Kenal Lebih Dekat Dengan Sapi Lokal Jenis PO Yang Mulai Ditinggalkan Peternak


Sapi Peranakan Onggol (PO), Jenis Sapi Lokal Yang Makin Jarang Dipelihara Peternak Kecil, Mengapa?

Pada jamannya sapi PO pernah menjadi primadona jenis sapi yang banyak dicari dan dipelihara peternak. Bahkan menjelang hari raya Kurban (Idul Adha) jenis sapi yang paling banyak diminati adalah jenis sapi PO ini. Tapi saat ini para pekurban sudah tidak terlalu fanatik dengan jenis sapi tertentu. Asal cocok dengan selera dan budget kurban maka jenis sapi Limo, Metal, Madura, Bali dan Sapi Kupang juga laris sebagai sapi kurban.

Seiring berjalannya waktu dengan munculnya jenis sapi lain yang memiliki kemampuan tumbuh kembang lebih baik semisal sapi Limosin dan Simmental maka pelan tetapi pasti eksistensi sapi PO mulai tergusur.

Saat ini jika kita berkunjung ke pasar hewan maka akan terlihat betapa jumlah populasi sapi PO yang dipasarkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah sapi limo maupun metal. Sapi PO hanya banyak ditemukan di pasar hewan Tuban Jawa Timur, sedangkan dipasar hewan lainnya seputar Jawa Timur sudah mulai susah ditemukan karena memang jarang peternak kecil yang mau memelihara sapi PO ini.

Ada beberapa alasan peternak malas memelihara sapi PO antara lain:
  • Pertumbuhannya kalah cepat dibandingkan dengan sapi jenis Limo dan Metal
  • Sapi PO kurang disukai jagal sapi dan penjual daging sapi
  • Jika dipelihara dalam jangka panjang sapi PO cenderung akan lebih berlemak dagingnya jika dibandingkan dengan jenis sapi limo dan metal
Memang agak memprihatinkan jika jenis sapi PO ini sampai hilang dari dunia persapian di negara kita mengingat sapi ini diakui sebagai salah satu sapi lokal Indonesia meskipun memiliki darah campuran dengan sapi dari India.

Jika diamati lebih seksama sebenarnya sapi PO juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki sapi jenis limo dan metal dan masih layak dikembangkan didaerah tertentu di Indonesia. Berikut ini beberapa keunggulan sapi jenis PO:
  • Tahan terhadap perubahan cuaca ekstrim
  • Tahan atau mudah beradaptasi dengan jenis pakan yang kurang baik kualitasnya
  • Memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit ternak tertentu, Tahan terhadap ekto dan endoparasit
  • Untuk yang betina memiliki daya atau sifat reproduksi yang lebih bagus jika dibandingkan dengan betina jenis limo dan metal. Daya reproduksi betina PO mungkin hanya kalah oleh sapi Bali. Aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak
  •  Mampu berdaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan
  • Cepat bereproduksi dan memiliki Tempramen bagus serta Jantannya memiliki kualitas semen yang baik
Untunglah saat ini beberapa dinas terkait mulai memperhatikan kelestarian sapi PO ini agar tetap eksis di jagad persapian dalam negeri dan tidak benar-benar tersingkir dengan jenis sapi lain, apalagi saat ini juga pemerintah sedang mengembangkan jenis sapi Belgian Blue yang merupakan sapi super dengan otot ganda dan lemak yang sangat tipis yang sangat sesuai dengan selera jagal dan konsumen daging Indonesia.
Sapi PO telah ditetapkan sebagai salah satu rumpun sapi lokal Indonesia dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2841/Kpts/LB.430/8/2012 tentang Penetapan Rumpun Sapi Peranakan Ongole. Untuk mendukung usaha pembibitan Sapi Peranakan Ongole , juga telah dibuat standar bibit Sapi Peranakan Ongole dengan nomor SNI 7356:2008. Standar ini ditetapkan sebagai acuan bagi peternak dalam upaya mengembangkan Sapi Peranakan Ongole baik kualitas maupun kuantitasnya.
Berikut adalah ciri- ciri fisik dari Sapi Peranakan Ongole :
  • Warna bulunya bervariasi, tetapi kebanyakan berwarna putih atau putih keabu-abuan
  • Warna bulu putih abu-abu baru muncul ketika lepas sapih
  • Pada jantan kadang dijumpai bercak-bercak berwarna hitam pada lututnya
  • Mata besar dan terang
  • Bulu sekitar mata berwarna hitam
  • Bulu jambul ekor berwarna hitam
  • Bentuk kepala pendek melengkung
  • Telinga panjang dan menggantung
  • Perut agak besar
  • Bergelambir longgar dan menggantung
  • Punuk besar
  • Leher Pendek
  • Tanduk Pendek
Tinggi Sapi Peranakan Ongole jantan berkisar 150 cm dengan berat badan mencapai 600 Kg. Sementara itu, betina memiliki tinggi badan berkisar 135 cm dan berat badan 450 Kg. Pertambahan bobot badan Sapi Pernakan Ongole dapat mencapai 0,9 Kg per hari dengan kualitas karkas mencapai 45 – 58%. Rasio daging dengan tulangnya adalah 1 : 423.

Sedangkan untuk sapi lokal Indonesia lainnya seperti sapi Bali dan Sapi madura memang secara khusus masih dilestarikan keberadaannya. Pulau Bali menjadi tempat pemuliabiakan dan menjaga kemurnian jenis sapi bali serta kelestariannya sedangkan pulau Madura menjadi tempat yang cocok untuk pelestarian sapi Madura.


Blog, Updated at: 07:47:00