Mengenal Jenis Lovebird Biola, Burung Yang Berharga Puluhan Juta Per Ekor


Ternyata Selain Dicari Karena Ngekeknya Yang Panjang, Burung Lovebird Juga Disukai Karena Warnanya Yang Indah
Lovebird Biola memiliki beberapa ragam yang berlainan dari warna dan ciri fisik yang lain, di antaranya; Lovebird Biola Biru, Lovebird Biola Parblue, Lovebird Biola Euwing, Lovebird Biola Lutino, Lovebird Biola Isabella, Lovebird Biola Merah, Lovebird Biola Fallow, dan Lovebird Biola Fischery. Jenis lovebird yang cantik ini aslinya banyak dijumpai pada daerah kecil Afrika Timur, Afrika Selatan dan juga Tenggara Danau Victoria yang berada di dataran tinggi pedalaman Utara di Negara Tanzania. Burung ini selalu membutuhkan suhu lembab dan juga tidak begitu kering. Memang dari beberapa burung yang pindah menuju arah Barat khususnya Rwanda serta Burundi dalam memperoleh keadaan lembab.
Sejarah Lovebird Biola

Lovebird Biola yang disebut juga Opaline di negara asalnya ini ditetaskan pertama kali di Becky Anderson Bird Farm, Michigan, Amerika Serikat. Anakan ini berasal dari mutasi indukan jantan dan betina Lovebird muka salem biasa atau Peachface, tetasan pertama dihasilkan pada 18 Januari 1997.

Daya tarik burung ini ada pada warna-warnanya yang cerah dan harga yang mahal. Warna-warna menarik ini yang menyebabkan Lovebird Biola banyak diternak oleh penggemar Lovebird untuk mendapatkan keturunan dengan warna sama.

Apabila dilatih, Lovebird Biola bisa mengeluarkan bunyi ngekek panjang yang nyaring. Selain itu, ada pula jenis Lovebird Biola yang mempunyai suara ngerol panjang. Lovebird Biola dikategorikan ke dalam beberapa kategori untuk menaksir harganya. Mulai dari grade A, B, hingga C. Grade dinilai dari kualitas wananya untuk menentukan harga paling sesuai.

Dari segi harganya, Lovebird Biola termasuk jenis Lovebird yang paling mahal. Umumnya kualitas burung tersebut dinilai dari usia dan warna bulunya. Sebagai contoh, burung dengan usia 4 bulan berkualitas A bisa dihargai mulai Rp 11 juta per ekor. Lovebird Biola mudah dikenali dari warna bulu pada bagian kepalanya yang berwarna merah cerah dan pekat, oleh karena itu burung ini digolongkan dalam jenis sable.

Ciri-ciri berikutnya yaitu warna bulu tubuh hijau lembut. Warna hijaunya terlihat berbeda dengan jenis Lovebird lainnya. Ada juga Lovebird Biola yang mempunyai warna hijau dengan sedikit kekuningan.

Ciri yang terakhir, Lovebird Biola bisa mempunyai bunyi ngekek panjang, tergantung perawatan dan pemasteran dari indukannya. Warna hijau Opaline lebih cerah dari warna Lovebird yang lain. Bagian antara punggung dan ekor juga tidak berwarna biru, melainkan hijau terang seperti warna pada bagian badan. Lovebird Biola yang masih muda, bagian belakang kepalanya berwarna kuning. Semakin membesar, warnanya akan menjadi merah cerah pekat.

Para pencinta burung lovebird atau kicau mania, ada yang fokus pada kicauan lovebird, ada pula yang fokus pada warnanya. Makin panjang 'ngekek'-nya, makin mahal burung ini dan makin cantik warnanya, makin 'cantik' pula harganya. Jenis lovebird memang beragam. Namun, menurut Fran, yang saat ini sedang jadi primadona adalah lovebird biola.

"Lovebird warna biola ini sudah hampir setahun lebih harganya gila-gilaan. Apalagi yang jantan. Biola betina itu harga remaja kisaran Rp 8 sampai Rp 10 juta. Jantan bisa sampai Rp 15 sampai Rp 25 juta tergantung varian warna dan coraknya," ucapnya
Kebanyakan ciri-ciri lovebird biola ini mempunyai warna hijau dan juga warna oren halus. Ada beberapa dari penjual yang mengkategorikan lovebird biola pada kategori Grade A Grade B Grade C. Dari kategori tersebut dinilai dari kualitas warna ataupun trik di dalam menaikkan nilai jual. Dan yang terpenting kita yang akan memeliharanya harus mengetahui ciri-ciri lovebird biola supaya apabila suatu saat kita hendak membeli kita tidak akan tertipu. Untuk suara dari lovebird biola bisa dikatakan tidak ada perbedaan dengan jenis lovebird yang lainnya. Jenis burung lovebird ini juga bisa bersuara ngekek panjang jika disetiap harinya mendapatkan perawatan dengan settingan burung lomba. Namun, sebagian besar dari burung ini hanya dijadikan koleksi atau dijadikan sebagai pajangan dirumah. Atau ditangkarkan guna memperoleh warna anakan yang sama. Lovebird biola sesungguhnya merupakan dalam kategori sable, yaitu lovebird fischeri (Agapornis fischeri). Namun jenis ini telah mengalami mutasi sehingga warna bulu yang ada dalam semua bagian kepala akan tampak bersih dan juga terlihat terang. Untuk hal ini, ciri-ciri lovebird biola yaitu punya warna kepala merah pekat, sehingga masuk pada kategori sable. Kemudian warna bulu pada tubuhnya hijau, dengan campuran warna hijau soft dan juga sentuhan warna kuning. Sehingga warna hijaunya lain dari pada lovebird hijau standar (wild colour). Berbeda pula dari hijaunya lovebird dark green atau hijau olive.
Jika pembeli sudah suka, banyak yang menawar lovebird ini dengan harga gila-gilaan. Burung yang sering menjadi juara dalam berbagai perlombaan bahkan bisa mencapai harga fantastis.
"Sering lomba sering juara, harganya bisa sampai puluhan dan ratusan juta. Kayak Kusumo sudah ditawar Rp 2 miliar saja nggak dijual kan sama pemiliknya," ucap Fran.  Fran sendiri juga menjual lovebird di kediamannya di wilayah Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia mengaku bisa membeli rumah dan mobil juga hasil dari hobinya memelihara lovebird.
"Dulu saya pernah jual lovebird Rp 80 juta yang beli orang Klaten. Saya minta Rp 120 juta, deal-nya Rp 80 juta. Itu sering juara, durasi ngekek panjang. Kedua, saya jual warna olive Rp 40 juta, itu buat berangkatkan bapak umrah. Alhamdulillah dari lovebird juga. Hobi yang menghasilkan kenapa nggak," ucapnya. Fran Kli adalah Sesepuh Komunitas Lovebird Indonesia (KLI).

Sumber: detik.com, jalaksuren.net dan sumber-sumber lainnya.


Blog, Updated at: 05:02:00