Harga Macam-macam Burung Hantu Si Pemangsa Tikus Jelang 2019


Harga Burung Hantu Berbagai Macam dan Jenis Saat Ini, Akhir Tahun 2018 Jelang Tahun 2019

Meski memakai nama hantu, burung ini sebenarnya jenis burung pemangsa yang sangat berguna bagi petani. Burung pemangsa tikus ini adalah predator alami hama tanaman yang berupa tikus. Burung hantu liar yang sering digambarkan menyeramkan serta namanya sering digunakan dan dihubungkan dengan dunia magic atau sihir ini sejatinya adalah sahabat petani yang bekerja tanpa imbalan.
Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas dan merupakan hewan malam. Menurut informasi dari Wikipedia, Nama ilmiah dari burung hantu adalah: Strigiformes.
Suatu kawasan persawahan yang disekitarnya banyak burung hantu liar umumnya akan aman dari hama tikus, hal ini sangat berkaitan erat dengan kegiatan burung hantu memburu makanannya dimalam hari dan salah satu makanan favorit burung hantu adalah tikus.

Beberapa waktu yang lalu, pemerintah dan dinas pertanian diberapa daerah coba menggalakkan pemeliharaan burung hantu sebagai pembasmi tikus dan hal ini dilakukan untuk mengurangi obat-obatan kimia yang saat ini sering digunakan untuk membasmi tikus sawah.

Fakta Unik Burung Hantu

1. Ternyata burung hantu tidak bisa memutarkan bola matanya yang besar. Oleh karena itu untuk mengikuti pergerakan mangsanya, burung hantu akan memutar kepalanya hingga 180 derajat. Kalo manusia normal, pasti lehernya sudah patah jika berputar hingga sudut sebesar itu.

2. Burung hantu memiliki selaput bening yang melapisi seluruh bagian bola matanya. Sehingga mereka memiliki kemampuan melihat 100 kali lebih hebat dibandingkan dengan manusia. Makanya meski terbang dalam kondisi malam yang gelap gulita, burung hantu tidak akan menabrak.

3. Burung hantu adalah makhluk halus. Maksudnya bulu sayap mereka sangat halus, sehingga saat terbang, nyaris tidak menimbulkan bunyi, hehe. ^_^

4. Jika kebanyakan spesies burung memiliki bola mata yang terletak di bagian samping, burung hantu justru memiliki bola mata yang keduanya terletak di bagian depan, mirip dengan posisi mata manusia. makanya wajah burung hantu terlihat rata.

5. Burung hantu adalah burung predator yang tidak memiliki gigi. So, mereka akan menelan bulat-bulat mangsa mereka seperti tikus, kadal, kodok, dll, setelah dicabik-cabik dengan paruhnya. Nah, bagian-bagian tubuh mangsanya yang tidak bisa dicerna, seperti bulu dan tulang, akan dimuntahkan kembali melalui mulutnya.

Berapa Harga Burung Hantu Saat Ini?
Harga burung hantu sangat bervariasi tergantung pada jenis dan kepopulerannya. Harga burung ini berkisar antara 100 ribu hingga jutaan rupiah. Berikut harga burung hantu selengkapnya disesuaikan dengan nama dan jenis burung hantunya.
  • Harga Burung Hantu Celepuk Rp 125.000
  • Burung Hantu Oriental Bay Rp 300.000
  • Burung Hantu Javan Owlet Rp 375.000
  • Burung Hantu Barn Owl Rp 350.000
  • Harga Burung Hantu Strix Seleputo Rp 550.000
  • Burung Hantu Brown Hawk Owl Rp 650.000
  • Burung Hantu Buffy Fish Owl Rp 850.000
  • Harga Burung Hantu Bubo Sumatranus Rp 1.200.000
Harga burung hantu diatas bisa saja berubah sewaktu-waktu dan bisa berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.

