibatnya daging tidak terjual, omzet turun dan stok menumpuk tidak laku yang ujung-ujungnya juga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit pula.
Analisa pemerintah yang mengatakan bahwa kalau hanya sapi impor yang terkena ppn efeknya tidak akan fatal sepertinya salah besar karena ketergantungan Indonesia terhadap sapi import yang tinggi terutama di wilayah Jabodetabek tentunya pengenaan ppn ini akan sangat signifikan mempengaruhi lonjakan harga daging. Infonya harga daging di Jabodetabek sudah menyentuh angka Rp 130.000/kg dan konsumen daging semakin sepi dan bahkan sebagian pedagang sudah mogok jualan seperti di Tasikmalaya.
Efek Domino
Pengenaan ppn 10% terhadap sapi impor akan menimbulkan efek domino tidak hanya terhadap harga daging sapi tetapi juga terhadap lonjakan harga sapi lokal.
Kenaikan harga sapi impor akan memicu pedagang sapi untuk kembali mencari sapi lokal di daerah-daerah karena dengan ppn 10% maka harga sapi impor tidak akan berbeda jauh dengan sapi lokal. Efeknya adalah harga sapi lokal di daerah juga akan ikut naik yang tentun saja akan mendongkrak harga daging naik juga.
Mimpi Indonesia untuk mendapatkan harga daging murah nampaknya semakin jauh dari kenyataan. Alih-alih membuat kebijakan yang berpotensi menurunkan harga daging, malah kebijakan yang muncul membuat harga daging sapi akan semakin melonjak tinggi. Sudah siapkan konsumen negeri kita jika harga daging sapi impor sampai menyentuh angka Rp 150.000/kg pada hari-hari normal?
Kita tunggu langkah pemerintah selanjutnya..............
Harga Daging dan PPn 10%. Analisa pemerintah yang memperkirakan harga daging tidak akan terlalu terpengaruh dengan adanya ppn 10% terhadap sapi impor sepertinya meleset jauh. Harga-harga daging diberbagai daerah terus naik terutama di Jabodetabek sebagai konsumen utama sapi import.
Seolah mengikuti kenaikan harga di Jawa Barat, Jakarta dan Banten, pedagang daging di Jawa Timur juga ikut menaikkan harga jual dagingnya dengan alasan harga sapi di pasar hewan yang semakin mahal dan sapinya semakin langka / susah dibeli. Nota bene sapi lokal bukanlah termasuk sapi yang terkena ppn 10% karena berdasarkan peraturan pemerintah tersebut hanya sapi bakalan dan sapi potong import yang dikenai ppn 10% (ataukah sapi lokal juga akan dikenai?)
Kenaikkan harga yang dilakukan pedagang daging sebenarnya seperti makan buah simalakama, jika tidak dinaikkan mereka akan rugi besar karena harga sapi yang terus naik tetapi jika dinaikkan pembeli daging akan berkurang drastis akibatnya daging tidak terjual, omzet turun dan stok menumpuk tidak laku yang ujung-ujungnya juga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit pula.
Analisa pemerintah yang mengatakan bahwa kalau hanya sapi impor yang terkena ppn efeknya tidak akan fatal sepertinya salah besar karena ketergantungan Indonesia terhadap sapi import yang tinggi terutama di wilayah Jabodetabek tentunya pengenaan ppn ini akan sangat signifikan mempengaruhi lonjakan harga daging. Infonya harga daging di Jabodetabek sudah menyentuh angka Rp 130.000/kg dan konsumen daging semakin sepi dan bahkan sebagian pedagang sudah mogok jualan seperti di Tasikmalaya.
Efek Domino
Pengenaan ppn 10% terhadap sapi impor akan menimbulkan efek domino tidak hanya terhadap harga daging sapi tetapi juga terhadap lonjakan harga sapi lokal.
Kenaikan harga sapi impor akan memicu pedagang sapi untuk kembali mencari sapi lokal di daerah-daerah karena dengan ppn 10% maka harga sapi impor tidak akan berbeda jauh dengan sapi lokal. Efeknya adalah harga sapi lokal di daerah juga akan ikut naik yang tentun saja akan mendongkrak harga daging naik juga.
Mimpi Indonesia untuk mendapatkan harga daging murah nampaknya semakin jauh dari kenyataan. Alih-alih membuat kebijakan yang berpotensi menurunkan harga daging, malah kebijakan yang muncul membuat harga daging sapi akan semakin melonjak tinggi. Sudah siapkan konsumen negeri kita jika harga daging sapi impor sampai menyentuh angka Rp 150.000/kg pada hari-hari normal?
Kita tunggu langkah pemerintah selanjutnya..............