Sapi Lokal Aceh, Keunggulan dan Ciri-ciri Fisiknya

Sapi Aceh, Karakteristik Sifat dan Keunggulannya

Mungkin jika di Jawa, popularitas sapi Aceh kalah jauh dibandingkan dengan sapi Madura dan Sapi Bali. Hal ini tentu saja sangat wajar mengingat letak geografis antara Aceh dengan Pulau Jawa yang demikian jauh dan tidak memungkinkan untuk sapi Aceh dipasarkan di pulau Jawa. Lain halnya dengan pula Bali yang jaraknya dekat dengan Pulau Jawa dan juga Sapi Madura demikian juga.


Banyak dari peternak di Jawa yang belum mengenal seperti apa sapi Aceh, bagaimana ciri-ciri fisik dan karakteristiknya serta adakah keunggulan tertentu dari sapi Aceh ini?

Berikut ini adalah informasi singkat mengenai salah satu sapi lokal asli Indonesia yang berasal dari ujung paling barat Indonesia di pulau Sumatare yaitu SAPI ACEH.

Sapi Aceh Jantan
Ciri-ciri sapi Aceh Jantan
  • Warna dominan merah bata dan pada daerah pundak
  • Berpunuk
  • Tanduk mengarah ke atas dan lebih besar
  • Kuping dan daun telinga tidak jatuh, tidak besar dan agak runcing
  • Tinggi gumba rata-rata 110 cm (3 thn)

Untuk sifat kuantitatitf ( ukuran permukaan tubuh, bobot badan, persentase karkas) terlihat pada tabel berikut:
No
Item
satuan
Sapi Jantan
Sapi Betina
1
Tinggi gumba
cm
116 + 24
102 + 21
2
Panjang Badan
cm
121 + 26
105 + 32
3
Linngkar Dada
cm
153 + 32
127 + 27
4
Bobot Badan
kg
253 + 65
148 + 37
5
Persentase karkas
%
49 -51 %

Sapi Aceh memiliki daya adaptasi dan kemampuan kerja yang baik dan memiliki daya tahan penyakit yang cukup baik. Sifat Produksi yang dimiliki Sapi Aceh yaitu: Kesuburan Induk (86 -90%), angka kelahiran (65 – 85%), umur pubertas (300 -390 hari), siklus birahi (18 – 20 hari), dan lama bunting 275 – 282 hari.

Beberapa Keunggulan Sapi Aceh
  • Serat dagingnya padat dan halus
  • Tahan terhadap cuaca ekstrim
  • Tahan terhadap penyakit
  • Tahan terhadap pakan yang kurang baik
  • Reproduksinya bagus

Sapi Aceh Juga Sudah Di Patenkan Sebagai Plasma Nutfah Asli Aceh

Seperti yang dimuat dalam republika.co.id, sapi Aceh ternyata telah dipatenkan dan diakui sebagai plasma nutfah asli Aceh. "Kini sapi aceh sudah menjadi sebuah nama tersendiri. Sama seperti sapi brahmana, sapi bali, maupun sapi Madura," kata Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh Ir Murtadha Sulaiman di Banda Aceh, Sabtu. Ia mengatakan, penetapan nama sapi aceh tersebut setelah melalui proses pengujian DNA oleh tim Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Plasma nutfah, kata dia, merupakan substansi dengan sifat keturunan yang memiliki karakteristik tersendiri dan harus dikembangkan terus menerus agar tidak punah.

Ia menyebutkan, plasma nutfah sapi aceh sudah dipresentasikan di depan dewan penguji bibit di Jakarta pada 3 Juni 2011. Presentasi itu diuji para pakar yang ahli di bidangnya. Syarat plasma nutfah lain, kata dia, populasi aceh mencukupi dan tidak akan punah. Populasi sapi aceh sekarang mencapai 82 persen dari total sapi di Provinsi Aceh.

"Selain itu, pemerintah Aceh juga menjamin kelestarian populasi sapi aceh tersebut. Karena itu, pemerintah Aceh mematenkan nama sapi aceh dan mengajukannya sebagai plasma nutfah secara nasional. Permohonan itu akhirnya disetujui," sebutnya. Secara fisik, ujarnya, memang ukuran tubuhnya kecil, tetapi dagingnya padat dan seratnya halus. Daya tahan tubuhnya luar biasa, bisa bertahan di segala musim, seperti kemarau, di mana rumput sumber makanan mengalami kekeringan.

"Pada musim kemarau yang rumputnya kurang saja reproduksi sapi aceh tetap bagus, sedangkan sapi lain, tingkat reproduksinya menurun kalau kekurangan makanan," ujarnya.

Karakteristik Sapi Aceh

Karakteristik sapi aceh berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2907/KPTS/OT.140/6/2011Tentang Penetapan rumpun sapi aceh, terbagi menjadi 2 yakni secara kualitatif dan kuantitatif:

Sifat kualitatif sapi Aceh memiliki warna tubuh dominan merah kecokelatan (jantan) dan merah bata (betina), warna sekeliling mata, telinga bagian dalam dan bibir atas: keputih-putihan, leher lebih gelap pada yang jantan, memiliki garis punggung: cokelat kehitaman, paha belakang: merah bata, pantat : cokelat muda, kaki : keputih-putihan, ujung ekor : hitam, rambut : merah bata sampai cokelat, bentuk muka : pada umumnya cekung, bentuk punggung : pada umumnya cekung, bentuk tanduk : mengarah ke samping dan melengkung ke atas, bentuk telinga : kecil, mengarah ke samping dan tidak terkulai.

Diolah dari berbagai sumber


Blog, Updated at: 19:57:00