Tanaman Tapak Kuda, Manfaat dan Cara Pemakaiannya

Tanaman Tapak Kuda umumnya banyak ditemukan di daerah pinggiran laut atau di pantai-pantai. Daun tanaman ini memiliki bentuk yang khas mirip dengan telapak kuda sehingga jika didaerah minang daun ini biasa disebut tapak kudo. Bagi yang tinggal di daerah perbukitan, namun sering main-main ke laut, tentu dengan mudah bisa mengenalinya pula. Anak-anak nelayan sering menjadikan bunganya sebagai kapal-kapalan di sungai yang ada di dekat pantai. Saat angin bertiup, bunga-bunga ini seolah-olah berlomba-lomba menjadi nomor satu.

Biasanya tanaman tapak kuda tumbuh secara liar pada pasir pantai yang berbatu-batu dan tumbuh menjalar diatasnya. Memiliki batang agak kecoklatan dan terkesan basah. Dan tentu saja bentuk daun yang mirip tapak kuda. Sedangkan bunganya berbentuk mirip terompet. Jika batang bunga diputuskan maka akan keluar semacam getah berwarna keputihan. Bagian tanaman tapak kuda yang bisa digunakan sebagai obat herbal adalah seluruh bagian tanaman.



Jika Orang Minang lebih mengenali Tapak kuda (ipomoea pes-caprae L. Sweet.) dengan nama tapak kudo. Disebut begitu, karena bentuk daunnya mirip telapak kuda, lain lagi sebutan tanaman ini untuk daerah lainnya. Ada juga yang menyebutnya dengan pegagan pantai, antanan (Sunda), pacul goang (Jawa Tengah), regedeg (Yogya), gan-ganan (Madura), taidaah (Bali), wisu-wisu (Makasar), cipu balawo (Bugis), dgauke (Papua), dan sarowati (Halmahera).

Menurut R. Broto Sudibyo, herbalis dari Klinik Obat Tradisional RS Bethesda, Yogyakarta, tapak kuda memiliki efek antiinflamasi, antibiotik, antideman, antidiuretik, dan keratolitik. Bahkan, kemampuan antibiotik dan antiinflamsinya tergolong tinggi hingga berguna pula sebagai antibakteri. Tak heran jika ia efektif mengatasi peradangan jaringan tubuh. Mulai dari luka, lepra, radang tenggorok, radang lambung hingga disentri. Kemampuannya mengatasi radang paru-paru juga tak lepas dari senyawa antibiotik yang dikandungnya. Senyawa utama yang berperan sebagai aniinflamasi di antaranya asiatikosida, riboflavin dan niacin.
 
Tanaman tapak kudo ini jika dipegang dan diletakkan di bagian tubuh, rasa adem (dingin) serta merta akan menjalar. Sumbangsihnya dalam meredam panas di pasir pantai sangat besar. Nelayan yang jarang memakai sandal, selalu memanfaatkan tapak kuda sebagai injakan kaki.

Pada saat tanaman tapak kuda berbunga, semarak warna pink akan menenangkan mata. Semakin luas sebaran tumbuhan menjalar ini, maka semakin indahlah hamparan pantai dibuatnya. Bunganya berupa perpaduan warna pink dengan putih pada bagian bawah. Jenis bunganya mirip dengan bunga kangkung atau kebanyakan bunga menjalar lainnya. Jika bunganya sudah luruh, maka akan bergantilah dengan buah. Buah ini juga sering dipungut anak nelayan untuk main perang-perangan. Dengan peralatan sederhana, mereka bisa saling menembak lawan.

Salah satu manfaat dari tanaman tapak kudo atau tapak kuda ini adalah bisa digunakan untuk menghentikan pendarahan akibat luka terkena benda tajam. Darah yang mengalir pada luka bisa dihentikan dengan air remasan bunga tapak kuda.

Tanaman Tapak kuda diketahui berasal dari Asia tropik. Jika anda pernah ke pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya, ia dijual dengan nama daun anatanan. Meski rasanya manis pahit, banyak yang menjadikannya lalapan. Untuk urusan lalapan ini, sangat jarang orang Minang yang melakukannya. Soalnya, jawi (lembu) saja tidak terlalu suka memakannya.

Kandungan Zat Aktif Pada Tanaman Tapak Kuda
Diketahui bahwa tapak kuda mengandung banyak khasiat obat. Zat-zat kimia alami yang dikandung, antaranya adama asiafat, asiatikosida, b- karatone, b-karofilena, b-elemena, b-farnesena, b-sitesterol, brahminosida, asam brahmat, iso-tankunisida, asam iso-tankunat, oksiasiatikosida, tankusinida, meso-inositol, asam askorbat, niacin, valarine, kalium, natrium, magnesium, dan zat samak. Negara-negara di Asia Timur juga banyak menggunakannya. Bahkan sejak zaman Sansekerta, tanaman ini sudah dipakai sebagai obat penyakit kulit, gangguan sistem saraf, maupun peredaran darah.