10 Jenis Burung Hantu
  1. Bubo sumatranus (Beluk Jampuk, Hingkik)
    Beluk Jampuk berukuran 40-46 cm. Jenis burung hantu ini mempunyai daerah sebaran meliputi Indonesia (Sumatera, Bangka, Jawa, Kalimantan, Bali), Malaysia, Thailand bagian selatan, Brunei Darussalam. Dalam bahasa Inggris disebut Barred Eagle-owl atau Barred Eagle-Owl. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
    Bubo sumatranus (Beluk Jampuk, Hingkik)
    Bubo sumatranus (Beluk Jampuk, Hingkik)
  2. Glaucidium brodiei (Beluk-watu Gunung)
    Beluk-watu Gunung berukuran 15-17 cm. Daerah sebaran jenis burung hantu ini meliputi Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Dalam bahasa Inggris disebut Collared Owlet. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
  3. Glaucidium castanopterum (Belukwatu, Beluk-watu Jawa)
    Beluk-watu Jawa berukuran 24 cm. Endemik di Jawa dan Bali. Dalam bahasa Inggris disebut Javan Owlet. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
    Glaucidium castanopterum (Belukwatu)
    Glaucidium castanopterum (Belukwatu)
  4. Ketupa ketupu (Beluk Ketupa, Bloketupu)
    Beluk Ketupa berukuran 40-48 cm. Daerah sebarannya meliputi Indonesia (Sumatera, Bangka, Jawa, Kalimantan, Bali, dan pulau-pulau di sekitarnya), Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dalam bahasa Inggris disebut Buffy Fish-owl, Buffy Fish Owl, Buffy Fish-Owl. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
    Ketupa ketupu (Beluk Ketupa)
    Ketupa ketupu (Beluk Ketupa)
  5. Ninox boobook (Pungguk kokodok)
    Pungguk kokodok berukuran 27-36 cm. Daerah sebarannya meliputi Indonesia (Timor, Pantar, Alor, Jamdena, dan Papua bagian selatan, ), Timor Leste, Australia, dan Papua Nugini. Dalam bahasa Inggris disebut Southern Boobook. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
    Ninox burhani (Punggok Togian)
    Ninox burhani (Punggok Togian)
  6. Ninox burhani (Punggok Togian)
    Punggok Togian atau Pungguk Togian adalah hewan endemik Indonesia (Kep. Togian, Sulawesi Tengah). Dalam bahasa Inggris disebut Togian Boobook, Togian Boobook. Status konservasi Near Threatened (Hampir Terancam) dan CITES Appendix II.
  7. Ninox connivens (Punggok Gonggong)
    Punggok Gonggong berukuran 35-45 cm. Daerah sebarannya meliputi Indonesia (Papua bagian barat daya, Pulau Halmahera, Obi, Bisa, Mandioli, Bacan, dan Kasurata), Australia, dan Papua Nugini. Dalam bahasa Inggris disebut Barking Owl, Barking Boobook. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
    Ninox connivens (Punggok Gonggong)
    Ninox connivens (Punggok Gonggong)
  8. Ninox forbesi (Pungguk Tanimbar, Pungguk Maluku)
    Pungguk Tanimbar sebelumnya dianggap subspesies dari Pungguk Maluku (Ninox squamipila). Endemik Indonesia (Pulau Jamdena dan pulau kecil di sekitarnya). Dalam bahasa Inggris disebut Tanimbar Boobook. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
  9. Ninox hantu (Pungguk Buru, Pungguk Maluku)
    Pungguk Buru sebelumnya dianggap subspesies dari Pungguk Maluku (Ninox squamipila). Burung hantu endemik Pulau Buru, Maluku. Dalam bahasa Inggris disebut Buru Boobook. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II.
  10. Ninox hypogramma (Pungguk Halmahera, Pungguk Maluku)
    Pungguk Halmahera sebelumnya dianggap subspesies dari Pungguk Maluku (Ninox squamipila). Endemik Maluku Utara (Pulau Halmahera, Obi, Bacan). Dalam bahasa Inggris disebut Halmahera Boobook. Status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah) IUCN Redlist dan CITES Appendix II. (Sumber: alamendah.org)
Menggalakkan pemeliharaan burung hantu untuk membasmi hama tikus di persawahan dan perladangan adalah salah satu upaya untuk kembali bersahabat dengan alam dengan sedikit demi sedikit mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.


Blog, Updated at: 07:00:00