Waspadai Daging Yang Mengandung Beta 2 Agonis, Ini Bahaya dan Efek Sampingnya

Penyalahgunaan Steroid Beta 2 Agonis Dalam Bidang Peternakan (Penggemukan Sapi) dan Bahayanya
Efek  yang diharapkan oleh peternak dari pemakaian beta 2 agonis untuk mengurangi lemak dan meningkatkan ukuran otot inilah yang dipakai para peternak yang hanya sekedar mengejar untung untuk meningkatkan performance fisik sapi mereka sehingga bentuk fisik sapi terlihat sangat berotot, non fat dan ketika dipotong maka persentase karkasnya spektakuler atau sangat tinggi, bisa lebih dari 55%. Mereka tidak memikirkan sama sekali efek samping bagi konsumen yang mengkonsumsi daging sapi yang mengandung beta 2 agonis (BA2) ini.

Beta Agonis 2 Berbahaya Bagi Sapi dan Konsumen Daging Sapi. Banyak yang mempertanyakan sebenarnya apa itu Beta Agonist 2 atau disebut dalam bahasa Indonesia Beta 2 agonis ? Disini akan diuraikan secara tuntas (mudah-mudahan) tentang beta 2 agonis, penggunaan yang sebenarnya untuk apa  serta penyalahgunaannya dan juga efek samping akibat penggunaan beta 2 agonis yang diselewengkan. Sepengetahuan penulis, berdasar informasi yang beredar dilapangan,  jika sapi sudah terbiasa diberi pakan yang mengandung beta 2 agonis ini dan kemudian pemberiannya dihentikan maka sapi akan mengalami tremor dan kalau boleh dibilang seperti sedang "sakau". Akibatnya sapi-sapi yang mengkonsumsi beta 2 agonis tidak akan mampu dikirim kepelanggan yang memiliki jarak tempuh yang panjang seperti lebih dari 2 hari karena sapinya bisa tremor dan ambruk di truk/alat transportasi. 
Sapi-sapi dengan beta 2 agonis yang sudah dikirim ke RPH juga akan segera dipotong karena kalau disimpan untuk potongan besok harinya, efek tremor akan segera muncul dan performance sapi juga akan segera turun drastis.

Beta-2 agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi otot-otot yang mengelilingi jalan napas dan membuka saluran udara.
Efek samping dari mengkonsumsi daging sapi hasil penggemukan dengan senyawa Beta Agonist 2 sangat berbahaya. Berdasarkan berita yang dilansir oleh tribunnews.com, Residu Beta Agonist 2 pada daging sapi tidak akan hilang meski daging dipanaskan dalam suhu tinggi. Sehingga residu dari obat tetap akan terdapat di dalam daging dan terutama pada jeroan seperti hati sapi. “Apabila residu di atas batas lethal maka dampak yang paling sederhana adalah hipotensi,” ujar Ahli Gizi Dr. Peni Hedi, MKM(Gz) dalam pernyataannya.Untuk diketahui hipotensi adalah keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan normal dan biasa disebut tekanan darah rendah.
Penyalahgunaan obat ini biasanya terjadi dikalangan atlet karena beta 2 agonis ini masuk dalam kelompok obat untuk Doping, Contohnya bambuterol hidroklorida, hidroklorida reproterol, hidroklorida tulobuterol. 

Dilarang karena mereka dapat memberikan keuntungan yang sama dengan Stimulan, Stimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kewaspadaan dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak. Dengan berkerja pada sistem saraf pusat, stimulan bisa merangsang tubuh baik secara mental dan fisik. Contohnya adalah adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, selegiline Dilarang karena dapat merangsang pikiran atau tubuh, sehingga meningkatkan kinerja dan memberi atlet keuntungan yang tidak adil.
Pada seseorang yang memiliki riwayat lemah jantung jika mengkonsumsi daging sapi mengandung Beta Agonist 2 akan langsung kolaps. "Akibatnya bisa Kolaps,”
Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam latihan pada tingkat yang optimal, menekan kelelahan tempur dan nafsu makan. atau, jika diberikan ke dalam aliran darah, memiliki efek anabolic seperti Anabolik steroid androgenik (AAS) adalah versi sintetis dari hormon testosteron. Testosteron adalah hormon kelamin laki-laki ditemukan dalam jumlah besar pada kebanyakan laki-laki dan di beberapa perempuan.

Anabolik steroid androgenik masuk ke dalam salah satu dari dua kategori: 1) steroid eksogen adalah substansi yang tidak mampu diproduksi oleh tubuh secara alami, dan 2) steroidendogen adalah mereka zat yang mampu diproduksi oleh tubuh secara alami. Contoh steroid eksogen adalah drostanolone, metenolone dan oksandrolon, sedangkan contoh steroid endogen adalha androstenediol (andro), dehydroepiandrosterone (DHEA) dan testosterone.

Agen anabolik hanya boleh diresepkan untuk penggunaan medis saja. Dilarang karena penggunaan agen anabolik dapat meningkatkan kinerja seorang atlet, memberikan mereka keuntungan yang tidak adil. Kemungkinan lain adalah efek samping yang serius medis bagi pengguna. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pulih setelah latihan,dan untuk melatih lebih keras dan untuk jangka waktu yang lama. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi

Atlet menggunakan Beta 2 Agonis untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak tubuh. Bila dimasukan melalui mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2dapat memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi.