Sementara di India ia dipakai sebagai obat antidisentri. Di Malaysia, selain dijual sebagai tonik dan minuman segar, ia juga jadi bahan infus untuk penyembuhan gangguan liver. Dia juga menjadi obat bronchitis, asma, radang lembung, disentri, gangguan ginjal, dan infeksi saluran kencing. Di Indonesia juga dipakai sebagai peluruh kencing, pembersih darah, disentri, radang usus, sakit perut, batuk, lepra, dan kehilangan nafsu makan.

Cara Membuat dan Menggunakan Ramuan Tapak Kuda Sebagai Obat Alami

Sebagai antiradang. Untuk mengobati radang organ dalam tubuh, diminum sari daun tanamannya. Caranya 1 kg daun segar ditumbuk, ditambah ,5 liter air matang, diperas, lalu disaring. Perasan itulah yang diminum.
Di negara lain, tapak kuda disebut juga beach morning glory. Ia sering digunakan untuk mengatasi peradangan dan mengatasi rasa sakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tapak kuda mengandung glochidone, asam betulinic, alfa dan beta amyrin asetat, serta isoquercitrin. Pada tanaman tersebut juga terdapat antinociceptive, yang berguna mengatasi rasa sakit berlebihan. Walau dapat dikeringkan, untuk keperluan obat paling baik menggunakan tanaman segar. Sebab, jika dikeringkan akan banyak kehilangan khasiat. Karena khasiatnya sebagai obat antiinflamasi, ia mulai dilirik sebagai bahan baku salep untuk mengobati luka.

Salep Medicazol yang dijual di apotik untuk mencegah terjadinya keloid sehabis operasi menurut Dra. Sri Mulyani Apt.SU dan Drs Didik Gunawan, Apt.SU dalam buku ramuan Tradisional untuk Penderita Asma, juga mengandung ekstrak tanaman ini. Bahkan salep ini kini sangat akrab dikenal para dokter bedah di berbagai rumah sakit. Begitu juga simplisia yang dikenal dengan nama ji xue cao yang dijual di toko-toko obat tradisional Cina, tak lain adalah tapak kuda.

Antinociceptive akan beraksi seperti hidroalkoholik, yang mampu mengurangi rasa sakit. Dengan kandungan tersebut, tapak kuda kerap digunakan untuk meredakan nyeri persendian atau pegal otot. Selain itu, tanaman ini juga digunakan sebagai pereda sakit gigi dan pembengkakan gusi.

Untuk mengobatai rematik. Caranya: ambil 45 gram tanaman tapak kuda segar, direbus dengan air dalam jumlah yang sama. Setelah itu dinginkan dan minum. Sementara untuk sakit gigi, ambil 45 gram akar tapak kuda kering direbus dengan air. Dinginkan dan minum.

Sebagai Obat Luar Penyakit Kulit. Bagi penderita bisul atau eksem, lumatkan daun tapak kuda segar. Balurkan pada bisul, eksem, atau tempat yang sakit. Atau bisa juga dengan cara merebus daun tapak kuda segar. Lalu gunakan airnya untuk mencuci bagian yang sakit.
Khusus untuk ibu hamil, tidak diperkenankan digunakan mengunakan ramuan dari tapak kuda karena dikhawatirkan akan berpengaruh negatif pada Janin
Meringankan Pengaruh Racun. Sementara masyarakat Melayu, mengenal tapak kuda untuk mengobati racun yang ada di badan. Caranya, beberapa helai daun dicampur dengan 6 jenis ramuan lain yaitu blumea balsamifera, gandarusa, cerek-cerek, serai wangi, tulang-tulang dan lengkuas serta rebus ramuan tersebut. Air rebusan tadi dibuat untuk mandi.

Perawatan setelah Persalinan Ibu Hamil. Tapak kuda juga berfungi merawat wanita yang telah bersalin. Ambil daun tapak kuda dan daun gandarusa. Tambahkan daun inai, lalu direbus dan airnya buat mandi.

Meredakan Sakit Pada Lutut. Daun tanaman tapak kuda juga dapat digunakan untuk melegakan sakit lutut. Daunnya direndam dalam air panas dan diramas bersama daun crinium asiaticum dan daun pisang batu. Selepas itu, air rebusan disiram pada lutut.

Obat Demam Alami. Untuk menghilangkan demam panas, daun tapak kuda cukup diremas dalam air dan rendam kepala dan bagian tubuh lainnya.

Bahaya dan Efek Samping Penggunaan Tapak Kuda
Belum ada informasi dan data mengenai bahaya pemakaian tapak kuda sebagai obat selama sesuai aturan dan tidak berlebihan. Hanya saja pemakaian pada ibu hamil tidak dianjurkan. Pemakaian obat herbal juga tidak boleh berlebihan agar tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh seperti penyakit ginjal akibat kerja ginjal yang terlalu keras karena pemakaian herbal yang berlebihan.


Blog, Updated at: 18:14:00