Burung Kipasan Kebun, Kicauannya Penuh Irama

Jenis Burung Pemberani dan Aktif Menyerang, Kipasan Kebun (Rhipidura leucophrys).

Burung Kipasan (Suku Rhipiduridae) berukuran kecil (20 cm), dengan ekor yang panjang. Berselimutkan bulu berwarna hitam, kecuali bagian perut dan alis yang putih. Kicauannya keras, parau, namun berirama, dan tersentak-sentak. Juga mengeluarkan suara yang terdengar seperti suara orang tertawa parau, diselingi dengan nada yang lebih manis.
Dari 23 spesies burung kipasan, hanya ada tiga jenis yang ditetapkan Pemerintah sebagai burung dilindungi, yaitu kipasan ekor merah (Rhipidura phoenicura), kipasan bukit (Rhipidura euryura), dan kipasan belang (Rhipidura javanica). 


Kipasan Kebun termasuk burung yang sangat aktif dan berpembawaan ceria. Gerakan tubuhnya lincah dan jenaka bahkan terkesan genit saat menggerakkan ekornya. Meskipun bertubuh kecil, burung ini sangat agresif dalam mempertahankan daerah teritorialnya. Burung ini dikenal sering menyerang burung lain yang lebih besar.

Bahkan burung pemangsa seperti Elang sekali pun, akan segera diserang dan diusir jika mendekati sarangnya. Aktif mengeluarkan suaranya dan mengejar serangga di permukaan tanah. Juga mengusir burung pemangsa yang memasuki wilayahnya. Sering teramati mengikuti kawanan ternak. Menghuni daerah pantai, kebun-kebun, sungai-sungai kecil, daerah savana, dan perkotaan sampai ketinggian 1300 mdpl.
Masyarakat Maluku menyebut kipasan kebun dengan nama baikole, yang dalam bahasa lokal berarti “pantat bergoyang”. Penamaan lokal ini terkait dengan perilakunya yang gemar mengembangkan bulu ekornya yang menyerupai kipas, lalu menggoyang-goyangkannya. Sebenarnya ini merupakan ciri khas dari semua spesies burung kipasan.
Di daerah Ternate, Maluku Utara, burung kipasan kebun sering terlihat di wilayah perkotaan. Bahkan, seperti kutilang, burung ini sudah beradaptasi dengan lingkungan kota dan aktivitas manusia. Mereka rajin blusukan ke rumah-rumah warga, untuk mencari makanan berupa serangga, atau terkadang mencari mangsa di tempat sampah.


Kipasan Kebun terutama tersebar di Indonesia Timur hingga Australia. Berdasarkan daerah sebaran dan karakter fisiknya, dibagi menjadi 3 subspesies (ras):
  • melaleuca (Quoy & Gaimard, 1830): Maluku, Kepulauan Papua bagian barat, Pulau Papua dan satelitnya (termasuk Goodenough, Fergusson dan Normanby, di Kepulauan D’Entrecasteaux), Kepulauan Aru, Kepulauan Bismarck, P. Buka, P.Bougainville, dan Kepulauan Solomon.
  • picata (Gould, 1848): seperempat bagian utara Australia dari Kimberley (di Australia barat) dan setengah bagian utara wilayah Northern Territory ke timur sampai Queensland utara.
  • leucophrys (Latham, 1801): tiga-per-empat daratan Australia selatan

Suara kicauan burung kipasan kebun terdengar keras, parau, tetapi penuh irama. Burung ini juga sering mengeluarkan suara yang terdengar seperti orang tertawa parau, diselingi dengan nada yang lebih manis.
Daerah sebaran yang luas dan populasi yang besar menyebabkan burung ini dikategorikan bersiko rendah (LC) oleh IUCN, tidak termasuk daftar Appendiks CITES dan tidak termasuk daftar satwa liar yang dilindungi Undang-Undang.


Blog, Updated at: 23:43:00