Sulitnya Menangkap Sapi Sumba Ongole Saat Mau Ditimbang dan Dikirim Keluar Propinsi NTT
Sapi SO sudah lama dikenal sebagai produk ternak unggulan pulau sumba. Sapi ini biasa digembalakan dipadang rumput atau savana dan masih terkesan liar serta galak. Hal ini tentunya sangat berbeda jika dibandingkan dengan model pemeliharaan sapi PO di pulau Jawa yang dikandangkan dan diikat atau dikeluh satu persatu sehingga sapinya cenderung jinak dan temperamennya kalem.
Salah satu tantangan besar saat peternak sapi SO mau menjual sapinya adalah saat akan menimbang sapi tersebut. Sebagai sapi liar, saat akan diikat untuk dimuat ke truk biasanya banyak yang melawan atau ngamuk dan memberontak mungkin karena stress atau ketakutan.
Untuk mengikat dan menaikkan ke truk 1 ekor sapi saja sering membutuhkan waktu yang cukup lama dan tenaga yang besar melawan sapi yang ngamuk tersebut. Sepertinya akan sangat membantu jika tempat penampungan sapi SO dibuatkan loading ramp untuk muat ke truk lengkap dengan jalur seperti untuk muat sapi impor yang sama-sama liar sehingga bisa lebih membantu peternak dan mengurangi bahaya kecelakaan terhadap pekerja maupun sapinya.
Sapi SO banyak diminati karena selain harganya murah, sapi ini juga tidak rewel dengan pakan. Meski dengan pakan yang kurang berkualitas, ternyata sapi ini masih bisa tumbuh dengan baik.
Bagaimana serunya upaya menangkap sapi SO tersebut? Silakan simak videonya pada awal artikel ini.
