Burung Trulek Jawa, Langka Atau Sudah Punah?


Burung Trulek Jawa, Masih Ada Atau Sudah Punah? Keberadaannya Merupakan Misteri

Burung trulek jawa (Vanellus macropterus) merupakan burung paling langka di Pulau Jawa. Burung air endemik pulau Jawa ini pernah dinyatakan punah oleh IUCN pada tahun 1994. Namun hal ini direvisi kembali menjadi kritis pada tahun 2000. Pada saat ini belum ada dokumentasi maupun keterangan secara ilmiah mengenai keberadaan burung trulek jawa. Beberapa ahli burung menganggap burung trulek jawa telah punah dari muka bumi.

Trulek Jawa dengan nama latin Vanellus macropterus mempunyai ukuran sedang. Bulu burung Trulek Jawa ini memiliki warna coklat keabuan yang ada di bagian punggung serta bagian dada.

Kemudian untuk bagian perut warnanya hitam, serta untuk bagian tungging berwarna putih. Ekornya berwarna putih dengan garis subterminal hitam serta melebar, tak hanya itu saja, bagian bulu sayapnya berwarna hitam.

Sedangkan untuk bagian lengkungan sayapnya terdapat taji hitam, paruhnya berwarna hitam, serta tungkaunya berwarna hijau kekuningan atau mendekati warna jingga.

Hal yang khas dari burung Trulek Jawa ini merupakan gelambir putih kekuningan yang tampak cantik pada waktu burung ini bertengger atau sedang nangkring.

Burung Trulek Jawa juga termasuk salah satu jenis burung endemik Jawa yang memiliki habitat pada wilayah rawa yang luas. Misalnya seperti padang rumput luas yang banjir pada waktu musim hujan.

Maka kelestarian lahan basah begitu berperan untuk kelestarian keberdaan burung Trulek Jawa ini, terlebih guna keseimbangan ekosistemnya.

Lahan basah termasuk daerah peralihan daratan serta perairan yang selalu digenangi oleh air. Jadi untuk flora yang berada di habitat itu sangat khas.

Beberapa daerah yang diduga didiami burung endemik berstatus krisis ini antara lain:
  • Hutan Sawangan, Petungkriyono, Pekalongan (Jawa Tengah); terakhir terlihat tahun 2001 oleh Tim Komunity Forestry Pekalongan.
  • Hutan Gunung Ungaran (Jawa Tengah).
  • Taman Nasional Merubetiri, Jember (Jawa Timur).
  • Lumajang (Jawa Timur); Di sini penduduk setempat menamainya “Plirik” dan menganggapnya sebagai burung keramat lantaran terdapat motif menyerupai keris pada sayapnya.
  • Pegunungan Halimun (Jawa Barat).


Blog, Updated at: 07:59:00