Selain pada ternak sapi, penggunaan beta 2 agonis ini juga marak pada babi dan sebenarnya penggunaan pada babi jauh lebih dahulu atau lebih lama daripada sapi karena efek untuk mengurangi lemak pada babi jauh lebih dibutuhkan dengan penggunaan beta 2 agonis ini.


Bahaya daging sapi yang mengandung beta 2 agonis jika dikonsumsi bisa mengakibatkan hipotensi atau tekanan darah rendah. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah.

Selain di Indonesia, Beta Agonist sudah dilarang di 130 negara di seluruh dunia. Penggunaan obat terlarang pada makanan dapat membuat karkas sapi menjadi lebih keras dan komposisi lemak berkurang.

Berdasarkan temuan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) pada Maret 2015 terdapat temuan beta agonis pada pakan grower dan pakan finesher pada perusahaan PT. GPDM, PT. ISM, PT. LAL, PT. TUM, PT. EI, PT. NTF, PT. GGLCorporation, PT. CMT, PT. WMP dan PT. RAI.

Perusahaan-perusahaan tersebut berlokasi di Sumatera Utara, Lampung, Banten dan Jawa Barat.
Di Indonesia pelarangan dikeluarkan dengan surat edaran menteri pertanian Nomor 300059/HK.340/F/11/2011, pemerintah melarang penggunakan obat-obatan beta agonist 2 dan turunannya di Indonesia.

Penggunaan Beta Agonis 2 oleh feedloter merupakan bentuk pelanggaran terhadap peraturan pemerintah. Pemerintah diminta bertindak tegas atas temuan 10 perusahaan penggemukan sapi (feedloter) yang masih menggunakan obat-obatan jenis beta agonist 2. Obat-obatan ini biasanya digunakan pada sapi untuk meningkatkan komposisi otot, sehingga sapi tumbuh lebih cepat dan pesat.

"Pemerintah seharusnya menindak tegas apabila terdapat feedloter yang melakukan kecurangan tersebut,"ujar Ketua YLKI, Sudaryatmo.

Sebenarnya melalui surat edaran menteri pertanian Nomor 300059/HK.340/F/11/2011, pemerintah melarang penggunakan obat-obatan beta agonist 2 dan turunannya di Indonesia. Namun sebanyak 10 perusahaan penggemukan sapi tersebut tetap membandel dan menggunakan obat yang dilarang.

Obat-obatan yang masuk dalam kelompok beta agonist 2 tersebut yakni, Salbutamol, Clenbuterol, Albutamol, Salmoterol, Farmoterol, Cimaterol dan Zilpaterol. "Sapi yang masuk ke Indonesia setidaknya 80% sudah mendapatkan suntikan hormon di bawah ambang batas. Nah, apabila masih ada tambahan zat lainnya yang dimasukkan tentunya akan memberikan dampak negatif bagi manusia yang mengkonsumsi daging sapi," kata Sudaryatmo.

Merujuk pada jurnal EuroMed, penggunaan beta agonist 2 pada sapi akan mengakibatkan residu pada daging sapi. Dan pada akhirnya memberikan dampak negatif pada manusia yang mengkonsumsinya.
Konsumsi daging sapi mengandung B2 dalam jangka panjang dapat menyebabkan growth tremor (tangan bergetar semakin cepat – tahap awal parkinson), Tachychardia (peningkatan denyut jantung) yang bisa bisa mengakibatkan gagal jantung.

Sebagai tambahan informasi, dibawah ini adalah beberapa DAMPAK PENGGUNAAN OBAT DOPING termasuk Beta 2 Agonis.

Berikut ini merupakan dampak buruk  atau bahaya doping bagi orang yang mengkonsumsinya :
  • Konsumsi obat doping pada atlet dapat meningkatkan prestasi yang melampai batas kemampuan normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya, karena rasa letih merupakan peringatan dari tubuh bahwa seseorang tersebut telah sampai batas kemampuannya. Jika dipaksakan bisa menimbulkan “exhaustion” yang membahayakan kesehatan. Overdose dapat berbahaya, dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku ganas, dan juga aritmia jantung yang dapat menimbulkan masalah serius. Untuk mengatasi gejala ini digunakan sedative misalnya diazepam.
  • Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung.
  • Dampak buruk dari suntikan eritropoetin adalah darah menjadi lebih pekat sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak).
  • Pemakaian deuretika yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan pengeluaran garam mineral yang berlebihan. Sehingga mengakibatkan timbulnya kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung.
  • Pemakaian obat analgesic pada atlit perempuan berfungsi menghilangkan rasa sakit ketika haid. Namuan dampak buruknya  jika salah memilih obat bisa menyebabkan sulit bernapas, mual, konsentrasi yang hilang, dan mungkin menimbulkan adiksi atau ketagihan.
  • Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik dan juga beta agonist 2 yang memiliki fungsi atau efek anabolik, seperti juga  hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan dapat juga meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Jika atlit wanita mengkonsumsi obat ini, dapat menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara berat, dan serak. Selanjutnya, menimbulkan gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, penggunaan obat ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah pertumbuhannya akan berhenti.
  • Beta-blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah, memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran. Efek merugikan yang terjadi antara lain mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung.
  • HGH  atau Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat.
Silahkan sebarkan dan bagikan artikel ini jika anda merasa ada manfaatnya atau mungkin bermanfaat buat rekan atau kolega anda. Terima kasih dan semoga bermanfaat.


Blog, Updated at: 19:20:00